Home CSR Sosial Terima Dana CSR 7 Miliar, Mengapa Ahok Tak Berikan ke Korban Banjir?

Terima Dana CSR 7 Miliar, Mengapa Ahok Tak Berikan ke Korban Banjir?

1151
globalindonesianvoices.com

Jakarta, CSR Indonesia – Musim penghujan yang mulai hadir sejak bulan lalu, membuat Ibu Kota Jakarta kembali dibelitkan dengan permasalahan banjir. Intensitas hujan yang tinggi kembali mengharuskan warga Jakarta berbenah diri mengamankan harta benda di rumah mereka.

Seperti Kampung Pulo yang merupakan kawasan langganan banjir yang pada tahun ini kembali mengalami kebanjiran. Namun, pada bulan Februari yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi puncak musim penghujan, tak hanya kawasan langganan banjir Kampung Pulo, jalan-jalan protokol seperti Jalan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan juga turut kebanjiran. Kali ini, banjir juga menggenangi jalanan depan Istana Medeka. Bahkan, banjir juga sempat masuk ke gedung Balai Kota Jakarta sehingga menggangu aktivitas PNS yang bekerja.

Meratanya banjir tahun ini tak membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menyalurkan dana CSR yang belum lama ini diterimanya kepada para korban banjir. Dana CSR sebesar 7 miliar yang diserahkan oleh Tahir Foundation dan Perhimpunan Masyarat dan Pengusaha Tionghoa (Permit) tersebut justru akan dianggarkan untuk pengadaan genset di Waduk Pluit.

“PLN bilang kita harus punya genset sendiri kalau mau pompa tak mati terus,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu(19/2). Pernyataan Ahok tersebut berdasarkan pertemuan dirinya dengan pihak PLN untuk membicarakan Waduk Pluit.

Menurut Ahok, para korban banjir tetap diberikan bantuan berupa tempat pengungsian layak yang dilengkapi dengan fasilitas dapur umum. “Kita mau bagi makanan terlalu banyak lagi bagi korban banjir nanti kesenangan dia jadi tunjangan hari banjir. Kita sediakan dapur umum. Nggak ada delivery service kayak KFC lagi,” tutup mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (SEA)