Home CSR Rangkul Sumberdaya Lokal, GMC Sukses Selesaikan Agenda Penanaman Pohon

Rangkul Sumberdaya Lokal, GMC Sukses Selesaikan Agenda Penanaman Pohon

3029
Rangkul sumberdaya masyarakat lokal, termasuk Karang Taruna, Generasi Muda Cendikia (GMC) sukses selesaikan agenda penanaman pohon di Situ Cilangkap pada Perayaaan Hari Penanaman Pohon Nasional 28 November 2017.

CSRINDONESIA, Mitra program sosial Bank Indonesia untuk Program Bina Desa Bangun Indonesia yang bernama Generasi Muda Cendikia (GMC) Selasa kemarin (28/11) sukses merampungkan agenda penanaman pohon bertepatan dengan perayaan Hari Menanam Pohon Nasional yang digelar setiap tanggal 28 November.

Memilih lokasi di Situ Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok, acara penanaman dimulai sejak pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB. GMC tidak turun tangan sendiri. Dengan konsep gotong royong, mereka  melibatkan aparat pemerintahan lokal seperti Lurah beserta para stafnya, ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) Kelurahan Cilangkap, termasuk RW & RT yang bersinggungan langsung dengan Situ Cilangkap tersebut.

Menanam pohon bersama-sama dengan aparat pemerintahan lokal seperti Lurah beserta para stafnya, ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) Kelurahan Cilangkap

Project Manager GMC, Maulana Ishak menjelaskan bahwa kali ini mereka menanam bibit pohon seperti Gorbaril 30 bibit, Gmelina 50 bibit, Mahoni 50 bibit, Ketapang 50 bibit, Akasia 50 bibit; Durian 50 bibit dab Jambu biji 20 bibit yang notabene sesuai dengan kebutuhan situ sesuai arahan BPDASHL.

“Jenis bibit tersebut merupakan jenis tanaman yang telah disesuaikan dengan kepentingan sertifikasi situ untuk peruntukan tanaman pelindung situ sesuai arahan dari BPDASHL, Bapak Heru,” tambahnya

Menurut Maulana Ishak, Situ Cilangkap tersebut dianggap sebagai lokasi yang tepat karena telah dijadikan situ intervensi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerjasama dengan Generasi Muda Cendikia (GMC), dimana pada tahun 2019 mendatang diharapkan mampu menjadi situ konservasi dan ekowisata.

Kegiatan ini diharapkan juga bisa mendukung proses sertifikasi situ yang masih berjalan dan belum selesai hingga sekarang, sejalan dengan rilis yang dikeluarkan oleh Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR No. SP.BIRKOM/XI/2017/558 tertanggal14 November 2017 yang menyatakan bahwa Kementerian PUPR mendukung semakin banyaknya situ, danau, embung dan waduk yang bersertifikat.

Melalui rilis tersebut, Menteri ATR Sofyan Djalil menjelaskan bahwa sertifikasi SDEW merupakan terobosan dalam sertifikasi tanah untuk badan air. Sertifikasi ini dilakukan untuk perlindungan dan optimalisasi fungsi SDEW sebagai tempat penampungan air, pengendalian bajir, konservasi sumber daya air (SDA), pengembangan ekonomi lokal, maupun destinasi wisata.

Situ Cilangkap merupakan salah satu situ yang ada di dalam program untuk periode 2017-2019 yang telah berjalan sekarang, dimana pemerintah akan terus melakukan pencatatan (inventarisasi, identifikasi, pengukuran dan pematokan) terhadap 543 danau dan 840 situ dan pendaftaran (inventarisasi, identifikasi, pengukuran, pematokan dan sertifikasi) bagi 1.922 danau dan 184 situ.

Pemerintah akan terus berupaya menjaldin kerja sama-kerja sama yang lebih padu sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) yang telah ditandatangani oleh delapan kementerian pada 2015 lalu.

Tujuan utama dari GN-KPA adalah untuk memulihkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) sekaligus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menanam pohon dan menjaga lingkungan hijau. Penanaman pohon tersebut diharapkan juga dapat mengantisipasi dampak perubahan global, degradasi, deforestasi hutan dan lahan serta dalam rangka penyelamatan lingkungan, tanah, dan air. (*)