Home Berita Desa Cicareuh Gelar Festival Budaya 2024, Menuju Desa Wisata

Desa Cicareuh Gelar Festival Budaya 2024, Menuju Desa Wisata

67

CSRINDOONEISA.COM – Desa Cicareuh – Cikidang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, salah satu daerah yang memiliki potensi sebagai daerah wisata. Desa ini memiliki hutan hijau, juga pemandangan gunung Pangrango, Gunung Gede, Gunung Salak, dan kuliner khas Sukabumi.

Pada 18-21/12/2024, Desa Cicareuh – Cikidang Sukabumi Jawa Barat gelar Festival Budaya 2024, festival budaya ini menampilkan tarian tradisional, teater Minikata Gaus, Baca Puisi Taufan S Chandranegara, Pantomime dari Iskandar, di tutup dengan penampilan Longser khas Sunda kelompok BandoengMooi. 

Pencanangan daerah wisata Desa Cicareuh Cikidang Sukabumi diberikan oleh Aendra Medita kepada Desa Cicareuh (Kades) Ramdan pada tanggal 19 Desember 2024 di Aula Cicareuh

“Dengan adanya acara Festival Budaya Cicareuh 2024 ini, untuk mengenal kebudayaan kita sendiri, mudah-mudahan-kebudayaan aslinya bisa lebih dikenal dan mereka juga punya identitas sebagai daerah wisata,” ungkap Ramdan Kepala Desa Cicareuh-Cikidang Sukabumi.

Ramdan  yakin kalau Desa Cicareuh-Cikidang Sukabumi berpotensi sebagai wisata daerah. Apalagi Jalan Cikidang melintasi jalur ke tempat wisata Pelabuhan Ratu dan menuju daerah wisata Pantai Geopark pelabuhanratu Sukabumi.

“Mereka bisa memanfaatkan waktu istirahat mereka di tempat istirahat Desa Cicareuh – Cikidang, sambil menikmati, pentas budaya, kuliner dan minuman bajigur khas Sukabumi dengan latar pemandangan hutan dan gunung,” kata Pak Kades.

Pemberian bantuan dana sosial kepada korban bencana banjir di daerah Sukabumi yang diberikan oleh Aendra kepada tokoh yang mewakili masyarakat/ist

Menurut Aendra Medita yang mewakili KAN FOUNDATION yang konsen terhadap budaya, Kesehatan dan Lingkungan di Sukabumi Indonesia, masyarakat setempat harus ikut membantu dan mengembangkan daerahnya. “Keuntungannya untuk siapa? ya untuk masyarakat juga, karena kalau daerah Cicareuh – Cikidang sudah dikenal, akan banyak pemasukan penghasilan baik untuk desa juga masyarakatnya, tentu akan mengangkat pertumbuhan ekoniminya,” kata Aendra.

Saepul Bahri melukis sosok Pak Kades Ramdan Desa Cicareuh, dengan latar belakang tarian tradisional setempat

Aendra mencontohkan daerah wisata JatiLuwih di Tabanan Bali, pak Kadespun ikut datang ke tempat wisata itu, daerah itu hanya mempromosikan pemandangan sawah dan gunung, juga para wisatawan dapat melihat dari dekat pertanian dan di beberapa tempat ada warung yang menjual minuman dan hasil panen padi beras merah. Tempat itu di kunjungi ratusan orang tiap bulannya. JatiLuwih menjadi destinasi wisata yang telah diakui UNESCO.

AR Tanjung menyerahkan hasil karyanya lukisan alam kepada Pak Kades Cicareuh

Desa Cicareuh-Cikidang Sukabumi bisa menjadi pariwisata berkelanjutan , tempat pariwisata yang memerhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.

Pertunjukan Longser Bandungmooi  yang memukau

Antusias warga terutama para remaja dan pemudanya terlihat ketika pada penutupan acara dengan menampilkan Bandung Longser – Bandoengmooi yang dipimpin oleh Hermana MT. Bentuk pertunjukan longser terdapat unsur tari, nyanyian, lakon yang dibumbui dengan lelucon khas Sunda masyarakat.

Sebuah pergelaran longser biasanya dilengkapi oleh nayaga (penabuh musik), pemain, bodor (pelawak), dan ronggeng (penari) merangkap penyanyi untuk daya tarik tersendiri bagi penonton.

Pada teater tradisional, jalan cerita biasanya memiliki kaitan erat dengan kehidupan, kebudayaan, dan adat istiadat masing-masing daerah. Bisa juga menceritakan tentang mitos atau legenda yang beredar di masyarakat. (RE/CSRI)