CSRINDONESIA – Saat menyaksikan seorang mantri merawat ayahnya yang sedang sakit keras tanpa pamrih, begitu membekas di hati Marsellinus kecil. Kejadian ini membuatnya bertekad menjadi mantri atau perawat di kemudian hari.
Pria yang akrab disapa Marsel ini merupakan mantri kesehatan pertama di Puskesmas Distrik Towe, Papua. Puskesmas tersebut melayani tujuh kampung, yaitu Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma, dan Milki. Ada sekitar 1.900 jiwa di tujuh kampung ini yang secara berkala harus dikunjungi dan membutuhkan layanan kesehatan. Dengan kondisi geografis pedalaman yang masih tertutup hutan rimba, Marsel harus berjalan kaki menyisir hutan, menyeberangi sungai dan menuruni lembah serta ngarai yang lembab dan licin untuk sampai di kampung-kampung tersebut.
Kondisi pedalaman Papua yang memprihatinkan dengan pola pikir masyarakat yang belum mengenal gaya hidup sehat membuat Marsellinus ingin terus mengabdi di wilayah ini. Pada Juli 2013, Marsel melanjutkan pendidikan di Akademi Poltekkes Jayapura agar dapat menjadi Kepala Puskesmas di Towe. Di tengah jadwal kuliah yang cukup padat, ia selalu menyempatkan diri berkunjung ke Distrik Towe.
“Manfaat yang saya dapatkan dari program SATU Indonesia Awards 2010 sungguh luar biasa!,” ujar Marsel.
Seusai menerima penghargaan, ia mendapat respons positif dan sambutan hangat dari orang-orang di sekitarnya. Berkat usulannya ke Departemen Kesehatan Jayapura, pada akhir tahun 2014 Distrik Towe sudah memiliki dua puskesmas yang kini mempersingkat akses perjalanan pelayanan kesehatan. Marsel juga sempat menjadi tim mahasiswa berprestasi bersama dosen untuk penilaian akreditasi kampusnya.
Marsellinus Wellip pun dengan penuh semangat berdiri di hadapan para pemuda-pemudi Sorong, memberikan imbauannya agar teman-teman pemuda di Papua juga bisa menjadi inspirasi. “Sebagai pemuda Papua pertama yang menerima apresiasi SATU Indonesia Awards, saya mengajak teman- teman di Sorong untuk bisa seperti saya, menjadi inspirasi untuk generasi muda Indonesia melalui SATU Indonesia Awards.”
Memang, pada tahun ketujuh pelaksanaannya, SATU Indonesia Awards terus ingin mengajak pemuda-pemudi kota Sorong yang telah memberi manfaat bagi masyarakat luas di bidang: Pendidikan, Lingkungan, Wirausaha, Kesehatan dan Teknologi menjadi kandidat penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 menyusul 32 pemuda-pemudi yang telah terpilih sebelumnya.
Salah seorang peserta bernama Bram dari Kalibu, begitu semangat dalam mengikuti diskusi. Ia pun menyatakan, “Saya adalah pemuda Sorong pertama yang akan mendaftar SATU Indonesia Awards 2016!”
“Saya dapat melihat semangat tinggi pemuda-pemudi Kota Sorong yang peduli pada kota ini. Semoga SATU Indonesia Awards 2016 dapat menjaring mereka agar kontribusi mereka dapat semakin bermanfaat bagi kota ini,” tutur Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah, yang juga merupakan salah satu juri SATU Indonesia Awards.(WAW)