Home Berita Media Lokal di Ujung Tanduk, Jabar Media Summit 2025 Rumuskan 15 Rekomendasi...

Media Lokal di Ujung Tanduk, Jabar Media Summit 2025 Rumuskan 15 Rekomendasi Ini

1
IST
IST

CSRINDONESIA.COM — Ruang Pasteur Conventions Center di Holiday Inn Hotel Bandung pagi itu dipadati suara-suara yang mewakili denyut nadi media Jawa Barat. Mereka berkumpul bukan hanya untuk berbagi cerita, tetapi juga merumuskan jalan keluar. Di tengah gempuran disrupsi digital dan gelombang artificial intelligence (AI), media lokal seperti mencari oksigen di antara samudera informasi.

Jabar Media Summit 2025 hadir sebagai ruang negosiasi sekaligus ruang harapan. Lebih dari 15 rekomendasi lahir dari empat sesi diskusi yang berlangsung sejak pagi. Rekomendasi itu tidak hanya berisi harapan, tetapi juga peta jalan nyata bagi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan tentu saja, media sendiri.

Satrya Graha, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat, hadir sebagai salah satu penyampai rekomendasi. Ia menyampaikan dengan tenang namun penuh keyakinan. Rekomendasi pertama adalah soal keberlanjutan media lokal. Bukan sekadar soal iklan, melainkan ekosistem kolaborasi yang memungkinkan media kecil tetap bernapas.

Media Lokal di Ujung Tanduk, Jabar Media Summit 2025 Rumuskan 15 Rekomendasi Ini
Media Lokal di Ujung Tanduk, Jabar Media Summit 2025 Rumuskan 15 Rekomendasi Ini

“Pemerintah daerah dan stakeholder bisnis perlu menyiapkan insentif dan kolaborasi untuk menjaga keberlangsungan media lokal. Bentuknya bukan hanya lewat iklan, tapi juga program kemitraan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, diversifikasi media menjadi keniscayaan. Media tidak bisa lagi mengandalkan revenue stream tunggal. Pelatihan kewirausahaan, akses pendanaan, hingga skema joint venture harus dibuka lebar.

Lalu, ia menyentak hadirin dengan satu kalimat, “Media kecil jangan dibiarkan berjuang sendirian.” Itulah mengapa kolaborasi lintas sektor menjadi penting. Perusahaan bisa menjadikan media sebagai mitra strategis dalam program CSR atau inisiatif komunitas.

Namun, di balik semua dukungan eksternal, media juga harus jujur pada diri sendiri. Kisdiantoro, Manajer Online Tribun Jabar, mengingatkan, “Jangan lupa perbaiki internal.” Tingginya aduan ke Dewan Pers menjadi alarm bahwa kualitas konten dan integritas masih harus ditingkatkan.

IST
IST

Sementara itu, Adi Ginanjar Maulana dari AyoBandung ID membawa pembahasan ke ranah yang lebih futuristik. AI bukan lagi sekadar teknologi masa depan, melainkan realitas yang harus dihadapi hari ini.

“Stakeholder teknologi dan startup AI dapat menyediakan akses, pelatihan, atau lisensi murah bagi media lokal. Itu agar mereka bisa mengadopsi AI secara proporsional,” katanya.

Tapi AI bukan tanpa risiko. Adi menekankan, pemerintah dan asosiasi media harus segera menyusun pedoman etis penggunaan AI di ruang redaksi. “Agar teknologi ini tidak merusak kepercayaan publik,” tegasnya.

Ia juga menyoroti peran akademisi dan lembaga pelatihan untuk menyiapkan kurikulum baru yang membuat jurnalis melek AI. “Sehingga jurnalis tidak takut digantikan, tapi justru bermitra dengan teknologi.”

IST
IST

Di sisi lain, partisipasi warga dalam produksi informasi juga digarisbawahi. Citizen journalism dan kanal netizen bisa menjadi sarana untuk membangun rasa memiliki terhadap ekosistem informasi.

Acara yang dihelat atas kolaborasi AyoBandung.id, Suara.com, dan Radar Cirebon ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah upaya kolektif untuk menyelamatkan salah satu pilar demokrasi.

Seperti disampaikan Adi Komar, Kepala Diskominfo Jabar, dalam sesi sebelumnya, lebih dari tiga perempat penduduk Jabar adalah pengguna media sosial yang rentan terhadap disinformasi. Di sinilah media massa hadir sebagai mitra strategis penyedia informasi akurat.

IST
IST

Ning Wahyu, Ketua Apindo Jabar, menambahkan, bagi pengusaha, media adalah sahabat baik. “Tanpa media, kami akan buta,” ujarnya. Informasi valid dari media menjadi senjata penting untuk mengambil keputusan strategis.

Jabar Media Summit 2025 menutup hari itu dengan sejumlah komitmen. bank bjb, BNI, Harita Nikel, Bio Farma, JNE, Eiger, PLN, Bank Indonesia, Pos Indonesia, Cirebon Power, Modena, Diskominfo Cirebon, dan Yamaha hadir bukan hanya sebagai sponsor, tetapi juga sebagai bagian dari solusi.

Lima belas rekomendasi itu mungkin belum menjawab semua tantangan, tetapi setidaknya ia telah membuka pintu dialog yang lebih lebar. Seperti sebuah cerita yang belum selesai, masa depan media lokal masih ditulis bersama.

Dan di Bandung siang itu, semua pihak tampak bersepakat, media tidak boleh mati. Ia harus tetap hidup, bernapas, dan berbicara. |WAW-CSRI