
CSRINDONESIA – Sorak-sorai menggema, cahaya lampu panggung menyilaukan, dan harapan membuncah. Di atas panggung Grand Final Komix Herbal POTEK Dance Fest di Jakarta, Sabtu, 30 Agustus 2025, lima tim terbaik Indonesia bersiap. Di antara mereka, ada sekelompok anak muda dari Palembang, Sumatera Selatan, MIC Official. Nama mereka mungkin tak setenar crew dance ibu kota, tetapi semangat mereka menyala-nyala.
Malam itu, setelah melalui perjalanan panjang sejak Mei 2025 yang diikuti 1.408 tim dengan ribuan penari, MIC Official dinyatakan sebagai juara. Mereka tidak hanya membawa pulang hadiah ratusan juta rupiah, tetapi juga tiket emas ke Korea Selatan, sebuah kesempatan langka untuk mengikuti kelas eksklusif bersama DEUKIE dari Kwon Twins, dancer dan koreografer K-Pop ternama.

Bagi Yanny, perwakilan MIC Official, kemenangan ini adalah sebuah perjalanan emosional. “Dari Palembang, kami harus terbang ke Medan untuk semifinal wilayah Sumatera. Dari Sumatera, kami lolos ke Jakarta. Syukurlah, kini kami terpilih menang dan berangkat ke Korea Selatan,” ujarnya, suaranya masih bergetar oleh luapan sukacita. “Ini saatnya dancer Sumatera menunjukkan yang terbaik.”
Ajang yang digelar Komix Herbal ini lebih dari sekadar kompetisi. Ia adalah sebuah narasi besar tentang energi positif, kolaborasi, dan gaya hidup sehat. Arwin Nugraha Hutasoit, Head of Marketing PT Bintang Toedjoe, menyaksikan sendiri betapa para finalis, yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, tetap bersemangat meski Jakarta sedang menghadapi banyak tantangan. “Mereka memiliki daya juang yang mengagumkan,” katanya.

Di balik glamor panggung, tersimpan cerita-cerita perjuangan yang manusiawi. Safina dari WAACKANIZM Yogyakarta bercerita tentang genre waacking yang masih jarang di Indonesia, ditambah dengan teknik akrobatik yang berisiko. “Ada member yang jatuh dan dagunya sobek saat latihan. Tapi di grand final, dia tampil lagi dengan jahitan di dagunya,” kenangnya.
Alexandra dari The Elements Jawa Timur, tim termuda, hampir terlambat mendaftar karena disibukkan ujian kenaikan kelas dan ujian akhir semester. Mereka menyelipkan sesi latihan setiap malam antara pukul 19.00 dan 22.00, berjuang membagi waktu antara tugas sekolah dan koreografi.
Sanggit dari LoudiGang Jawa Barat mengorbankan dua hari waktu tidur untuk latihan. “Tantangan terbesar adalah menjaga kondisi tubuh tetap fit sampai final. Kami bersyukur Komix Herbal memberikan dukungan penuh, bahkan saat beberapa member kami tumbang karena gejala batuk,” ujarnya.
Kompetisi ini bukan sekadar tentang gerakan tubuh, melainkan juga tentang pesan kesehatan yang ingin disuarakan. Dalam konferensi pers virtual sehari sebelumnya, dr. Andhika Raspati SpKO, Dokter Olahraga & Health Influencer, menjelaskan bahwa aktif bergerak seperti dance selama 15 menit per hari dapat meningkatkan VO2Max, indikator penting kesehatan jantung dan paru-paru. “Rekomendasi WHO adalah 75-150 menit aktivitas fisik per minggu. Dibagi rata, cukup 15 menit setiap hari. Dance pilihan yang tepat karena menyenangkan, melatih seluruh tubuh, dan mudah dilakukan di rumah,” paparnya.
