Home Kreatif Meski Perkembangan Iklan Online Luar Biasa, Konsumen Masih Percaya Iklan Tradisional

Meski Perkembangan Iklan Online Luar Biasa, Konsumen Masih Percaya Iklan Tradisional

2046
Sumber Foto: kaskus.co.id

Jakarta, CSR INDONESIA – Perkembangan iklan media online memang menunjukkan perkembangan yang mengagumkan. Semakin inovatif, kreatif dan banyak menciptakan kejutan. Banyak orang meramalkan bahwa eksistensi iklan online akan menggerus eksistensi iklan tradisional yang sudah eksis sejak lama. Namun sepertinya prediksi tersebut belum berlaku. Pasalnya hingga saat ini, televisi, majalah, dan koran masih termasuk dalam media iklan berbayar yang paling dipercaya di Asia Tenggara. Hampir delapan dari 10 konsumen di Indonesia (79%), Thailand (78%), Filipina (75%), Vietnam (69%), Singapura (64%), dan Malaysia (63%) mengindikasikan kepercayaan mereka pada iklan televisi. Semuanya berada di atas atau konsisten dengan rata-rata global (63%). Tujuhpuluh persen konsumen Asia Tenggara masih mempercayai iklan di majalah dan 69% masih mempercayai iklan di koran.

“Perkembangan format online tidak mengikis kepercayaan pada saluran berbayar tradisional (offline). TV masih memberikan jangkauan tertinggi yang tidak dapat ditiru, yang dapat mencapai hingga hingga 85-90%.” kata Craig Johnson, Managing Director, Marketing Effectiveness and Reach Portfolio, Nielsen Southeast Asia, North Asia and Pacific (2/10).

Johson menambahkan, “Meskipun iklan digital dapat menyajikan keuntungan yang besar seperti kampanye yang terfokus, dapat disesuaikan untuk di dalam pesawat (in-flight) dan dapat disesuaikan dengan pilihan kreatif lainnya, beralih sepenuhnya dari TV ke digital merupakan langkah yang sangat berani untuk para pemasar. Perpaduan antara media offline dan online dapat menghasilkan ROI terbaik.”

Kredibilitas Mayoritas Iklan Online dan Mobile Meningkat
Lebih detail mengenai iklan online dan mobile berbayar, di antara iklan online berbayar, iklan-iklan yang tersedia di mesin pencari (search engine) ternyata meraih kredibilitas tertinggi, dimana hampir enam dari 10 atau 57% konsumen mengindikasikan bahwa mereka mempercayai saluran ini. Thailand meraih skor kepercayaan tertinggi (63%, naik tujuh poin) diikuti oleh Indonesia (61%, meningkat empat poin), Filipina (56%, tidak berubah), Vietnam (55%, naik 11 poin), Malaysia (46%, turun enam poin), dan Singapura (46%, turun satu poin).

Kredibiltas iklan di jaringan sosial dan iklan video online meraih skor kepercayaan masing-masing 53% dan 52%. Enam dari 10 konsumen Thailand (60%) mengatakan bahwa mereka mempercayai iklan yang disampaikan melalui jaringan sosial, seperti halnya konsumen Filipina (59%), Indonesia (54%), Vietnam (48%), Malaysia (47%) dan Singapura (44%).

Kepercayaan pada iklan video online meningkat di empat dari enam negara di Asia Tenggara, dengan tertinggi di Filipina dan Thailand dengan skor 56% (keduanya naik lima poin); Vietnam (+11 poin) dan Indonesia (tidak berubah dari tahun 2013) keduanya di angka 52%, Singapura 47% (naik 4 poin), dan Malaysia 41% (turun 9 poin).

Sementara itu, kurang dari setengah dari konsumen di wilayah ini mempercayai iklan online banner (47%) dan iklan mobile (45%), keduanya melebihi rata-rata global yang masing-masing sebesar 42% dan 43%. Tingkat kepercayaan konsumen Asia Tenggara pada iklan melalui sms adalah sebesar 35%, satu poin lebih rendah daripada rata-rata global. (WAW)