Home Awards Pemenang Sony Eco Shopping Bag Design Contest 2025, Elisha dan Harapan yang...

Pemenang Sony Eco Shopping Bag Design Contest 2025, Elisha dan Harapan yang Dibingkai di Tas Belanja Sony

95
(ki-ka) Yoshiyuki Fujioka (President Director, PT Sony Indonesia) - Elisha Hartawidjaja (4).
(ki-ka) Yoshiyuki Fujioka (President Director, PT Sony Indonesia) - Elisha Hartawidjaja (4).
CSRINDONESIA – Di tangan Elisha Hartawidjaja, kamera bukan lagi sekadar alat perekam gambar—ia menjelma menjadi simbol harapan. Selembar desain yang lahir dari keresahan, lalu menjelma tas belanja pakai ulang, kini tersebar di seluruh gerai Sony Center Indonesia. Inilah cerita di balik desain pemenang Sony Eco Shopping Bag Design Contest 2025.
Berusia 21 tahun, Elisha adalah mahasiswi Universitas Tarumanagara yang berhasil mencuri perhatian juri dan publik dengan ilustrasi yang menyentuh dan menggugah kesadaran: sebuah kamera dengan dua sisi—satu merekam kehancuran, satu lagi merekam harapan. Di tengahnya, sosok anak kecil bersarung tinju, siap melawan kehancuran lingkungan yang kian nyata.
“Saya ingin menunjukkan bahwa memakai tas belanja pakai ulang bukan hanya tindakan biasa. Itu adalah pilihan. Dan setiap pilihan punya dampak,” kata Elisha saat menerima penghargaan di gerai Sony Center Grand Indonesia, Jakarta (29 April 2025). Baginya, desain ini adalah cermin bagi kita semua: sejauh mana kita peduli, sejauh mana kita memilih untuk tidak abai.
(ki-ka) Yoshiyuki Fujioka (President Director, PT Sony Indonesia) - Elisha Hartawidjaja dan keluarga
(ki-ka) Yoshiyuki Fujioka (President Director, PT Sony Indonesia) – Elisha Hartawidjaja dan keluarga
Sebuah Gerakan, Bukan Sekadar Kontes
Sony Eco Shopping Bag Design Contest bukanlah lomba desain biasa. Ia lahir dari visi besar: “Inspire a World Filled with Emotion for this Generation and Beyond” — sebuah tekad untuk membangkitkan emosi dan kepedulian lintas generasi. Sejak pertama kali digelar pada 2019, kontes ini menjadi bagian dari “One Blue Ocean Project” dan inisiatif global “Road to Zero” yang menargetkan jejak lingkungan nol pada tahun 2050.
“Dengan semangat yang sama seperti pada 2019, kami kembali menggelar kontes ini sebagai wujud komitmen keberlanjutan kami. Tahun ini, kami kembali bermitra dengan WWF Indonesia,” ujar Yoshiyuki Fujioka, Presiden Direktur PT Sony Indonesia. “Kami bangga melihat generasi muda seperti Elisha yang tidak hanya kreatif, tapi juga peduli.”
Sebagai pemenang, Elisha mendapatkan hadiah Rp20 juta untuk mendukung pendidikannya. Desainnya digunakan pada tas belanja eksklusif yang hanya bisa didapatkan pelanggan Sony dengan pembelian minimal Rp3 juta.
Detail Sony Eco Shopping Bag 2025
Detail Sony Eco Shopping Bag 2025
Dari Tas Menuju Transformasi
Yang membuat kontes ini berbeda adalah dampaknya yang riil. Sony Indonesia tak hanya menggelar kompetisi dan mencetak tas; mereka menyumbangkan satu unit kamera ZV-E10 kepada WWF Indonesia, sebagai alat dokumentasi kegiatan konservasi lingkungan.
“Kami menyambut baik donasi kamera ini. Visual memiliki kekuatan untuk menyentuh dan menyadarkan publik akan pentingnya aksi lingkungan,” ujar Rusyda Deli, Partnership Director WWF Indonesia.
Dengan teknologi dan inspirasi dari tim yang beragam, Sony mendorong tanggung jawab sosial tak hanya dari sisi korporasi, tapi juga mengajak masyarakat terlibat. Semua karyawan Sony di Indonesia turut mendukung program ini secara aktif.
Elisha Hartawidjaja - Winner of Sony Eco Shopping Bag Contest 2025 (2)
Elisha Hartawidjaja – Winner of Sony Eco Shopping Bag Contest 2025 (2)
Memilih Harapan di Tengah Krisis
Di tengah kabar buruk tentang iklim, polusi plastik, dan krisis ekologi, secercah cahaya datang dari seorang mahasiswi yang mengubah keresahan menjadi pesan visual. Kamera dalam desain Elisha bukan hanya bingkai, ia adalah metafora: bahwa dunia bisa terlihat berbeda tergantung dari sisi mana kita memandang dan memilih untuk merekamnya.
Kita bisa memilih acuh, atau memilih peduli. Bisa memilih konsumsi, atau konservasi. Dan seperti kamera, kita bisa mengarahkan fokus kita ke masa depan yang bersih—jika kita berani melihat, dan bertindak. |WAW-CSRI