Home Berita Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Jerman

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Jerman

27

Duisburg, Jerman – Selama satu hari satu malam, suasana khusyuk dan hangat mewarnai DJH Duisburg dalam rangkaian acara Quran Camp Muslimah 2025, yang digelar pada 3 – 4 Mei 2025. Acara yang diinisiasi oleh Rumah Tajwid perwakilan Luar Negeri, dengan dukungan dari Muslim Ruhr selaku tuan rumah, serta kolaborasi Masjid Indonesia Frankfurt dan Kharisma Woman & Education, berhasil menghimpun 156 peserta dari berbagai kota di Jerman dan sekitarnya untuk menginap dan mengikuti kegiatan intensif selama 24 jam.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Qur’an Camp tahun ini hadir lebih istimewa dengan adanya segmen khusus remaja usia 12 – 20 tahun. Dengan pendekatan tematik dan metode yang lebih interaktif, segmen ini dirancang untuk membangun koneksi spiritual dan sosial bagi generasi muda Muslimah di tanah rantau. Peserta remaja terlibat dalam sesi diskusi, aktivitas kelompok, dan mentoring yang difasilitasi oleh kakak-kakak pembina berpengalaman.

Mengangkat tema “Ketika Ilmu Tak Selaras dengan Amal, Mengapa dan Apa Akibatnya?”, kegiatan utama Quran Camp tahun ini menyoroti peringatan tajam dalam Surah Al-Jumu‘ah ayat 1–8. Dalam sesi utama yang penuh tadabbur, Ust. Hartanto Saryono, Lc., Al Hafizh, Founder Rumah Tajwid Indonesia, menguraikan bagaimana ilmu yang tidak diiringi dengan amal justru bisa menjadi beban di akhirat kelak, sebagaimana digambarkan dalam permisalan kaum Yahudi yang memikul Taurat namun tidak mengamalkannya.

“Ilmu adalah cahaya. Namun cahaya itu akan padam jika kita hanya menyimpannya dalam hafalan tanpa membawanya dalam tindakan sehari-hari. Kunci keberkahan ilmu adalah amal yang ikhlas dan konsisten,” ujar Ust. Hartanto di hadapan peserta yang memadati ruang utama seminar.

Selain sesi kajian utama, peserta juga mengikuti rangkaian kegiatan pendalaman Al-Qur’an,  tadabbur surah, tilawah bersama, dan diskusi kelompok yang diarahkan untuk memperkuat hubungan spiritual sekaligus membangun komunitas muslimah yang saling menguatkan di tanah rantau. Suasana kekeluargaan sangat terasa, terlebih karena semua peserta menginap di lokasi yang sama dan saling berbagi pengalaman hidup sebagai perempuan Muslim di Jerman.

Kegiatan puncak dilanjutkan keesokan harinya dalam bentuk Tabligh Akbar terbuka, yang dihadiri oleh total 200 peserta, termasuk warga Muslim Indonesia dari berbagai kota. Tabligh Akbar ini mengangkat tema “Apabila Buah Hati Tak Sesuai Ekspektasi”, dengan narasumber Ustadzah Edvarina Edwar, pegiat dakwah keluarga dan mentor tahsin IMSA Amerika Serikat. Dalam tausiyahnya, Ustdzah Edvarina mengajak para orang tua untuk meninjau ulang ekspektasi mereka terhadap anak dan menggantinya dengan doa, pemahaman, serta pendekatan yang lebih Qurani dan manusiawi.

“Anak bukan proyek ambisi, tapi amanah yang harus ditanamkan dengan nilai bukan hanya dikawal dengan target. Saat ekspektasi kita tidak terpenuhi, jangan buru-buru kecewa. Bisa jadi Allah sedang membimbing kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang cinta dan sabar,” pesannya.

Acara ini menjadi wujud nyata dari semangat kolaborasi komunitas Muslim Indonesia di luar negeri dalam menghadirkan ruang bertumbuh, belajar, dan saling menguatkan. Ketua Panitia Quran Camp 2025, Mutia Hafiyyani, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan dan mengapresiasi semangat peserta yang datang dari berbagai latar belakang dan kota, bahkan negara tetangga.

“Alhamdulillah, semua peserta bisa mengikuti program dengan khidmat dan antusias. Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada para donatur dan sponsor, panitia lokal, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini dengan keberkahan yang luas,” ujarnya.

Quran Camp Muslimah 2025 merupakan salah satu program unggulan dari Rumah Tajwid, sebuah platform pembelajaran Al-Qur’an yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan umat terhadap pemahaman tajwid, tahsin, dan tadabbur Al-Qur’an secara mendalam. Melalui akun Instagram resmi mereka @rumahtajwidofficial, Rumah Tajwid aktif menginformasikan berbagai program belajar Al-Qur’an daring dan luring, serta memfasilitasi para pengajar bersertifikasi yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dengan berakhirnya acara ini, para peserta pulang membawa semangat baru untuk terus menyelaraskan ilmu yang mereka pelajari dengan amal yang nyata, serta membangun rumah-rumah Qurani di lingkungan masing-masing. Sebagaimana pesan utama acara ini, ilmu bukan hanya untuk diketahui, tetapi untuk diamalkan agar cahaya Al-Qur’an benar-benar hidup dalam diri dan keluarga.

Ditulis dari Jerman oleh: Alena Almani Macca