CSRINDONESIA – 2 JUNI 2018, Dalam rangka datangnya bulan suci Ramadhan Al-Izhar Pondok Labu menghadirkan pasar murah yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap tahun. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membantu warga pra sejahtera di sekitar lingkungan sekolah Al-Izhar.
Dalam kegiatan pasar murah, disiapkan 770 paket sembako yang terdiri dari Beras, Gula, Minyak goreng, Tepung Terigu, Mie Instant, Sirup, Kecap dan Mentega yang dijual kepada warga dengan harga yang terjangkau. Selain itu, dijual barang layak pakai yang terdiri dari baju dewasa dan anak-anak. Dana pembelian sembako dan sumbangan baju layak pakai didapat dari orang tua murid dan alumni keluarga besar Al-Izhar. Barang layak pakai yang berhasil dikumpulkan sebanyak 2.000, lebih banyak dari pada tahun lalu.
Dalam pembukaan Pasar Murah, Wida Sadikin sebagai Ketua Panitia Pasar Murah mengatakan, “Kami berharap bahwa kegiatan yang baik melalui pasar murah akan tetap lestari. Bukan sekedar sebagai ladang amal dan berbuat baik. Tetapi, sebagai cerminan sifat kepekaan dan kepedulian sosial pada lingkungan sekitar.”
Kegiatan pasar murah tahun ini, hadir bersamaan dengan kampanye “Al-Izhar Peduli Lingkungan”, dengan melibatkan sukarelawan dari murid SMP dan SMA. Keikutsertaan sukarelawan dari murid sesuai dengan misi Al-Izhar dalam menumbuhkembangkan keimanan melalui nilai-nilai dalam bersikap saling menghargai, rendah hati, empati, berani, dan berjiwa kepemimpinan. Mereka ikut terlibat dalam menyelenggarakan pasar murah yaitu mulai dari mengemas sembako yang akan dijual, membagikan kupon secara langsung ke rumah-rumah warga yang berhak menerimanya, dan mensosialiasasi “Al-Izhar Peduli Lingkungan” ke warga. Dalam kegiatan ini, murid dapat menimbulkan sikap peka dengan melihat kondisi warga pra sejahtera di lingkungan sekolah. Selain itu, murid perlu memahami kebutuhan lingkungan dan mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan untuk terjun ke masyarakat.
Wujud komitmen Al-Izhar pada program peduli lingkungan untuk masyarakat selain mengadakan pasar murah, turut serta dalam membangun kesadaran warga Al-Izhar dan lingkungan sekitar untuk menjadikan Ramadhan sebagai awal kebiasaan baru untuk cinta lingkungan dimulai dari #KitaAjaDulu. Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016, bahwa terjadinya peningkatan volume sampah hingga 10% dalam waktu 10 hari pertama Ramadhan.
“Al-Izhar ingin bekerja sama dengan masyarakat sekitar, dengan berkoordinasi dengan ketua RT/RW dalam mensosialisasikan edukasi pengelolaan sampah yang baik. Hal ini berkaitan dengan kampanye “Al-Izhar Peduli Lingkungan”. Dan yang sudah dilakukan dalam lingkungan sekolah adalah mengurangi penggunaan sampah plastik. Pada kesempatan Pasar Murah kali ini, pembagian sembako menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali bukan plastik.” ucap Johan Lesmana sebagai Ketua Pelaksana Al-Izhar Peduli Lingkungan.
Dengan mengusung cinta lingkungan di bulan Ramadhan dijadikan sebagai pembelajaran untuk dapat berperan aktif dalam penerapan perilaku ramah lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Persoalan lingkungan harus menjadi prioritas bersama. Untuk menunjukan kepedulian dengan aksi nyata, tidak perlu menunggu orang lain untuk bertindak tetapi dimulai dari #KitaAjaDulu dalam mengurangi penggunaan sampah plastik kemasan sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Tentang Sekolah Al-Izhar
Berawal dari cita-cita seorang kakek, Ang Bus, biasa disebut oleh cucu-cucunya, Bustanil Arifin S.H., mendirikan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu, pada 11 Maret 1987. Beliau yang sangat menjujung tinggi akan pendidikan formal berharap sekolah ini mampu melahirkan kader pemimpin dan intelektual Islam dengan wawasan luas.
Ibu Ray. Suhardani B. Arifin, pendiri Sekolah Al-Izhar menegaskan bahwa “pengembangan murid sebaiknya didasarkan pada berbagai aspek, baik keimanan, pengetahuan, keterampilan maupun pembangunan konsep diri. Dengan kata lain, pengembangan diri secara utuh”.
Cita-cita pendiri didukung dan dikuatkan oleh para ahli pendidikan antara lain:
Dr. Anggani Soedono, MA, Prof. DR. Fauzia Aswin Hadis, Henny Supolo Sitepu, MA.
Bersama ketiga ahli pendidikan inilah, Al-Izhar mengembangkan model pembelajaran bermakna, yaitu proses pembelajaran yang membimbing siswa mengetahui falsafah di balik ilmu yang dipelajari dengan tujuan agar siswa terlatih dan pada akhirnya mahir melakukan riset sekaligus berkreasi.
Di samping itu, siswa-siswi Al-Izhar juga dididik peka terhadap lingkungan, mampu bekerja sama, dan menjadi pemimpin yang baik. Dalam prosesnya, penekanan pada penanaman nilai-nilai keislaman melalui aspek mental, fisik, sosial, emosional, dan spiritual juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan.(*)