
“Perempuan Indonesia bagaikan bunga yang baru mekar. Beri mereka ruang, cahaya, dan air pengetahuan—maka mereka akan mewangi ke seluruh penjuru dunia.” — Jurnal Harian Kartini, 1902
CSRINDONESIA — Dari sebuah rumah di Jepara, lebih dari seabad lalu, Raden Ajeng Kartini menulis surat tentang mimpi-mimpi perempuan. Hari ini, di tengah riuhnya Jakarta yang berselimut jaringan 5G dan kecerdasan buatan, mimpi itu kembali menggeliat—kali ini dalam wujud “Link Women”, sebuah inisiatif kolaboratif antara LinkedIn dan UN Women yang menjanjikan lebih dari sekadar pelatihan, melainkan juga harapan dan akses nyata bagi perempuan Indonesia untuk berdiri tegak di arena kerja digital yang kompetitif.
Program ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Kartini, bukan tanpa alasan. Sebab, seperti kata Kartini: “Habis gelap, terbitlah terang”—dan terang itu kini berwujud literasi digital, jaringan profesional global, serta dukungan komunitas yang membangkitkan semangat perempuan untuk tak sekadar bertahan, melainkan memimpin.
Ketimpangan yang Membisu, Tantangan yang Nyata
Mari bicara data, karena angka tidak pernah berdusta. Tahun 2024 mencatat bahwa hanya 56,4 persen perempuan Indonesia yang masuk ke angkatan kerja, jauh tertinggal dari laki-laki yang mencapai 84,7 persen. Di balik statistik itu tersembunyi potret ratusan ribu perempuan muda—yang keluar dari pekerjaan karena menikah, melahirkan, atau memikul beban peran domestik yang diwariskan dari generasi ke generasi. AIPEG bahkan mencatat, 1,7 juta perempuan berusia 20–24 tahun meninggalkan pekerjaannya akibat transisi hidup tersebut.
Dalam lanskap kerja yang terus berubah, gap ini bukan hanya ketidakadilan sosial—tapi juga kerugian ekonomi.
Dari ruang digital, peluang itu kini terbuka. Link Women hadir sebagai jawaban atas ketimpangan tersebut, bukan dengan janji kosong, melainkan melalui strategi konkret:
- Pelatihan keterampilan digital dan literasi AI, dua kompetensi yang dikonfirmasi LinkedIn sebagai kemampuan yang paling cepat berkembang di tahun 2025.
- Penguatan jaringan profesional dan pelatihan kepemimpinan, untuk mengurangi isolasi perempuan dalam dunia kerja.
- Roadshow kampus dan platform pembelajaran daring, untuk menjangkau mereka yang ingin kembali bekerja maupun baru masuk ke dunia profesional.