OLEH Dra. Susi Andrini, M.Si, Dosen Stikom Interstudi Pemimpin Redaksi Media CSR Indonesia
Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) bisa diartikan sebagai sebuah pertanggungjawaban perusahaan besar terhadap masyarakat sekitar perusahaan beroperasi. Mengutip dariWorld Business Council and Sustainability Development (WBCSD), memberikan pengertian tanggungjawab sosial perusahaan sebagai berikut: “The continuing commitment by business to behaveethically and contribute to economic development while improving the quality of life of theworkforce and their families as well as of the local community and society at large”(WBCSD, 1999,Business Association).
Berdasar Undang- Undang Peraturan mengenai CSR yang diatur dalam UU PT. no. 40 Pasal74 tahun 2007, pemerintah telah mencanangkan kewajiban bagi perusahaan dan korporasi untukmelakukan Corporate Social Responsibility (CSR).
Perseroan yang melakukan kegiatan usahanyadibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial danlingkungan. Kesadaran tentang pentingnya penerapan CSR menjadi trend global di mana masyarakatsemakin peduli terhadap produk-produk ataupun bidang konsentrasi yang dilakukan dalam CSR yangdisesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya, baik dibidang kesehatan, lingkungan, sosial,budaya, pendidikan, kemasyarakatan ataupun pemberdayaan dengan standarisasi CSR yakni ISO26000Oleh karenanya MePRindo Communications bekerjasama dengan Media CSR-Indonesia(Majalah dan Online) dalam rangka memberikan apresiasi terhadap perusahaan yang telahmelaksanakan program CSR, menyelenggarakan CSR-Indonesian Summit & Awards untuk yangpertama kalinya di Ballroom Golf Pondok Indah, Jakarta pada (23/2/2017), kedua kalinyabertempat di Hotel Savoy Homan Bidakara, Bandung pada (8-9/5/2018) lalu, dan untuk yang ketigakalinya ini di Swissbel Resort, Watu Jimbar, Sanur-Bali pada (30-31/7/2019).
Lingkup atau katagori yang diusung untuk perolehan awards meliputi, 10 katagori awards di bidang pendidikan, kesehatan,sosial, budaya, ekonomi, pemberdayaan, inovasi dengan pemberian nama sbb; 1. Cipta KarsaMandiri: 2. Reka Karsa Sosial, 3. Bangun Karsa Rupa. 4. Didaktika Pratama Unggul, 5. Karsa BudayaPrima. 6. Cipta guna Sehati, 7.Gagas Inova Karya, 8. Gerak Mandiri Siaga, 9. Daya Olahkarsa Pratamadan 10. Insan Gagas Gemilang.
Mengapa CSR Awards?
Perhelatan CSR Indonesia Summit & Awards ini adalah ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada perusahaan dimana perusahaan itu telahmenjalankan kegiatan SCR nya di masyarakat serta mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan itu. Event CSR Awards ini juga sebagai wadah mempertemukan berbagaikorporasi/organisasi/ perusahaan/ institusi dan lembaga untuk saling bertemu dan berkumpul,dengan diadakannya berbagai seminar, diskusi dan share kegiatan dari berbagai bidang CSR yangdilakukan oleh masing-masing peserta.
Diharapkan dengan adanya CSR awards memberikan gairahbagi pelaku bisnis dan industri untuk saling berlomba menjalankan dan mengembangkan dengansemangat innovative dan kreatif melalui pilar-pilar dalam CSR serta dapat membangun citra positifdi era digitalisasi 4.0 ini.
Dalam hal ini juga diperlukan pendekatan komunikasi yang baik melalui pendekatankomunikasi antarbudaya, mengingat daerah yang diberikan bantuan CSR kadang berbeda denganasal pribadi dari pemberi bantuan baik berupa bahasa, tata cara, sikap dan perlakuan, untukmendapatkan persamaan persepsi sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki.
