Home CSR Program Duta Budaya Airbnb dan UNESCO Majukan Warisan Budaya Bali melalui Pariwisata

Program Duta Budaya Airbnb dan UNESCO Majukan Warisan Budaya Bali melalui Pariwisata

20
Badung Museum Ogoh-Ogoh | UNESCO
CSRINDONESIA – Jakarta (4/12), Airbnb dan UNESCO bermitra untuk meluncurkan Program Duta Budaya pertama di Bali. Program ini bertujuan untuk memberdayakan para host Airbnb dan pemilik homestay lokal agar menjadi duta budaya yang terampil, memungkinkan mereka untuk membagikan kekayaan tradisi, warisan budaya, dan keindahan alam Bali kepada wisatawan melalui cerita otentik dan edukasi.
Inisiatif ini didasarkan pada komitmen UNESCO selama puluhan tahun dalam melestarikan warisan budaya dan sejalan dengan visi Airbnb untuk pariwisata yang bertanggung jawab. Program ini terinspirasi dari sebuah studi Airbnb yang mengungkapkan bahwa wisatawan di kawasan Asia-Pasifik memiliki keinginan yang kuat untuk merasakan budaya lokal secara otentik:
  • 73% wisatawan menghargai rekomendasi lokal dari host Airbnb untuk menemukan pengalaman budaya yang otentik.
  • 86% wisatawan kemungkinan besar akan mendukung pelestarian aset budaya dan sejarah lokal di Asia-Pasifik.
  • 92% menyatakan ketertarikan untuk mengunjungi situs-situs bersejarah lokal.
  • 89% ingin menghadiri acara budaya lokal.
“Melalui Airbnb, ribuan orang dari seluruh dunia dipersatukan oleh kecintaan mereka pada kegiatan berwisata. Kami percaya bahwa pariwisata dapat membangun koneksi yang lebih dalam dan apresiasi terhadap keragaman budaya,” kata Amanpreet Bajaj, General Manager Airbnb Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan. “Program Duta Budaya di Bali, yang bekerja sama dengan UNESCO, adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung perjalanan yang bertanggung jawab, mempererat hubungan antara tuan rumah lokal dan wisatawan, serta memperkaya pengalaman mereka dengan keaslian dan pemahaman budaya.”
Badung Manik Suling |UNESCO
Untuk memastikan program ini benar-benar merepresentasikan warisan Bali, UNESCO, bekerja sama dengan mitra pelaksananya, Via Via Travel, telah melakukan pemetaan budaya di lima wilayah—Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung— mulai dari Agustus hingga Desember. Pemetaan ini mencakup berbagai aspek seperti kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi, serta situs bersejarah. Proses ini memastikan bahwa program tidak hanya menyoroti fitur paling terkenal di Bali, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya yang kurang dikenal kepada wisatawan.
“Warisan budaya Bali merupakan harta kekayaan yang menggambarkan tradisi, kreativitas, dan ketangguhan yang terjaga selama berabad-abad. Melalui kemitraan dengan Airbnb, kami berharap warisan budaya yang sangat berharga ini dapat diperkenalkan dan dihormati secara bertanggung jawab, sehingga meningkatkan kebanggaan budaya serta mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi komunitas lokal,” kata Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO Jakarta.
Hasil dari pemetaan budaya ini akan dibagikan kepada 75 pemilik homestay Airbnb lokal dan 50 UKM pariwisata melalui lokakarya daring dan sesi pendampingan kelompok. Lokakarya ini bertujuan untuk memberdayakan pemilik homestay dan UKM dengan keterampilan serta kepercayaan diri untuk berbagi kekayaan budaya Bali dengan para pengunjung.
“Saya sangat antusias untuk berbagi budaya Bali dengan tamu yang menginap di rumah saya melalui Airbnb. Program ini mengakui peran penting yang kami mainkan sebagai duta budaya lokal dan akan memberikan kepercayaan diri lebih besar bagi para tuan rumah untuk berbagi warisan dan tradisi unik Bali dengan wisatawan,” ungkap Ayu Martiasih, seorang pemimpin tuan rumah Airbnb dari Bali, Indonesia.
Dampak dari inisiatif ini tidak berhenti pada lokakarya. Pada tahun 2025, UNESCO dan Airbnb akan merilis panduan komprehensif untuk pemilik homestay dan UKM. Selain itu, panduan ramah wisatawan juga akan tersedia bagi wisatawan yang berminat untuk mendukung pelestarian aset budaya dan sejarah di kawasan Asia-Pasifik. Panduan ini akan menjadi alat penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya Bali. |WAW-CSRI