Jakarta, CSR INDONESIA – Pertumbuhan belanja iklan tahun ini mulai memperlihatkan pergerakan yang positif di kuartal kedua dengan nilai pertumbuhan sebesar 6%, setelah sebelumnya turun 1% di kuartal pertama. Secara keseluruhan, sepanjang semester pertama 2015 total belanja iklan meningkat sebesar 4%. Demikian menurut Nielsen Advertising Information Services.
Pertumbuhan belanja iklan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Pada kuartal yang sama tahun lalu, Nielsen mencatat pertumbuhan belanja iklan adalah sebesar 12%, pada 2013 sebesar 25% dan pada 2012 sebesar 22%.
“Dibandingkan dengan tahun 2014 memang terjadi penurunan belanja iklan yang signifikan pada kuartal kedua, dari 12% menjadi 6%. Kampanye pemilihan presiden menjadi faktor pembeda yang sangat kuat, dimana tahun lalu kampanye politik merupakan pendorong utama pertumbuhan belanja iklan.” tutur Hellen Katherina, Direktur Media, Nielsen Indonesia.
Kontributor utama untuk pertumbuhan belanja iklan masih TV dengan peningkatan sebesar 9%. Peningkatan tersebut lebih didorong karena kenaikan harga iklan (rate card). Rokok Kretek merupakan pengiklan terbesar di televisi dengan total nilai belanja iklan lebih dari Rp2,2 miliar dan mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 49%. Pertumbuhan belanja iklan tertinggi kedua berasal dari kategori Jasa Layanan Online dengan pertumbuhan sebesar 43%; dan kategori produk Susu Pertumbuhan adalah pengiklan dengan pertumbuhan tertinggi ketiga dengan 33%. Dari sisi total nilai belanja iklan, pengiklan terbesar di televisi kedua setelah Rokok Kretek adalah kategori produk Perawatan Rambut yang mencatat total nilai belanja iklan lebih dari Rp2 miliar; disusul oleh kategori produk Kopi dan Teh dengan total nilai belanja iklan lebih dari Rp1,8 miliar.
Belanja iklan di suratkabar masih memperlihatkan penurunan. Kuartal pertama turun 11%, dan di kuartal kedua lebih baik dengan penurunan hanya 4%. Industri properti memperlihatkan pertumbuhan belanja iklan yang positif di suratkabar, yang disumbang oleh kategori Hotel dan Restoran (+15%) dan Real Estate (+12%). (WAW)