Home Berita Kampung Pelestari Rotan itu bernama Galmantro

Kampung Pelestari Rotan itu bernama Galmantro

1281

CSR – Galmantro, Kampung Pelestari Rotan yang berada di Cirebon mengetarkan. Pemberdayaan kerajinan rotan yang membesarkan nama Cirebon membuat masyarakat serta pemerintah daerah membangun desa wisata khusus rotan. Adalah Galmantro nama desanya.

“Tegal Wangi merupakan desa pertama yang memulai kultur ini, di mana seluruh warganya hidup dari rotan. Agar makin dikenal orang desa ini pun dibuat menjadi desa wisata rotan, yaitu Galmantro,” kata Chef of Galmantro Forum Sunartja kepada media di Balai Desa Tegal Wangi, Cirebon (14/11).

Kerajinan rotan yang merupakan warisan turun menurun dari nenek moyang masyarakat Cirebon menjadikan kota ini terkenal akan industri rotan, baik di dalam maupun luar negeri. Maka dengan dukungan dari Prospect Indonesia, pemerintah daerah pun meresmikan Galmantro sebagai icon desa penghasil rotan di Cirebon.

Di desa ini dapat ditemui industri rumahan yang melibatkan semua warganya mulai dari proses penyiapan bahan baku hingga proses furniture yang dijual ke pasar lokal maupun internasional.

“Kami sudah mampu ekspor ke luar negeri. Bahkan nilai per kontainernya mencapai 100.000 dolar dan semuanya dibuat tanpa mesin tapi menggunakan tangan” kata Sunartja.

Sejak tahun 1500 Desa Tegal Wangi sudah mulai hidup dari rotan. Secara bertahap warganya pun mulai mengenal industri furniture berbahan baku rotan dan akhirnya mereka pun mempelajari rotan dan bagaimana membudidayakannya.

Industri ini perlahan terus maju. Namun karena kebijakan pemerintah yang mengekspor bahan baku ke luar negeri pada 2005, industri ini pun perlahan jatuh. Padahal dengan sifatnya yang membutuhkan pohon-pohon yang besar untuk dapat tumbuh dengan baik, rotan secara tidak langsung pun bermanfaat untuk menjaga hutan. Untuk alasan melestarikan rotan inilah Desa Galmantro dibuat.

“Rotan harus terus ada. Karena rotan adalah penyelamat bumi,” pungkas Sunartja.|GNUR