CSRINDONESIA – Di era yang serba internet ini sudah zamannya kalau semua bisnis merambah ke arah digitalisasi, baik dalam bentuk promosi sampai pada pemasaran dan marketingnya, bahkan digitalisasi juga sudah merambah ke arah Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun memiliki program untuk mendorong UMKM agar go digital. Targetnya hingga akhir tahun 2020, sudah ada 6 juta UMKM yang sudah go digital.
UMKM kini menjadi salah satu pilar pemenuhan target pencapaian potensi digital, dalam roadmap e-commerce Indonesia adalah untuk menggali potensi digital ekonomi senilai USD 130 miliar hingga tahun 2020 nanti. Kalau UMKM juga sudah memulai digitalisasi itu artinya juga akan menjaga ketahanan UMKM Indonesia dan produk nasional di tengah maraknya menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), free trade agreement dan kedatangan e-commerce global yang membawa UMKM dari negara lain.
Usaha-usaha digitalisasi juga menularkan para UMKM untuk mengembangkan pengetahuan di bidang digitalisasi. Seperti yang dilakukan oleh para UMKM di desa Plered-Purwakarta – Jawa Barat, dengan penghasil karya keramiknya yang terkenal sampai mancanegara. Mereka melakukan Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama antara Sekolah Tinggi Komunikasi (STIKOM), Interstudi dan Sekolah Tinggi Desain Interstudi (STDI), Jakarta, dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Bagi STIKOM-Interstudi maupun STDI, kegiatan tersebut merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berperan memberikan pengetahuan dan materi kepada para pelaku bisnis keramik di Plered, baik dalam komunikasi pemasaran, internet, maupun desain produk, website dan media online pada pekan lalu (30/9)
Pelatihan ini juga disambut baik oleh para peserta dan Bambang Megawahyu, selalu Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Litbang Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta. Ia mengatakan, kalau dulu, para pengrajin ini pernah juga mendapatkan pelatihan internet dari salah satu BUMN dan memberikan fasilitas sepuluh (10) notebook secara cuma-cuma. Namun, karena belum terlalu paham bagaimana menggunakan notebook sebagai alat untuk menyambungkan ke internet itu, jadi kurang digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karenanya, Bambang meyambut baik adanya pelatihan-pelatihan yang berarti ini dan bermanfaat bagi para pelaku bisnis di wilayahnya.
Begitu juga apa yang disampaikan oleh Dadang Mulyana, MSi, selaku KetuaLP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)Sekolah Tinggi Desain Interstudi (STDI), “ Meleknya mereka terhadap teknologi media komunikasi yang semakin canggih serta serba mampu memberikan kemudahan bagi para produsen adalah hal yang harus disadari saat ini.” ujarnya, melalui pesan elektronik kemarin, (7/10). Menurutnya lagi, antusiasme peserta pelatihan sangat besar sekali meskipun baru pengetahuan dasar yang diberikan untuk menambah wawasan. dan hal seperti ini ada baiknya terus berlanjut sampai tidak hanya pemahaman dari segi teoritis saja namun juga pelaksanaan praktiknya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Poppy Ruliana Msi, Ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Stikom-Interstudi. “Para UMKM keramik di sentra kabupaten Plered, memerlukan pemilihan dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran yang efektif, karena selama ini cenderung menggunakan personal selling dan pemasaran langsung kepada konsumen tetapi tidak menggunakan media elektronik atau pun media sosial (digital) karena faktor kekurangan pengetahuan bagaimana menggunakan media tersebut.” katanya
Dalam pelatihan itu, Harif Handoko, M.T, juga memberikan materi dengan judul, ’Pemanfaatan Media Website Sebagai Promosi Produk UKM’ yang disambut antusias bagi para peserta yang memang sangat memerlukan dalam pengembangan bisnisnya. Sementara pengetahuan komunikasi antar budaya dalam pemasaran diberikan oleh Susi Andrini, M.Si, menjelaskan akan pentingnya memahami dan mempelajari kebiasaan dan budaya orang lain untuk melakukan pendekatan bisnis dalam marketing dan pemasaran. Dimana bumi dipijak di sana langit dijunjung juga memberikan arti filosofis dengan menggunakan pendekatan baik dalam bahasa verbal maupun non verbal dan melalui medsos/media digital. Sebagai penutup Rian Guntoro, SE memberikan materi tentang Peran Media Video Sebagai Media Promosi Online.
Agaknya pelatihan yang hanya sehari itu masih sangat dirasa kurang dari para peserta, mereka ingin sekali diadakan kembali sebagai pelatihan yang berkelanjutan. Sebelumnya STIKOM-Interstudi pernah memberikan pelatihan tentang komunikasi dan ini adalah untuk yang kedua kalinya. Untuk langkah selanjutnya, akan diadakan pelatihan dan praktik mengenai media digital dan dilakukan kontrak kerja sama antara UPTD, diwakili oleh Bambang Megawahyu dengan STDI, diwakili oleh Dadang Mulyana dan STIKOM-Interstudi, yang diwakili oleh Poppy Ruliana. Harapan ke depannya, dari STDI akan memberikan pure workshop mengenai penciptaan Corporate Identity, pembuatan Website yg menarik, Company Profile, pemahaman ttg HAKI dll sedangkan STIKOM – Interstudi akan terus mengasah dalam pemahaman dan skill komunikasi yang efektif bagi UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
* (Ussie)*