Jakarta, CSR-Indonesia – Industri kreatif termasuk di dalamnya industri kreatif digital merupakan tulang punggung pertumbuhan di Indonesia di masa depan, namun talent, founder maupun ekosistem digitalnya masih perlu disempurnakan. Menumbuhkembangkan industri digital tentunya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, yang umumnya dikenal sebagai kolaborasi quad-helix ABG-C (Academic, Business, Government dan Community).
Hal ini telah direalisasikan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia melalui program Indigo Incubator yang ditujukan untuk startup baru dan “Indigo Accelerator” yang ditujukan untuk startup digital yang siap untuk ekspansi pasar.
Tahun ini, Telkom Group bekerjasama dengan MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) kembali
menyelenggarakan Indigo Incubator, program inkubasi start up kreatif digital.
Hal ini diwujudkan melalui Kick Off Indigo Incubator 2015 yang dihadiri oleh Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo di LOOP Station Mahakam, Jakarta (26/2). Turut hadir dalam acara tersebut Saiful Hidayat selaku Senior General Manager
Innovation & Design Center Telkom, Dinoor Susatijo selaku Senior Manager Innovation Management Innovation & Design Center Telkom, Hari S. Sungkari selaku Sekretaris Jendral MIKTI, Indra Purnama selaku Executive Director Bandung Digital Valley dan Muhammad Aditya selaku Executive Director Jogja Digital Valley.
Indigo Incubator 2015 mengusung tema ‘Building Strong Indonesia’s Digitalpreneur with Silicon Valley Mindset’ dan tagline ‘Work
Together Grow Together’ “Melalui Indigo Incubator 2015, kesempatan bagi Startup untuk tumbuh menjadi perusahaan global bersama Telkom Group sangat terbuka lebar karena berkesempatan memiliki akses langsung terhadap customer base Telkom Group sebesar 150 juta pelanggan lebih, baik pelanggan fixed line maupun mobile. Mereka juga dapat
bekerja sama dengan seluruh perusahaan di Telkom Group bahkan memasuki pasar global melalui representative Telkom Group International Office di 10 negara,” ungkap Indra Utoyo saat kick off Indigo Incubator 2015.
Indra menambahkan, Telkom memberi kesempatan bagi para startup untuk merealisasikan karya kreatif mereka, baik yang masih dalam bentuk ide, produk yang sudah memiliki pengguna, maupun bisnis yang sudah mendatangkan pendapatan. Startup yang terpilih akan mendapat dukungan inkubasi selama 7 bulan dan mendapatkan berbagai fasilitas seperti, akses pasar melalui channel pemasaran Telkom, pendampingan bisnis dan teknis oleh para Mentor, pendanaan sejumlah Rp. 250 juta per startup dengan opsi pendanaan lanjutan
hingga Rp. 2 Milyar di tahap akselerasi (Indigo Accelerator) bagi produk yang memiliki prospek bisnis yang sangat baik.
Para start up juga akan memperoleh fasilitas kerja yang nyaman dan dinamis di Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley, lengkap dengan akses internet kecepatan tinggi dan beragam device & server yang dapat digunakan untuk mendukung proses pengembangan aplikasi, serta akses ke berbagai Platform Digital Telkom Group, yang akan meningkatkan kualitas produk digital, seperti Payment Gateway, Cloud Services
& Big Data. Terdapat 6 kategori produk yang dapat dipilih oleh startup, yaitu City & Goverment Solution, Business Solution, Home Solution, Commerce, Personal Apps, dan Social Media & Community.
Setelah kick off Indigo Incubator ini, Telkom bersama MIKTI akan melakukan roadshow sebagai kegiatan sosialisasi sekaligus pra-inkubasi di beberapa kota di Indonesia antara lain Bandung, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Malang, Makassar dan Balikpapan pada Februari hingga April 2015. Kandidat dari kota lain dapat mengikuti program pra-inkubasi melalui streaming online dan video conference. Hasil yang diperoleh peserta di
program Pra-Inkubasi akan menjadi faktor penilaian pada proses seleksi Indigo Incubator 2015.(GUH/foto Istimewa)