Home CSR Budaya Pameran Seni Rupa Nusantara 2015: ART-CHIPELAGO

Pameran Seni Rupa Nusantara 2015: ART-CHIPELAGO

1777
Mendikbud, Anies Rasyid Baswedan, Ph.D (tengah)

Jakarta, CSR Indonesia – Galeri Nasional Indonesia siap menggelar pemeran Pameri Seni Rupa Nusantara 2015 pada 25 Mei-7 Juni 2015 di Gedung A, B dan C Galeri Nasional Indonesia. Event akbar dua tahunan (blennale) ini dihelat untuk memberikan kesempatan dan peluang bagi para perupa di Nusantara dalam menunjukkan potensi, kreativitas dan eksistensinya.

Pameran Seni Rupa Nusantara 2015 merupakan penyelenggara yang ke 8, setelah sebelumnya pernah dihelat pada 2001, kemudian 2002, 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2013 dengan mengangkat tema yang berbeda. Pada 2015 ini, pameran Seni Rupa Nusantara mengusung tema ART-CHIPELAGO.

ART-CHIPELAGO menilik pada persoalan politik identitas, yang pada gilirannya bersentuhan dengan politik kebudayaan. Terutama pada persoalan politik representasi yang tidak kalah problematikanya, pada setiap pembicaraan mengenai wacana identitas. ART-CHIPELAGO memandang bahwa identitas bukanlah sesuatu yang final, karena terus berubah, berkembangnya budaya media dan teknologi. Tema ini juga berusaha menggali sejauh mana konteks kenusantaraan dialami, dibaca, dan diwacanakan oleh para perupa. ART-CHIPELAGO melihat kenusantaraan melalui perspektif ART, bagaikan sebuah kepulauan seni yang melampaui batas fakta geografis yang tercerai berai berdasarkan garis-garis teritorial itu pafa awalnya terhubung dalam sebuah daratan. Berangkat dari kesadaran pengalaman sosial dan kultural dari berbagai generasi dan tempat, ART-CHIPELAGO ingin membentangkan apa yang dibayangkan oleh para perupa mengenai konsep kenusantaraan.

Tema ART-CHIPELAGO tersebut sengaja dirumuskan tim kurator yaitu Suwarno Wisetrotomo, Asikin Hasan, dan A. Sujdud Dartanto, untuk memperluas cakupan pemikiran dan praktik seni rupa seperti ditunjukkan oleh judul permanen pameran ini dari pameran sebelumnya. Perhelatan ini tidak hanya mencakup wilayah Indonesia, tetapi mengundang sejumlah perupa dari negara tetangga. Karena itulah, ajang akbar ini menampilkan 106 karya hasil olah cipta 106 perupa yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Dari 106 perupa, 97 diantaranya merupakan peserta lolos seleksi dari 23 provinsi di Indonesia, yang disaring dari 572 aplikasi karya hasil oleh cipta 385 perupa dari 25 provinsi di Indonesia, yang terdaftar dalam tahap Open Application. Sedangkan 9 perupa lainnya merupakan peserta yang diundang secara khusus oleh Galeri Nasional Indonesia. Para perupa tersebut menampilkan karya lukis, drawing, instalasi, object, aeni grafis, keramik, komik, video art, multimedia, dan karya seni rupa lainnya.

Selain menampilkan pameran, ART-CHIPELAGO juga menyuguhkan serangkaian acara berupa Press Tour (Press Conference) yang memberikan kesempatan jelajah ruang pamer pada insan media massa untuk mengetahui informasi secara lebih detail sekaligus berdialog langsung dengan pihak penyelenggara, para kurator, dan para perupa peserta pameran ini. Ada juhga diskusi Seni Rupa bertajuk “dari indentutas ke pasca-identitas” yang akan digelar pada selasa, 26 mei 2015 di Ruang seminar Galeri Nasional Indonesia. Diskusi santai ini akan menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Nano Warsono (Perupa dan Akademisi Seni Rupa), dan Azzad Diah Ahmad Zabidi (Perupa dan Penulis Seni). Sedangkan sebagai moderator yaitu A. Sudjud Dartanto (Kurator Galeri Nasional Indonesia).

Pameran Seni Rupa Nusantara 2015 ini diharapkan secara kontinyu mampu merangsang iklim dialog positif serta prosuktifitas para perupa sehingga dapat mengangkat potensi kedaerahan serta mengembangkan seni rupa Nusantara. Selain itu, juga diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap seni rupa. (HAG)