Seperti yang dikatakan oleh pepatah lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya, setiap daerahmempunyai adat dan kebiasaanya sendiri dan berbeda satu sama lainnya baik dalam bentuk fungsi dan makna, jadi kita harus dapat menempatkan diri dimanapun berada memahami petayang ada—dinama bumi dipijak di sana langit dijunjung.
Komunikasi Antar Budaya.
Alat pemersatu komunikasi seseorang dari daerah Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat,Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua dengan berbahasa Indonesia meski dengan dialek khasdaerahnya masing-masing.
Namun terkadang orang Sumatera harus belajar bahasa daerah (Jawa)atau orang Jawa harus bisa bahasa daerah Kalimantan untuk pendekatan kepada penduduksetempat.
Perilaku mereka dapat mengandung makna, sebab perilaku tersebut dipelajari dandiketahui; dan perilaku itu terikat budaya. Orang-orang memandang dunia mereka melalui katagori-katagori, komsep, dan lebel-lebel yang dihasilkan budaya mereka.
Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan pemberian makna yang mirip pulaterhadap objek sosial suatu peristiwa, namun bisa dikatakan serupa tapi tak sama. Komunikasi ituterikat oleh budaya.
Sebagaimana budaya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Makapraktik dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya-budaya tersebut akanberbeda pula.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak danluas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku kegiatan sosial manusia. Menurut Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1996:481). ‘Cara kita berkomunikasi sebagian besardipengaruhi kultur, orang-orang dari kultur yang berbeda akan berkomunikasi secara berbeda.Dalam terminologi komunikasi antarbudaya, menyajikan bentuk kritis atas definisi budayayang mengarah pada “the complex everyday world we all encounter and through which all move” (Edgar, 1999: 102).
Budaya secara luas adalah proses kehidupan sehari-hari manusia dalam skalaumum, mulai dari tindakan hingga cara berpikir, sebagaimana konsep budaya yang dijabarkan olehKluckhohn.
Pengertian ini didukung juga oleh Clifford Geertz, kebudayaan didefinisikan serangkaianaturan-aturan, resep-resep, rencana-rencana dan petunjuk-petunjuk yang digunakan manusia untukmengatur tingkah lakunya. Istilah budaya sendiri merupakan kajian komprehensif dalampengertiannya menganalisa suatu obyek kajian.Dalam hal ini kajian komunikasi antarbudaya bentuknya adalah penyelenggaraan/event CSRAwards sebagai wadah untuk memberikan penilaian/award kepada perusahaan yang telahmenjalankan CSR.
Analisis struktural dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, danmendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur yang ada dalam hal yang bersangkutan. Bentuk atau struktur dapat diartikan juga sebagai argumen atau pengungkapan pikiran.
Maka bentuk yang di dapat dalam penyelenggaraan CSR Award mengandung fungsi yang bersifat positif untuk humanisme seperti didalamnya ada fungsi sosial, ekonomi, budaya, ketahanan, danpemberdayaan masyarakakat. CSR Awards akan mengkaji dan menilai itu semua dari kegiatan –kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh suatu organisani atau perusahaan, yang mengandung maknaberupa citra yakni makna image positif. Jika di gambarkan terlihat dalam bagan di bawah ini :
Awards & Citra
Awards adalah bentuk penghargaan atau sesuatu yang diberikan pada perorangan ataukelompok jika mereka melakukan suatu keulungan di bidang tertentu. Sebuah penghargaan kadang-kadang disertai dengan pemberian hadiah berupa uang seperti pemberian nobel untuk kontribusi terhadap masyarakat, dan hadiah pulitzer prize untuk penghargaan bidang literatur atau sartraprestasi.
Penghargaan bisa juga diberikan oleh masyarakat karena pencapaian seseorang tanpahadiah apa-apa. An award is something given to a person, a group of people, like a sports team, or anorganization in recognition of their excellence in a certain field. Wikipedia Penghargaan dapat diberikan oleh setiap orang atau lembaga, nilai suatu penghargaan jugabiasanya tergantung pada status dari pemberi penghargaan. Biasanya, penghargaan yang diberikanoleh sebuah organisasi dari beberapa macam, atau kantor pejabat dalam suatu organisasi ataupemerintah. CITRA Menurut Kotler (2002:338), citra adalah: “persepsi masyarakat terhadap perusahaan atauproduknya.” Sedangkan Webster (1993) yang dikutip dalam sutisna (2001:331) mendefinisikan citrasebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu.
