PT SAWIT SUMBERMAS SARANA TBK, Mampu Memanfaatkan Perkebunan Sawit, T anpa Limbah Produksi
M engadopsi ISO 26000 SR, Sawit Sumbermas juga telah melaksanakan Program CSR terkait Asta Cita dan 17 Program Prioritas Kabinet Merah Putih
CSRINDONESIA – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) adalah perusahaan kelapasawit yang memiliki misi untuk mewujudkan potensi minyak kelapa sawit secara maksimal. SSMS mengelola bisnis terintegrasi di 23 perkebunan kelapa sawit, 8 pabrik kelapa sawit (PKS) dan 1 (Satu) pabrik inti sawit di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Indonesia.

SSMS percaya akan potensi minyak kelapa sawit yang luar biasa dan optimis akan manfaatnya di masa depan. Dengan produktivitas tanaman
dan efisiensi penggunaan lahan tertinggi dibandingkan tanaman lainnya,
<span;>kelapa sawit dapat menjadi solusi penting dan lebih ramah lingkungan
untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan minyak nabati di masa depan.
Pada saat yang sama, industri kelapa sawit mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendorong pembangunan di negara-negara seperti Indonesia, khususnya masyarakat pedesaannya. Oleh karena itu kami percaya bahwa perusahaan kelapa sawit, jika mereka menjalankan bisnisnya dengan benar, dapat memainkan peran penting dalam melestarikan lingkungan dan pada saat yang sama memenuhi kebutuhan manusia. Inilah peran yang ingin kami mainkan.
Jalankan program CSR sesuai yang tertuang dalam Visi perusahaan yaitu;
1. Untuk mewujudkan potensi kelapa sawit secara maksimal
2. Membangun usaha perkebunan yang profesional
3. Untuk Menambah nilai bagi seluruh pemangku kepentingan
4. Untuk menerapkan praktik terbaik tata kelola perusahaan
5. Memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan canggih
6. Menjelaskan sumber daya manusia dan potensi lokal dalam
<span;>semangat kemitraan
SSMS mengelola 23 kebun dengan luas total 116.029 hektar di Kalimantan Tengah. Dari luas tersebut, 81.485 hektar merupakan lahan yang telah menghasilkan, terdiri dari 69.236 hektar kebun inti dan 12.248 hektar
kebun plasma yang dikelola bersama petani lokal. SSMS berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui penggunaan bibit unggul, hasil penelitian dan pengembangan, pembangunan sistem irigasi modern, serta
<span;>optimalisasi lahan yang ada. Perusahaan juga memilih strategi ekspansi melalui akuisisi lahan, bukan pembukaan lahan baru, sebagai bentuk tanggung jawab
lingkungan.
“Hasil dari upaya ini, SSMS berhasil mencapai produktivitas rata-rata 23,5 ton
<span;>tandan buah segar (TBS) per hektar dan 6,7 ton minyak sawit mentah (CPO) per hektar,
<span;>menjadikannya salah satu yang tertinggi di industri. Kualitas CPO SSMS
<span;>terjaga kandungan juga dengan lemak hanya 3,19 per liter, mencerminkan standar
<span;>mutu yang tinggi,” kata Rohman Divisi CSR <span;>PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
Menurut Rohman d<span;>alam menjalankan operasinya, SSMS mengikuti standar penerimaan RSPO dan ISPO serta regulasi pemerintah. Perusahaan juga telah menetapkan komitmen jangka panjang untuk memastikan seluruh kegiatan operasionalnya tersertifikasi sesuai standar tersebut, demi mendukung praktik agribisnis yang berkelanjutan.
Strategi Bisnis • Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi
SSMS berkomitmen untuk meningkatkan hasil kebun melalui penggunaan teknologi modern, bibit unggul, sistem irigasi yang efisien, dan penerapan hasil penelitian &
pengembangan. Langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil panen tanpa harus memperluas lahan.
