Home Inovasi Siswa Binaan YPA-MDR Persembahkan Fashion Show “Dari Gedangsari Untuk Dunia”

Siswa Binaan YPA-MDR Persembahkan Fashion Show “Dari Gedangsari Untuk Dunia”

1828
Koleksi Pagelaran Busana “Dari Gedangsari Untuk Dunia” dengan material batik siswa SMKN 2 Gedangsari, yang merupakan sekolah binaan YPA-MDR bekerja sama dengan desainer Dandy T. Hidayat di Jogja International Batik Biennale 2016

CSRINDONESIA – Yogyakarta, Setelah sukses menampilkan karya siswa binaan di Gedangsari, PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) kembali mempersembahkan hasil karya siswa binaan Astra di SMKN 2 Gedangsari, bekerja sama dengan desainer senior asal Yogyakarta Dandy T. Hidayat mengadakan pagelaran busana (fashion show) bertajuk “Dari Gedangsari Untuk Dunia” dalam acara Jogja International Batik Biennale 2016 (JIBB) di Jogja Expo Center, 12-16 Oktober 2016.

Pagelaran busana Astra dan YPA-MDR di kancah JIBB 2016 kali ini akan menggunakan material hasil karya siswa binaan di Gedangsari dan Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seluruh material batik tersebut akan disulap menjadi 75 ready to wear looks yang akan ditampilkan di JIBB 2016 dengan mengangkat tema “Dari Gedangsari Untuk Dunia”.

“Astra yakin bahwa Gedangsari punya potensi besar untuk masuk ke kancah internasional. Terlebih lagi dengan gelar “Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia” yang dicanangkan oleh Dewan Kerajinan Dunia, atau Craft Council Dunia (WCC) pada 18 Oktober 2014 di China lalu. Maka kami memutuskan untuk bergabung dalam acara Jogjakarta International Batik Biennale 2016 ini agar hasil karya siswa binaan kami di Gedangsari dapat dilihat oleh dunia,” ujar Ketua Pengurus YPA-MDR saat konfrensi pers fashion show “Dari Gedangsari Untuk Dunia”.

Melalui JIBB 2016 yang mengangkat tema “Traditions for Inovations”, YPA-MDR mengembangkan jaringan baik di skala nasional maupun internasional. Dandy T. Hidayat sebagai narasumber sejak Juli 2015 telah membantu guru dan siswa binaan YPA-MDR dalam pembinaan kecakapan hidup untuk meningkatkaan kompetensi mereka dalam bidang tata busana seperti membuat pola, desain dan menjahit busana.

“Kerja sama saya dengan YPA-MDR selama ini memberikan pengalaman yang luar biasa karena saya dapat mengajarkan guru dan siswa sekolah binaan Astra untuk mendesain dan menjahit busana. Pengalaman tersebut memberikan banyak pelajaran untuk saya sebagai desainer. Desain busana saya benar-benar menonjolkan kreativitas siswa dalam batik,” tutur Dandy T. Hidayat.

“Kami memperlihatkan bahwa inilah kemampuan siswa binaan Astra dalam industri batik. Peragaan batik karya siswa binaan YPA-MDR serta UKM di Gedangsari ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk para siswa binaan YPA-MDR dan anak-anak Indonesia lain agar bisa menciptakan berbagai karya kreatif lainnya,” ujar Arietta Adrianti.
Selain pagelaran busana di tanggal 16 Oktober, YPA-MDR juga menggelar pameran batik hasil karya siswa SD, SMP, dan SMK binaan, serta UKM yang merupakan konsep “Sekolah Eskalator” di Gedangsari yang dapat dilihat di booth YPA-MDR sejak tanggal 12 hingga 16 Oktober 2016 dalam JIBB 2016 di JEC. Tidak hanya kain-kain batik, berbagai busana hasil karya siswa SMKN 2 Gedangsari dan juga menarik perhatian pengunjung JIBB 2016 untuk meluangkan waktu sejenak menghampiri booth YPA-MDR di JEC.

Dari Gedangsari Untuk Dunia
Terinspirasi dari kekayaan bumi dan kultur budaya yang dimiliki oleh daerah Gedangsari dan potensi siswa binaan YPA-MDR yang sudah mampu mengaplikasikan kekayaan itu ke dalam selembar kain sehingga terbentuk sebuah karya batik yang Iconic seperti motif Campursari Gedangsari, Line Srikaya, Mix Bamboes Sweet, Gedang Belukar, Ratu Gedangsari, Pring Seling Srikoyo dan lainnya.

Berawal dari pemikiran tersebut maka dandy T Hidayat dan team bekerjasama dengan siswa-siswa SMK Negeri 2 Gedangsari mencoba untuk mengangkat potensi yang ada kedalam sebuah karya fashion dengan konsep “Connection” yang merupakan keterkaitan yang tidak bisa lepas satu sama lain. Dari unsur fashion global prinsip dan konsep tersebut banyak terlihat dalam tren dunia 2017 – 2018 yang mengacu pada gaya news post modern edgy yang mengedepankan unsur kontemporer dari corak ragam batik Gedangsari dengan menggunakan teknik drapery, opnaisel, permainan manset, modifikasi experience bentuk kerah, plisket, lipit dan drawstring sehingga dihasilkan 75 busana yang dinamic, sporty, asymetris, dan chic.

Hasil karya yang dihasilkan oleh Dandy T. Hidayat dan team beserta siswa-siswi SMK Negeri 2 Gedangsari ini merupakan bentuk nyata dari cinta kami terhadap batik sebagai budaya Indonesia. Harapannya partisipasi kami dalam melestarikan batik dapat menjadi sebuah persembahan dari gedangsari untuk dunia.

Sentra Industri
Sejak 2007, YPA-MDR membina 9 SD, 2 SMP dan 2 SMK di Yogyakarta, yaitu di Kecamatan Gedangsari-Gunung Kidul dan Kecamatan Pandak-Bantul, serta 2.886 siswa binaan dan 186 guru binaan. Berdasarkan empat Pilar Pola Pembinaan YPA-MDR, membatik merupakan salah satu kecakapan hidup yang dikembangkan di Gedangsari sesuai potensi daerahnya. YPA-MDR bersinergi dengan para praktisi dan desainer sebagai narasumber. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara akademik dan implementasinya di sekolah binaan. Selain itu, YPA-MDR juga berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menciptakan perekonomian kreatif dengan menjadikan Gedangsari sebagai daerah sentra industri sesuai potensi unggulan daerahnya.

“Harapannya Gedangsari akan menjadi sentra industri batik dan siswa binaan Astra di Yogyakarta kedepannya akan terlibat dengan UKM daerahnya, menjadi pengusaha, menjadi praktisi fashion yang dapat memberikan kontribusi besar terhadapi daerahnya dapat menciptakan perekonomian kreatif dengan menjadikan Gedangsari sebagai daerah sentra industri sesuai potensi unggulan daerahnya,” tutup Arietta Adrianti. (WAW)