Frank Jefkins dalam buku Essential of PublicRelations yang dikutip oleh Soemirat , Citra dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu : 1. the mirror image(cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap public eksternal dalammelihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat padapublic eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi danpemahaman public eksternal. Dari pengamatan dan riset kecil yang dilakukan penulis pada pelaksanaan awards padatahun-tahun sebelumnya, ada sebanyak 75 respondens dari 100 orang yang mengikuti acara awardsdan dilakukan secara acak (random), diperolehan data sbb :
Perbandingan antara yang setuju dengan adanya CSR Award dibanding dengan yang tidaksetuju lebih banyak yang setuju dengan perbandingan; setuju : Tidak setuju = 66 : 9 = 88% : 12%.Dengan begitu penyelenggaraan CSR Awards dapat memengaruhi persoalan apakah perludiadakannya penyelenggaraan CSR Awards dan apa ada pengaruh citra positif bagi perusahaandalam komunikasi antarbudaya.
Oleh karenanya CSR Awards bisa dikatakan sebagai lomba atauajang kompetisi bagi perusahaan-perusahaan/korporat, lembaga swarta dan pemerintah ataupunlembaga kemasyarakatan/NGO untuk melakukan CSR yang sebaik-baiknya dan suitanable (yangberkelanjutan).
Perusahaan yang mendapatkan penghargaan itu berarti telah melakukan programCSR dengan baik sehingga akan meningkatkan reputasi dan citra dari perusahaan-perusahaan peraih penghargaan.
Jadi, CSR Indonesia Summit & Awards yang diselenggarakan oleh MePRindo dan Media CSRIndonesia adalah kegiatan ini memberikan peran yang positif terhadap citra perusahaan disampingadanya peran media yang menyiarkan yang memberikan pengaruh pada pemberitaan-pemberitaandari media massa baik cetak maupun elektronik, mengenai pemberitaan CSR Awards.
Melaksanakan CSR tak luput dengan adanya peran komunikasi dan komunikasi antar budaya. Perlunya pemahaman hakikat kultur ini terlebih dahulu, kultur sebagai gaya hidup yang relatif khusus dari suatu kelompok masyarakat yang-terdiri atas nilai-nilai, kepercayaan artifak, cara berperilaku, serta cara berkomunikasi – yang ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya. CSR Awards sebagai bentuk penyelenggaraan (event) untuk mengukur dan sebagai parameter saling sharing dan berkompetisi,meningkatkan reputasi perusahaan, memberikan signal positif (good news) kepada parainvestor/klient maupun perusahaan lain untuk meningkatkan minat dan kepercayaan merekabekerjasama ke depan yang lebih baik.
———
Referensi :Grunig, J. (1992), Keunggulan dalam Hubungan Masyarakat dan Manajemen Komunikasi. London: Routledge. Hargie, O. &Tourish, D. (2009), Auditing Komunikasi Organisasi New York.: — Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 2004. Public Relations.Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat. — Kotler, P, N. Lee.2005. Corporate Social Responsibility: Doing The Most Good forYour Company and Your Cause. John Wiley & Sons Inc. New Jersey — Panggabean, M.F. 2009. Pengaruh Kegiatan FilantropiPerusahaan Terhadap Citra — Picton, D, A. Broderick. 2001. Integrated Marketing Communications.LexisNexis. Canada. —Prasetya, F.E. 2010. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility “Lifebuoy Berbagi Sehat” Terhadap LoyalitasKonsumen dan Citra Perusahaan — Seravina, M. 2008. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) TerhadapLoyalitas — Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Affabeta. Bandung. — Taylor & Francis. Miege, B. (2000), Societateacucerit de comunicare, Editura Polirom, Iasi. Niculae,T.