Home Kolom Keajaiban Estetika Matematikal Angka Prima 

Keajaiban Estetika Matematikal Angka Prima 

45
Ilustrasi angka(Getty Image/Andrew TB Tan pxin)

Keajaiban Estetika Matematikal Angka Prima 

Jaya Suprana, Sandro Gatra Tim Redaksi

ESTETIKA matematika tersirat di dalam angkamologi termasuk angka yang disebut sebagai angka prima.

Satu di antara kisah indah keajaiban matematikal terkandung di dalam kisah tergabung di dalam buku Cangkriman Punakawan diterbitkan Elex Media Komputindo pada 2019.

Buto Ijo memperoleh konsesi peternakan sapi dari penguasa Hastinapura tatkala dipimpin secara kolektif bagi-bagi rezeki oleh rezim dinasti 100 Kurawa, maka mampu mewariskan 19 ekor sapi kepada 3 putranya, yaitu Buto Abang, Buto Puteh, dan Buto Biru.

Dalam surat wasiat yang dibuat oleh Notaris Semar dan resmi ditanda-tangani oleh Buto Ijo disaksikan oleh Burisrawa tertera secara hitam-putih bahwa Buto Abang mewarisi 1/2 dari 19 sapi milik Buto Ijo, Buto Puteh 1/4 dari 19 sapi milik Buto Ijo, dan Buto Biru 1/4 dari 19 sapi milik Buto Ijo dengan syarat tidak ada sapi yang boleh dipotong menjadi berapa per berapa pun.

Meski atau justru karena tiga putra Buto Ijo semuanya mahir matematika, maka mereka sadar bahwa mustahil mewarisi hak mereka masing-masing sesuai surat wasiat yang ditandatangani oleh ayahnda mereka tanpa boleh memotong sapi. Secara matematikal khusus angkamologis, 19 tergolong angka prima akibat hanya bisa dibagi secara bulat oleh 1 atau dirinya sendiri seperti 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 dst.

Maka mereka bertiga sepakat minta cawe-cawe arbitrase dari Notaris Semar yang tersohor mampu membereskan semua polemik terkait warisan. Kebetulan anak Semar bernama Gareng juga peternak sapi sukses, maka Notaris Semar meminjam seekor sapi dari Gareng untuk ditambahkan ke 19 sapi warisan Buto Ijo sehingga kini tersedia 19+1=20 sapi.

Kemudian Notaris Semar sesuai surat wasiat Buto Ijo membagi 1/2 x 20 sapi = 10 sapi kepada Buto Abang, lalu 1/4 x 20 sapi = 5 sapi kepada Buto Puteh, disusul 1/5x 20 sapi = 4 sapi bagi Buto Biru.

10 + 4 + 5 de facto maupun de matematikal sama dengan 19, maka sisa satu sapi pinjaman dari Gareng dikembalikan oleh ayah Gareng kepada Gareng.

Tiga anak Buto Ijo merasa senang sebab masing-masing menerima warisan sapi dalam jumlah sesuai dengan isi surat wasiat Buto Ijo, sementara Gareng juga senang sebab seekor sapi yang dipinjam oleh ayahnya dikembalikan dalam kondisi utuh.

Bagi yang mampu menjelaskan keajaiban matematikal terkandung di dalam polemik warisan 19 sapi tersebut mohon jangan menjelaskannya kepada saya.

Permohonan jangan dijelaskan sengaja saya ajukan agar tetap bisa menikmati misteri keajaiban tersebut sebagai suatu estetikal matematikal terkait angka prima berselubung misteri aljabarika beserta andaikatamologi.