Home Berita Temuan Terbaru Agoda: Libur Nasional Menggerakkan Wisata Asia Pasifik

Temuan Terbaru Agoda: Libur Nasional Menggerakkan Wisata Asia Pasifik

58
xcom@abwjunior
xcom@abwjunior
CSRINDONESIA – Tak bisa dipungkiri, sebuah akhir pekan Panjang (long weekend) bisa mengubah segalanya. Bukan hanya tentang rehat sejenak dari pekerjaan atau sekadar unggahan Instagram dengan latar pantai eksotis. Di balik koper-koper yang dikemas terburu-buru dan tiket yang dipesan tengah malam, terbentang cerita lain tentang pola baru wisatawan Asia dan bagaimana industri perhotelan seharusnya membaca arah angin dengan cermat.
Laporan terbaru dari Agoda, platform perjalanan digital global, memotret denyut nadi wisata Asia Pasifik yang semakin bergantung pada libur nasional sebagai pemantik lonjakan perjalanan. Diumumkan pada 6 Juni 2025 dari kantor pusatnya di Singapura, laporan ini bukan hanya sekadar rekap data. Ia mengungkap peluang emas yang tak boleh dilewatkan para pelaku industri: libur panjang kini menjadi magnet kuat yang menggerakkan jutaan pelancong dalam satu ayunan.
Wisata Singkat, Dampak Panjang
Agoda mencatat lonjakan pencarian akomodasi hingga 80% secara bulanan menjelang akhir pekan Hari Raya di Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Negara-negara yang menjadi tujuan favorit bukanlah yang jauh di belahan bumi sana, melainkan tetangga-tetangga regional seperti Jepang, Thailand, China, Korea Selatan, dan Taiwan.
Pola ini berulang di berbagai perayaan nasional lainnya. Saat Thailand merayakan Songkran, para wisatawan lokal justru memadati destinasi seperti Hong Kong, Osaka, Shanghai, dan Seoul. Begitu pula dengan Vietnam saat memperingati Hari Pembebasan dan Hari Buruh—Bangkok, Tokyo, Singapura, dan Seoul menjadi sasaran pencarian tertinggi.
Pola ini menunjukkan bahwa wisatawan Asia kini semakin cermat memanfaatkan setiap momen libur, bahkan hanya tiga hingga empat hari, untuk ‘melarikan diri’ secara strategis. Mereka tidak sekadar mencari relaksasi, tetapi pengalaman baru dalam kemasan waktu terbatas.
“Peluang bagi hotel dan maskapai untuk mengamankan pemesanan dan mendorong wisatawan memperpanjang masa tinggal belum pernah sebesar ini,” ujar Andrew Smith, Senior Vice President of Supply Agoda. Kata-katanya bukan sekadar promosi, tetapi peringatan strategis.
Smith menekankan pentingnya pemanfaatan data dan segmentasi yang tepat. Wisatawan keluarga, misalnya, menginginkan akomodasi dengan kamar yang saling terhubung. Pasangan muda cenderung mencari pengalaman lokal yang autentik dan Instagrammable. Pelancong solo? Mereka ingin efisiensi dan kenyamanan, bukan kemewahan.
Maka hotel-hotel di Asia perlu berhenti menjual kamar semata. Mereka perlu menjual narasi, pengalaman, dan solusi. Tawaran seperti check-out lebih lambat, sarapan gratis, tiket ke atraksi lokal, hingga paket spa dan kuliner lokal bisa jadi diferensiasi yang menentukan.
xcom@KURNIATYHHASAN
xcom@KURNIATYHHASAN
Potensi Pasar yang Masih Terbuka
Tahun 2025 belum usai. Libur panjang masih membentang, dari peringatan Hari Pahlawan di Filipina hingga Deepavali di Singapura dan Malaysia, hingga deretan perayaan kerajaan dan keagamaan di Thailand. Momentum ini seharusnya dimanfaatkan dengan cerdas.
Agoda menyarankan strategi konkret: bangun konten digital yang relevan seperti blog, panduan lokal, hingga penawaran “stay 4 pay 3” yang menggoda. Gunakan optimisasi mesin pencari (SEO) agar penawaran muncul tepat saat calon wisatawan mengetikkan “libur akhir pekan Juni” di Google.
Lebih dari itu, sektor wellness tourism yang diperkirakan akan bernilai 156,85 miliar dolar AS tahun ini menjadi ladang subur. Paket digital detox, retreat kesehatan, hingga kuliner lokal bisa menjadi produk unggulan yang dikemas apik untuk masa inap tiga hari.
Agoda sendiri tak hanya menjual hotel. Dengan jaringan lebih dari 5 juta properti, 130.000 rute penerbangan, dan 300.000 aktivitas, platform ini menjadi ekosistem perjalanan yang memudahkan wisatawan menemukan pengalaman yang sesuai sepeti dari reservasi hingga eksplorasi.
Agoda juga melayani pasar korporat melalui unit B2B dan kemitraan strategis seperti Rocket Travel by Agoda, yang membantu merek global meluncurkan platform dan program loyalitas perjalanan mereka.
Menjawab Mobilitas Baru Asia
Cerita di balik lonjakan pencarian akomodasi adalah cerminan dari semangat baru warga Asia. Mobilitas tak lagi dimaknai sebagai pergerakan jarak jauh, tetapi pergeseran cepat menuju pengalaman bermakna, meski dalam hitungan hari.
Bagi para pelaku pariwisata, pertanyaannya kini bukan lagi “kapan musim liburan?”, melainkan “apakah kita siap setiap kali kalender merah muncul?”. Karena di era ini, setiap akhir pekan panjang bisa menjadi musim puncak baru—dan hanya yang sigap membaca arah angin yang akan menuai hasilnya.
Jika Anda seorang pelaku usaha perhotelan atau pariwisata, ini bukan sekadar tren. Ini adalah panggilan. Dan jika Anda seorang pelancong Asia modern, mungkin saatnya melihat kalender dan mulai merencanakan liburan selanjutnya—karena cerita terbaik sering kali lahir dari perjalanan singkat yang tak terduga. |WAW-CSRI