Home Inovasi Indonesia Kembali Duduki Peringkat Ketiga Negara Paling Optimis Sedunia

Indonesia Kembali Duduki Peringkat Ketiga Negara Paling Optimis Sedunia

2003

Jakarta, CSRINDONESIA – Secara internasional, keyakinan Konsumen Global di akhir tahun 2015 tercatat mengalami penurunan 2 poin dari kuartal ketiga yang berada di angka 97. Alhasil, Indonesia kembali menempati posisi 3 teratas di seluruh dunia, setelah dua negara Asia lainnya yaitu India dan Filipina yang masing-masing menempati posisi pertama dan kedua.

Menurut Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions terbaru, hampir seluruh wilayah di dunia mengakhiri tahun 2015 dengan tingkat keyakinan yang menurun dibandingkan dengan saat awal tahun (kuartal pertama). Indeks keyakinan konsumen di wilayah Amerika Utara dan Timur Tengah / Afrika menurun 6 poin masing-masing ke angka 100 dan 90, dan di Amerika Latin turun 3 poin ke angka 83.
Hanya Eropa yang menunjukkan peningkatan dengan indeks 81, meningkat 6 poin dibandingkan dengan kuartal pertama di tahun 2015, sementara wilayah Asia Pasifik tidak berubah (107 di kuartal pertama dan kuartal keempat). Beberapa negara Asia Pasifik masih masuk jajaran 10 negara teroptimis di dunia. India masih berada pada tingkat tertinggi dengan skor 131pp (sama dengan kuartal ketiga); dan Filipina juga bertahan pada posisi kedua dengan skor 117, juga tidak mengalami perubahan dari kuartal sebelumnya.

Tingkat Kepercayaan Konsumen Indonesia berada di angka 115, turun 1 pp dari kuartal sebelumnya. Angka ini membawa Indonesia menjadi 3 teratas negara yang paling optimis di dunia. Menyusul Thailand dengan skor 114 berada di posisi keempat di dunia pada Tingkat Kepercayaan Konsumen. Vietnam dan Cina yang berada di urutan ke-6 dan ke-8 secara global, menunjukkan peningkatan di skor 108 dan 107 dari kuartal sebelumnya. (Lihat Grafik 1)

Grafik 1
Grafik 1

Lebih dari setengah (55%) responden di seluruh dunia percaya bahwa mereka masih berada dalam situasi resesi di kuartal keempat 2015 ini, yang sedikit meningkat dari awal tahun (53%). Di Indonesia, pada kuartal keempat lebih sedikit responden yang percaya bahwa ekonomi negara sedang dalam resesi (69%), berkurang 4% dari kuartal sebelumnya (73%). Pada kuartal ini juga lebih banyak konsumen Indonesia yang percaya bahwa masa resesi akan berakhir dalam satu tahun ke depan, yaitu sebesar 43%, dibandingkan dengan kuartak sebelumnya yang sebesar 37%.

Konsumen Indonesia juga masih optimis akan prospek lapangan kerja dalam 12 bulan ke depan yang naik dari 64% menjadi 68% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan optimis akan kondisi keuangan pribadi yang meningkat dari 64% menjadi 66%. Hanya saja optimisme mengenai keinginan atau niat untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan menurun dari 49% menjadi 45%.

Grafik 2
Grafik 2

Keadaan Ekonomi, Keseimbangan antara Hidup dan Pekerjaan, Kesejahteraan dan Kesehatan Orang Tua serta Kesehatan masih menjadi kekhawatiran utama konsumen Indonesia pada kuartal keempat ini, namun angkanya relatif stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Keadaan Ekonomi bahkan turun dari 46% menjadi 42% pada kuartal ini, Keseimbangan Antara Hidup dan Pekerjaan serta Kesejahteraan dan Kesehatan Orang Tua masih sama masing-masing di angka 17% dan 15%. Kesehatan mengalami penurunan dari 15% menjadi 13%. Pada kuartal ini kekhawatiran akan Kriminalitas tidak lagi muncul, tergantikan oleh adanya kekhawatiran akan Pemanasan Global yang masuk menjadi 5 kekhawatiran utama konsumen Indonesia. (Lihat Grafik 2)

Tentang Survei Global Nielsen

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions dilaksanakan pada 2 – 25 November 2015 dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen online di 61 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Sampel dipilih berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk pengguna internet di tiap-tiap negara yang telah di cek dan pertimbangkan sebagai representatif dari pengguna internet, dan memiliki margin of error ±0.6% pada level global. Survei Nielsen ini berdasarkan perilaku responden hanya melalui akses internet. Tingkat penetrasi Internet bervariasi menurut negara. Nielsen menggunakan standar pelaporan minimal 60 persen penetrasi Internet atau 10M populasi online untuk survei inklusi.Consumer Confidence Index di China dikompilasi dari survei metodologi campuran terpisah antara 3.500 responden di Cina. Negara-negara di Sub-Sahara Afrika dalam studi ini dikompilasi dari metodologi survey mobile yang terpisah antara 1.600 responden di Ghana, Kenya dan Nigeria. Survei Global Nielsen yang termasuk didalamnya indeks Global Consumer Confidence. Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions telah dilaksanakan sejak tahun 2005. (WAW)