CSR-INDONESIA.COM -;Pengusaha swasta nasional Indonesia, Cicip Sutardjo menerima kunjungan delegasi pengusaha muda asal prov. Sichuan, Tiongkok dan diskusi berbagai hal terkait dengan prospek bilateral kerjasama perdagangan dan investasi untuk sector tertentu. Pada pertemuan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut, 15 orang pengusaha muda tersebut juga antusias mendapat advis (nasihat) strategis untuk sukses berbisnis dan mapan. “Saya dulu menjadi ketua umum HIPMI (himpunan pengusaha muda Indonesia; 1983-1989). Saya dan pengurus lain gelar business matchmaking berbagai industry di daerah masing-masing. Misalkan di Kalimantan saat itu, banyak pabrik kayu, furniture. Di Jatim, banyak pabrik tekstil dan lain sebagainya,” kata Cicip.
Ia merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (2011 – 2014) yang didapuk menjadi Presiden Komisaris PT BUMI Resources. Ia didampingi beberapa stafnya menerima kunjungan Delegasi Sichuan, antara lain Xu Renhao (Shenghong Nonghe Trading Co. Ltd.), Xie Xinhui (Chengdu Zizu Technology Co., Ltd.), Zhu Guoqing (Sichuan Kanghe Yishen Medical Management Group Co., Ltd.), Wu Yingcheng (Sichuan Dachengcang Business Management Co., Ltd.), He Shaohan (Sichuan Alex Culture Development Group Co., Ltd.), Liu Dazhi (Zhihong Construction Group Sichuan), Liu Li (Sichuan Mingjiu YOUPIN Supply Chain Management Co.), Dang Yanxing (Sichuan Xinshi Shopkeeper Food Supply Chain Technology), Ren Jie (The General Association of Sichuan Entrepreneurs) dan lain sebagainya. Melihat anggota delegasi Sichuan memiliki jenis kelola jenis/bidang usaha yang berbeda-beda, Cicip hanya merespons pertanyaan yang terkait dengan kapasitasnya sebagai pengusaha. Misalkan merespons pertanyaan mengenai spesifikasi batubara, ia menganjurkan untuk temu dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia kompartemen pertambangan dan energy. “Saya hanya bisa kasih company profile perusahaan batubara, BUMI Resources. Kami sebetulnya hanya jual batubara langsung kepada pabrikan, tidak melalui trader. Prosesnya susah kalau penjualan melalui trader. Kecuali Sichuan punya power plant (pembangkit listrik) sendiri. proses penambangan BUMI juga dengan metode open pit (terbuka),” kata Cicip.
Pada akhir pertemuan, beberapa delegasi meminta advis strategis sehingga bisa menjadi pebisnis sukses dan mapan seperti figure Cicip Sutardjo. Pengalaman ketika memimpin HIPMI, ia juga melihat potensi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di Indonesia. HIPMI juga beranggotakan para pengurus yang usianya di bawah 40 tahun. Kondisi sekarang, banyak pengusaha muda membangun startup (perusahaan rintisan), dimana berbagai bidang/jenis usaha juga terbuka. “Model pengusaha muda untuk startup di Indonesia harus bisa menguasai bidang masing-masing dan konsisten, jangan pindah-pindah. Waktu saya di HIPMI, para pengusaha muda digabung (berkolaborasi) dengan pengusaha di berbagai daerah, sehingga bisa supply, memenuhi spesifikasi produk yang dibutuhkan pasar dalam dan luar negeri seperti furniture, garmen dan lain sebagainya,” kata mantan Ketua Umum ICBC, 2002-2006, Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT; 1996-2004)
