Home Citra Teleprompter Donald Trump Mati di Panggung Dunia

Teleprompter Donald Trump Mati di Panggung Dunia

12
Donald Trump | IST
Donald Trump | IST

Teleprompter Donald Trump Mati di Panggung Dunia

Oleh: Wahyu Ari Wicaksono, Storyteller
Katanya, di panggung sebesar Sidang Umum ke-80 PBB, semua serba megah dan rapi. Mikrofon disetel presisi, lampu disorot sempurna, kursi kepala negara diatur seperti catur. Tapi siapa sangka, justru satu benda kecil bernama teleprompter bisa bikin panitia merah padam.
Donald Trump, yang biasanya percaya diri seperti bintang reality show, tiba-tiba harus berhadapan dengan layar yang mendadak amnesia. Teleprompternya nge-freeze. Crash error 404: text not found.
Alih-alih panik, Trump malah melontarkan ancaman setengah bercanda: “Siapa pun yang bertugas, akan kena masalah besar.” Ruangan pun pecah tawa. Para pemimpin dunia tergelak, mungkin separuh karena lucu, separuh lagi karena lega—syukurlah bukan negaranya yang jadi bahan gosip kali ini.
Tapi coba bayangkan posisi kru teknis di balik panggung. Jantung mereka pasti lompat seperti popcorn. Kabel dicek, tombol dipencet, layar dicolek-colek, tapi apa daya? Dunia sudah melihat. Pidato presiden Amerika jadi bahan komedi, bukan diplomasi.
Dan di situlah letak ironi: acara dengan anggaran jutaan dolar, sistem keamanan setara film Mission Impossible, tapi gagal gara-gara benda seharga laptop kantor. Bukankah ini bukti bahwa kadang dunia memang dipimpin oleh teknologi yang rewel?
Seorang EO kawakan pasti geleng-geleng: “Mana backup-nya? Mana tablet cadangan? Mana aide yang harusnya sigap nyodorin naskah cetak?” Semua hilang ditelan kepanikan. Padahal, di manual EO ada aturan emas: jangan pernah percaya 100% pada satu mesin. Mesin punya hobi aneh: rusak di saat paling genting.
Tapi ya sudah, begitulah panggung internasional. Kita tak akan ingat detail pidato Trump tentang perdamaian atau perdagangan, tapi kita pasti ingat ia mengancam kru teleprompter dengan gaya stand-up comedy.
Dan mungkin, justru di situlah pesonanya. Dunia yang terlalu serius butuh sedikit slapstick. Lagipula, bukankah politik global memang sering terasa seperti panggung sandiwara? Teleprompter mati hanyalah properti panggung yang kebetulan ikutan protes.
Maka jika ada pelajaran dari kejadian ini, sederhana saja: jangan pernah remehkan hal kecil. Sebuah kabel bisa bikin dunia tertawa. Dan para EO, kalau masih mau tidur nyenyak, sebaiknya mulai simpan naskah cetak di bawah bantal. []