Home Berita Pertamina Patra Niaga  (Balongan)  Raih Platinium The Global CSR & ESG Summit...

Pertamina Patra Niaga  (Balongan)  Raih Platinium The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024 di Vietnam

127
Cecep Supriatna Petamina Niaga Blongan saat menerima The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024 di Hanoi Vietnam, Kamis,24 April 2024./Foto AHM-CSR-Indonesia.com
CSRINDONESIA — EVENT di Hanoi Vietnam The Global CSR & ESG Summit and Awards 2024 memberikan sesuatu yang berarti, dimana inilah acara  paling
bergengsi di Asia program Program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga  (Balongan)  mendapat Platinium dalam dalam ajang Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2024, di Vietnam, Kamis (25/4/2024).
The Pinncale Group Internasional yang berkantor pusat di Singapura menggelar tahun ini di Vietnam.
“Kesannya kan karena ini kan program nyata kami sudah ikut dua kali. Tentunya akan ada program tambahan karena  kita berpikir bagaimana bisa mencari dan menjadi solusi – solusi dan harus ada insisitif-inisiatif dari program yang sudah ada,”ujar Cecep Supriatna kepada CSR-Indonesia.com usai acara tahunan  Global CSR & ESG Summit and Awards 2024, di Vietnam, Kamis (25/4/2024).
Bagi kami yang masih minim di masyarakat harus dikembangkan yang jelas kan kami bergerak di bidang industri.
“Apa yang diperlukan di masyarakat disana seperti listrik, ada dusun yang belum ada. Kami turun ke lokasi. Tentu saja tidak sekonyong-konyong turun kan harus tahu bagaimana masyarat bisa menerima kami atau tidak. Suatu program disosialisasikan harus dengan pendekatan kepada masyarakat. Kami melakukan pengamatan ada siapa di lokasi tersebut, ada tidak  orang yang bisa diajak kerjasama di masyarakat itu. Jika tidak melakukan pengamatan maka kita seperti menabur garam di air laut,” jelas Cecep
Saat ini katanya kita mensosialisasikan kepada masyarakat yang mau menerima, yang membutukan. Jika pun masyarakat mau tetapi tidak ada volunteer maka percuma juga. Kita bentuk relawan volunteer jika sudah masyarakat siap kita presentasi.
Bagamana teknisnya untuk lokasi yang jauh. Dari tempat kita ke kokasi pakai perahu. Nah itu tadi teknisnya kalau orang lokal mau bantu merealisasikan maka kami turun kerjakan.
Inilah yang kami lakukan ada atau dilatih beberapa bulan atau 1 tahun bikinkan kontrak kerja. Pengawasannya dari kami dan mereka juga jadi learning by doing. Belajarnya sambil kerja , praktek di lokasi. Jadi seperti aki rusak, lampu mati, alat ada yang kena air dan  bagaimana mengatasi untuk memperbaiki. Itu mereka sudah lakukan.
“Maka CSR ini menurut saya harus ada. Pertamina kan memang sudah ada kewajibannya. Jadi dengan CSR ini harus saling menginformasikan berbagi ilmu karena ini kan bisa dipraktekkan dimana saja. Harus ada kolaborasi. Kita kan sudah berhasil dan orang lain membutuhkan seperti keberhasilan yang pernah kita dapatkan. Jadi bukan hanya untuk pertamina saja tetapi perusahaan-perusahaan lain. Kita kan dalam acara ini banyak dari perusahaan lain, nah ini harus diinformasikan di ini dapat ini, yang lain dapat ini,” jelasnya.
Bagaimana acara ini?
“Pada dasarnya puas. Tapi kan harus dibuka dipublish ini dapatnya ini yang itu dapatnya apa itu harus diinformasikan. Bukan hanya ini dapatnya tapi awardnya apa kalau ada ringkasannya atau summary-nya,” tutup Cecep. (ahm/csri)**