Home Awards Prof Sulis di #CSRIndonesiaAwards2024: Berbagi Tak Perlu Menunggu Kaya!

Prof Sulis di #CSRIndonesiaAwards2024: Berbagi Tak Perlu Menunggu Kaya!

19
Foto: Direktur Politeknik Internasional Bali (PIB) Prof Anastasia Sulistyawati ketika menjadi keynote speech di CSR Indonesia Awards 2024, Rabu (30/10/2024) | Andi S
Foto: Direktur Politeknik Internasional Bali (PIB) Prof Anastasia Sulistyawati ketika menjadi keynote speech di CSR Indonesia Awards 2024, Rabu (30/10/2024) | Andi S

CSRINDONESIA – Direktur Politeknik Internasional Bali (PIB) Prof Anastasia Sulistyawati mengatakan bahwa pendidikan bukan sekadar IPK tinggi, melainkan hal lain, seperti attitude.

“Pendidikan bukan hanya sekadar IPK tinggi saja. Tapi juga attitude. Sebab bisa dikatakan generasi kita saat ini attitude-nya kurang,” ujar Prof Anastasia yang biasa dipanggil Prof Sulis ini ketika menjadi keynote speech di CSR Indonesia Awards 2024, Rabu (30/10/2024), di Khatulistiwa Hall, PIB, Tabanan, Bali.

Penting menurut dia (attitude) agar ke depan kita tetap menjadi bangsa yang dikenal sangat menghormati (orang tua dan guru).

Jika attitude sebagaimana yang diharapkan membaik, maka kata dia, pendidikan di Indonesia menjadi terbaik dan itu menguntungkan bangsa dan negara untuk 2045.

“Maka di sini (PIB), kami bimbing mereka yang dikenal sebagai gen z agar menjaga attitude, juga agar jangan berputus asa menuju Indonesia Emaa 2045,” tekannya.

Menyinggung CSR, Prof Anastasia mengatakan bahwa kampusnya juga memainkan peran itu (CSR). Malah kata beliau, kampusnya sudah beberapa kali memberikan perhatian kepada mahasiswa di PIB, salah satunya mahasiswa yang orang tuanya berprofesi penambal tetapi berprestasi.

“Kami selalu ber-CSR ke mana-mana. Malah kami cukup banyak memberikan itu (CSR) ke mahasiswa yang kami lihat cukup oke—maka kami berikan beasiswa,” ungkapnya.

“Kami melihat memang mesti dibantu. Dan kami kalau membantu tidak lihat mesti berapa persen disisihkan,” imbuhnya.

Tidak hanya mahasiswa yang PIB bantu. “Tidak hanya itu. Kami juga bantu lainnya, seperti pura, veteran, dan lainnya.

Ia yakin, apa yang dilakukan oleh PIB akan berbalas di kemudian. Maka PIB menurutnya tidak menghitung-hitungnya.

“Maka mari kita berbagi. Jangan menunggu-nunggu. Apalagi menunggu kaya. Tak apa sedikit. Kita tetap berikan,” tukasnya. |RIS-CSRI