Yogyakarta, CSR Indonesia– Setelah resmi membangun tiga macam energi alternatif, yakni pembangkit listrik tenaga air (micro hydro), Energi tenaga surya (solar cell), dan biogas di 12 desa di Kecamatan Paiton, Purbolinggo, Jawa Timur. Tahun ini PT YTL akan berencana untuk membangun satu koperasi di bidang pupuk kompos.
Hal tersebut dikatakan oleh Budi Santoso, Head of External Relation di sela-sela gelaran Global CSR Summit and Award 2015 di Sheraton Hotel, Yogyakarta (19/2), “setelah membangun tiga koperasi, kami rencananya akan realisasikan untuk membangun koperasi berdasarkan pemberdayaan pupuk kompos.”
Ketiga koperasi yang sebelumnya sudah terbentuk, menurut Budi, merupakan salah satu bukti keberhasilan dari program-program CSR PT YTL di energi alternatif. Dirinya menyebutkan bahwa setiap kepala keluarga yang memanfaatkan kotoran sapi untuk biogas sebagai energi alternatif pengganti LPG terhitung mendapatkan 1,5 hingga 2juta rupiah setiap tahunnya. Pundi-pundi tersebut dapat terus meningkat sesuai dengan penggunaan serta penjualan pada setiap harinya.
Adapun, saat ini menurut Budi penjualan pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi tersebut sudah menginjak di angka 20 Ton per bulannya dengan harga Rp 600 per kilogramnya(SEA)