Ekspansi Berbasis Keberlanjutan
Perusahaan memilih strategi ekspansi yang berkelanjutan
<span;>dengan mengutamakan kepemilikan
lahan daripada membuka hutan
baru. Hal ini sejalan dengan
komitmen perusahaan terhadap
perlindungan lingkungan dan
pengelolaan sumber daya alam
yang bertanggung jawab.
Kemitraan dengan Petani Plasma
SSMS memperkuat hubungan dengan petani plasma sebagai bagian dari model bisnis inklusif. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus memperluas kapasitas produksi.
Fokus pada Kualitas Produk
SSMS tidak hanya menargetkan volume, tetapi juga kualitas produk. CPO yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, dengan standar yang mampu memenuhi
kebutuhan pasar global.
Kepatuhan terhadap Standar
Internasional.
Operasi perusahaan dijalankan sesuai dengan standar penghentian
internasional seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), serta peraturan pemerintah yang berlaku.
Program CSR Unggulan
Program CSR yang dijalankan, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk kemudian tercatat telah menghadirkan enam program CSR Unggulan.
Keenam CSR Unggulan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Program CSR Bantuan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Adat
Program bantuan CSR bidang Sosial Budaya ini, menyediakan pangan, hewan qurban, dan penguatan hubungan sosial melalui kegiatan keagamaan dan pembentukan Tim Desa sebagai penghubung aktif antara perusahaan dan masyarakat.
Selain itu, program ini menjaga kohesi sosial dan keharmonisan komunitas sekitar sebagai bagian dari tanggung jawab sosial korporasi dalam mengelola risiko sosial dan konflik. Program CSR ini didesain memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan yaitu mendorong izin sosial untuk beroperasi (SLO) dan mendorong inklusi sosial, serta penerimaan terhadap kehadiran bisnis jangka panjang.
2. Program CSR Akses Pendidikan Berkelanjutan dan Beasiswa
Program CSR bidang Pendidikan ini, menghadirkan pendidikan gratis 14 tahun, beasiswa pelajar, guru bantu desa, serta pembangunan dan renovasi sekolah. Program CSR ini dirancang memiliki keterkaitan dengan keberlanjutan bisnis yaitu menyediakan talenta lokal yang mendukung operasional Perusahaan, serta membentuk persepsi positif terhadap kontribusi SSMS dalam pembangunan SDM.
3. Program CSR Layanan Kesehatan Dasar dan Penanggulangan Gizi Buruk.
Program CSR bidang Kesehatan ini, menghadirkan layanan pengobatan gratis, intervensi gizi buruk, sunatan massal, dan program pemulihan stunting. Program CSR ini di desain memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan yaitu meningkatkan daya dukung sosial untuk keberlangsungan operasi dan memenuhi ekspektasi sosial pemangku kepentingan akan kontribusi sektor swasta terhadap SDG 3
4. Program CSR Konservasi Sungai dan Penghijauan Desa
Program CSR bidang Lingkungan ini, melaksanakan normalisasi Sungai Arut dan penanaman pohon secara produktif sebagai upaya konservasi dan edukasi lingkungan. Program CSR ini dirancang memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan yaitu mendukung komitmen SSMS terhadap ESG dan Net Zero 2042 dan menjamin keinginan sumber daya alam pendukung produksi.
5. Program CSR Menghadirkan Akses Jalan dan Sarana Keagamaan Komunitas
Program CSR bidang Infrastruktur ini, melakukan perbaikan jalan desa dan pembangunan sarana ibadah sebagai bagian dari pembangunan sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Program CSR ini dirancang memiliki keterkaitan dengan keberlanjutan bisnis yaitu mempermudah operasional perusahaan dan mendistribusikan logistik serta meningkatkan stabilitas sosial dan produktivitas wilayah operasional.
