Seminar Medis di Sapphire Sky BSD, Upaya Penanganan Saraf Kejepit
CSRINDONESIA.COM – Ahli bedah saraf Prof. Satyanegara menjelaskan tiga sistem penanganan herniasi nukleus pulposus (HNP) atau saraf kejepit pada seminar medis, yang diikuti oleh para dokter spesialis di Sapphire Sky BSD Tangerang Selatan (Tangsel) Banten. Yang menyebabkan rasa nyeri dengan penanganan tiga system, yakni _skin sensory receptors, sensory pathway, sensory center._ “Rasa nyeri, (penderita) berupaya untuk menghindar,atau ancaman dan bahaya kalau tidak diobati, bisa merembet bahkan bahayanya sampai pada kelumpuhan,” kata Prof. Satyanegara pada _keynote speech_ seminar yang berlangsung sekitar tiga jam.
Selain, dua pembicara lain yakni dr. Ranjan Kumar (spesialis anestesi) dan dr. Taufan Budi Setyalaksono (spesialis bedah saraf) juga menjelaskan mengenai rasa sakit pada bagian tubuh penderita saraf kejepit. Selain kesakitan seperti ditusuk-tusuk jarum atau bagian tubuh yang dijepit akibat terjadinya kerusakan jaringan. Mekanisme protektif terhadap pasien dibutuhkan untuk menimbulkan kesadaran terhadap nyeri yang diderita. “Rasa nyeri atau kesemutan bisa menjalar ke pinggang, kaki kiri atau kaki kanan. Kalau tidak ditangani, bisa terjadi kelumpuhan,” kata Prof. Satyanegara.
Jika saraf kejepit di pinggang berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan dan tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan di atas, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan operasi bedah saraf. Jenis operasi yang dilakukan disesuaikan dengan penyebab saraf kejepit di pinggang. Jika saraf kejepit di pinggang disebabkan oleh HNP, dokter akan mengangkat bantalan saraf di tulang belakang yang menonjol. Untuk mempercepat proses penyembuhan saraf kejepit dipinggang, sebisa mungkin hindarilah melakukan aktivitas berat, terutama yang menambah beban tulang belakang.**