Philips Lighting Membawa Pencahayaan untuk Masyarakat Daerah Terpencil di Kalimantan Tengah Menciptakan 1.280 titik penerangan baru, mencerahkan kehidupan hampir 8.500 orang. Jakarta, Indonesia – Philips Lighting (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, hari ini mengumumkan bahwa program “Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018” telah menjangkau Kalimantan Tengah, dimana perusahaan telah selesai memasang 500 Solar Home Lighting System dan 30 Solar Road Lighting System, yang menerangi 416 rumah dan 89 fasilitas umum termasuk jalan, dermaga, balai desa, dan tempat ibadah di lima desa dan tiga dusun yang belum terjangkau listrik di Kabupaten Kapuas dan Katingan. Desa-desa terpencil ini terletak sejauh tiga hingga tujuh jam perjalanan melalui jalur darat dari Palangka Raya, ibu kota provinsi, sementara beberapa desa membutuhkan tambahan dua jam lagi perjalanan dengan menggunakan perahu. “Bagi penduduk kota, akses terhadap pencahayaan sering kita anggap biasa, dan membuat kita tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang masih mengalami kesulitan untuk mengakses listrik, apalagi penerangan,” kata Rami Hajjar, Presiden Direktur Philips Lighting Indonesia. “Kami sangat antusias untuk melanjutkan program ‘Kampung Terang Hemat Energi’ sebagai bagian dari komitmen kami untuk memberikan pencahayaan bagi mereka yang kurang beruntung dan tinggal di daerah tanpa jaringan listrik.” Philips Lighting Indonesia Head of Communications, Lea Indra (keempat dari kiri), memberikan Philips LifeLight, lampu LED bertenaga surya untuk rumah, kepada Pjs Bupati Kapuas Ermal Subhan (kelima dari kanan), bersama dengan staf kabupaten setempat dan tim dari Kopernik. Kredit foto: Annisa Sabran/Kopernik. Philips Solar Lighting System telah membantu warga di desa-desa yang belum terjangkau listrik untuk tetap aktif pada malam hari, bepergian lebih aman di jalan dan menambah jam operasi di dermaga, yang sekarang telah menjadi pusat kegiatan utama untuk mengangkut barang-barang seperti makanan pokok, minyak dan zircon, serta penumpang dengan lebih nyaman. Pada saat yang sama, mereka telah mulai mengurangi konsumsi bahan bakar fosil untuk genset diesel dan dapat mengalokasikan biaya pembelian minyak tanah untuk kebutuhan lain. “Desa kami terletak di sepanjang Sungai Murui. Kami menggunakan dermaga untuk dapat sampai ke desa-desa lain dan, tanpa penerangan yang layak, dermaga tidak dapat beroperasi secara maksimal,” kata Edy Susanto, Kepala Desa Bukit Batu. “Sekarang dermaga sudah tidak gelap lagi, warga dapat menggunakan ketinting (perahu kecil) di sekitar dermaga, dan kami dapat membongkar-muat barang sampai larut malam. Kami merasa lebih aman ketika tempat ini bersinar terang, dan kami berterima kasih kepada Philips Lighting yang telah membantu meningkatkan ekonomi kami dengan sistem pencahayaan tenaga surya mereka.” Warga lokal di Kalimantan Tengah, mengandalkan ketinting (perahu kecil) untuk bepergian ke desa-desa lain. Dengan Philips Solar Lighting System, dermaga sekarang jauh lebih aman untuk bisa beroperasi hingga larut malam. Kredit foto: Fauzan/Kopernik. Melalui program ini, Philips Lighting baru-baru ini juga telah memasang 110 Philips Solar Home Lighting dan 10 Philips Solar Road Lighting di enam kamp pengungsian di Buleleng dan satu pusat pengungsian di Karangasem, Bali Timur. Pada saat Gunung Agung meletus, lebih dari 43.000[1] orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekarang setelah letusan berkurang, sistem pencahayaan tenaga surya ini disumbangkan untuk menerangi dua desa tanpa aliran listrik di Karangasem dan Klungkung, menciptakan 76 titik penerangan baru. “Di Philips Lighting, kami berusaha keras untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Kami ingin masyarakat merasa aman dan memperoleh manfaat karena mendapatkan akses ke pencahayaan yang menggunakan sumber daya melimpah, yaitu matahari,” tambah Rami. Program “Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018” yang dimulai tahun lalu, telah dilaksanakan di Sumatera Utara, Bali Timur, dan Kalimantan Tengah, dan sampai saat ini telah menerangi kehidupan 10.571 orang. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kopernik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada pemberdayaan teknologi bagi masyarakat di daerah terpencil. Philips Solar Home Lighting System dilengkapi dengan tiga bohlam, sebuah baterai dan sebuah panel surya. Sistem ini sangat mudah dipasang dan dapat membantu masyarakat di daerah terpencil Kalimantan Tengah untuk dapat menikmati pencahayaan di rumah tanpa harus membayar biaya bulanan untuk genset. Kredit foto: Fauzan/Kopernik. # # # Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Philips Lighting Indonesia Lea Indra, Head of Communications Tel: +62 21 8086 0348 E-mail: lea.indra@lighting.com Tentang Philips Lighting Philips Lighting (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia untuk produk, sistem dan layanan pencahayaan, membawa inovasi yang membuka nilai bisnis, memberikan pengalaman bermakna bagi pengguna yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Melayani pasar bisnis dan konsumen, kami memimpin industri dalam memanfaatkan penggunaan Internet of Things untuk mentransformasi hunian, bangunan dan area perkotaan. Pada tahun 2017, kami membukukan penjualan sebesar 7,0 miliar Euro dan mempekerjakan sekitar 32.000 karyawan di lebih dari 70 negara.