6. Program CSR Memberdayakan UMKM Lokal, Perempuan dan Disabilitas
<span;><span;>Program CSR bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ini, melakukan pemberdayaan kelompok rentan melalui pelatihan keterampilan, dukungan usaha mikro, dan pasar penciptaan lokal. Program CSR ini di desain memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan yaitu diversifikasi ekonomi lokal menciptakan lingkungan bisnis yang stabil dan meningkatkan goodwill perusahaan dan memperluas dampak sosial dari bisnis.
<span;><span;>Selain mengadopsi ISO 26000 SR, Sawit Sumbermas juga telah melaksanakan Program CSR terkait Asta Cita dan 17 Program Prioritas Kabinet Merah Putih 2024-2029.
<span;><span;>Meningkatkan kemandirian pangan memerlukan pendekatan multi-sektor, yang meliputi peningkatan produktivitas pertanian melalui inovasi teknologi dan benih unggul, serta penguatan rantai pasok pangan melalui digitalisasi untuk menjangkau wilayah terpencil. Upaya ini juga melibatkan pemberdayaan petani melalui pelatihan dan pendampingan, serta pemanfaatan lahan pekarangan dengan teknik urban farming dan pertanian terpadu untuk ketahanan pangan skala rumah tangga.
<span;><span;>PT <span;><span;>Sawit Sumbermas Sarana, TBK, telah memberikan benih padi kepada petani seluas 1 hektar yang dapat ditanam untuk sawah seluas 3 hektar.

Meningkatkan Kemandirian Pangan Lokal,
Program penenanam padi lokal, hortikultura,
budidaya ikan, dan peternakan ayam
kampung memberikan masyarakat sumber
pangan alternatif yang tidak bergantung
pada pasokan luar daerah, sehingga
memperkuat pengawasan pangan di tingkat
desa

Diversifikasi Sumber Pangan Tidak hanya fokus pada satu komoditas, SSMS mendorong berbagai sektor pangan (ikan, sayuran, buah, daging unggas, hingga sembako), sehingga masyarakat memiliki akses terhadap gizi yang lebih seimbang.

Pendampingan dan Transfer Pengetahuan
<span;>Setiap program tidak hanya memberikan bantuan fisik (bibit, pakan, alat), tetapi juga diikuti pelatihan, pendampingan, dan monitoring yang menjamin keinginan.
Hal ini menumbuhkan kapasitas dan
keterampilan baru bagi masyarakat.
Mengadopsi ISO 26000 SR, Sawit Sumbermas juga telah melaksanakan Program CSR terkait Asta Cita dan 17 Program Prioritas Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Salah satunya, Program CSR Bioenergi Limbah Sawit (Pabrik Biogas & Bio-CNG). Program ini melakukan Konversi limbah POME menjadi listrik 1.500 MW, serta konversi pupuk anorganik ke organik. Program CSR ini berkaitan dengan Asta Cita No. 4: Mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Manfaat Program CSR ini, mereduksi emisi GRK 44,47%, penggunaan pupuk anorganik turun 30%, listrik desa ramah lingkungan.
SSMS mampu memanfaatkan hampir semua instrumen dan hasil yang ditumbuhkan oleh tanaman sawitnya memiliki nilai manfaat.
Tanaman kelapa sawit sangatlah produktif. Setiap bagiannya dapat dimanfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang. Bahkan produk turunan yang dihasilkan dalam proses produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti energi atau pupuk organik sehingga menjadikan kelapa sawit salah satu tanaman alami tanpa limbah produksi.
SSMS mampu menyulap pelepah atau dahan pohon dari sawit menjadi pupuk organik yang memiliki nilai ekonomis dan memangkas beban pembelian pupuk hingga 20 persen dari total kebutuhan pupuk yang dibutuhkan perseroan dalam satu tahun.
“Untuk saat ini saja untuk lahan di regional 3 yang memiliki luas 2.746 hektar dengan umur tanaman di masa produktif baru 7-8 tahun, SSMS memang sangat perlu pemupukan yang cukup agar kualitas buah yang dihasilkan memenuhi standar tingkat tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi pula,” ujar Rohman. RE/Redaksi CSR













