CSRINDONESIA – JAKARTA, Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, UNESCO memperkenalkan pedoman baru untuk ‘menghijaukan’ sekolah dan kurikulum, dimana pedoman tersebut menekankan pentingnya memberdayakan pemuda untuk berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim.
‘Menghijaukan’ di sini berarti mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan yang berkelangsungan ke dalam semua aspek pendidikan, mulai dari materi mengajar hingga kegiatan sekolah.
“Menghijaukan sekolah dan kurikulum merupakan salah satu cara terbaik untuk mengatasi perubahan iklim dalam jangka panjang. Sudah saatnya pendidikan lingkungan diintegrasikan dalam semua mata pelajaran sekolah, di seluruh jenjang pendidikan dengan pendekatan yang berorientasi pada tindakan, sehingga dapat membantu pemuda memahami bahwa mereka memiliki kekuatan untuk membuat perubahan” kata Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.
Analisis UNESCO terhadap 100 kerangka kurikulum nasional pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa hampir setengah (47%) dari kurikulum tersebut tidak menyinggung perubahan iklim. Hanya 23% guru merasa mampu menangani isu iklim secara memadai di kelas, dan 70% dari pemuda yang di survei tidak dapat menjelaskan isu perubahan iklim, mereka juga menyatakan kekhawatiran tentang cara pengajaran mengenai iklim saat ini.
