Jakarta, CSR INDONESIA – Setelah sukses menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit liver atau hati melalui kampanye Operasi Kuning yang diluncurkan Agustus lalu, Gleneagles Hospital Singapore terus konsisten membangun pemahaman masyarakat mengenai penyakit liver. Kali ini Gleneagles Hospital mengadakan Health Talk (Diskusi Kesehatan) bertajuk “How to Cure Liver Cancer” (Bagaimana Cara Menyembuhkan Kanker Hati) yang menampilkan Dokter Ahli Penyakit Hati Dr Cheah Yee Lee dan 2 orang pengusaha asal Indonesia yang pernah menjadi pasien transplantasi hati yaitu Sastra Widjaja dan Herman Lai. Diskusi kesehatan berlangsung dua hari pada 18-‐19 September 2015 di Pullman Hotel, Thamrin Jakarta untuk para jurnalis dan dokter-‐dokter Indonesia.
Dokter Ahli Penyakit Hati Gleneagles Hospital Singapore Dr Cheah Yee Lee, dalam paparannya pada diskusi kesehatan yang diselenggarakan di Pullman Hotel Thamrin Jakarta (18/9), mengungkapkan bahwa selalu ada harapan untuk penyembuhan bagi pasien-‐pasien yang menderita penyakit Kanker Hati Primer (Hepatocellular Carcinoma/HCC). “Teknologi kedokteran yang semakin modern dan canggih menyuguhkan ragam pilihan untuk mengatasi penyakit Kanker Hati Primer yang meliputi metode operasi dan non operasi, termasuk penggunaan terapi radiasi,” ungkap Dr. Cheah Yee Lee.
Menurut data WHO tahun 2012, Kanker Hati adalah jenis kanker paling mematikan nomor dua di dunia dan sejumlah negara di Asia tercatat memiliki angka-‐angka penderita Kanker Hati terbesar di seluruh dunia. Tingginya angka penderita Kanker Hati dipicu jumlah penderita Hepatitis B carrier. “Penderita Hepatitis B carrier memiliki kemungkinan 100 kali lipat lebih tinggi akan menderita penyakit Kanker Hati dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi,” jelas Dr. Cheah Yee Lee yang bergabung dengan Asian American Liver Centre at Gleneagles Hospital Singapore sejak tahun 2014 silam.
Menurut Dr. Cheah Yee Lee, tersedia berbagai pilihan perawatan untuk mengobati Kanker Hati yang tujuannya untuk menyembuhkan atau perawatan paliatif yang bertujuan meningkatkan kualitas dan memperpanjang daya hidup pasien. Pada stadium awal, jika jumlahnya masih sedikit dan ukurannya masih cukup kecil, maka pasien Kanker Hati bisa disembuhkan dengan tindakan operasi reseksi liver. Jika Kanker Hati sudah berada pada stadium lanjut dan diikuti sirosis hati, maka transplantasi hati akan memberikan kemungkinan pemusnahan Kanker Hati Primer dan bagian liver yang terkena Sirosis Hati. Transplantasi hati merupakan tindakan medis multidisiplin. Saat ini di Gleneagles Hospital tingkat kesuksesannya mencapai 90-‐95%.
Selain itu, Kanker Hati bisa mendapatkan perawatan non operasi, diantaranya; Embolisasi transarterial (TACE) yang melibatkan injeksi langsung obat ke dalam kanker melalui arteri hepatika yang dapat mengontrol atau bahkan menyusutkan tumor, Selective Internal Radiation Therapy (SIRT) yaitu memberikan radiasi langsung ke tumor, dan Radio-‐Frequency Ablasi (RFA) yaitu memberikan panas ekstrim yang dihasilkan listrik untuk menghancurkan sel-‐sel kanker.
Di dalam acara ini hadir pula dua pengusaha Indonesia yang pernah menjalani operasi transplantasi hati di Gleneagles Hospital yaitu Herman Lai (65 tahun) dan Sastra Widjaja (67 tahun). Herman Lai adalah penderita Hepatitis B dan Sirosis Hati. Setelah didiagnosis mengidap Hepatitis B pada tahun 1995, kondisinya memburuk dan harus menjalani transplantasi hati pada 15 Juli 2005. Kini, hingga 10 tahun setelah operasinya, pemeriksaan kesehatan terhadap Herman Lai masih menunjukan hasil yang memuaskan. “Proses perawatan yang saya jalani di Gleneagles Hospital membuat saya yakin untuk melakukan transplantasi hati dan akhirnya terlepas dari penyakit kritis ini. Setelah itu, saya merekomendasikan beberapa rekan dan kerabat saya untuk memeriksakan diri di Gleneagles Hospital juga,” ungkap Herman Lai.
Sastra Widjaja adalah salah satu rekan yang direkomendasikan Herman Lai untuk mengobati Hepatitis B dan Sirosis Hati di Gleneagles Hospital. Setelah belasan tahun bergulat dengan penyakit liver yang diderita, Sastra Widjaja melakukan transplantasi hati di bawah pengawasan Dr. Tan Kai Chah di Gleneagles Hospital pada 10 Oktober 2007 dan menerima donor hati dari anak kandungnya sendiri. “Saya sangat bersyukur dengan kesempatan hidup lebih panjang yang diberikan oleh Tuhan setelah melalui proses transplantasi ini dan berharap setiap orang lebih peduli dengan kesehatan hatinya,” ungkap Sastra Widjaja sambil berkaca-‐kaca.
Melalui Kampanye Operasi Kuning ini, Gleneagles Hospital ingin menekankan deteksi dini terhadap penyakit liver dan upaya menawarkan perawatan yang tepat sejak awal. Kenyataan yang umum terjadi adalah kanker hati pada tahap awal kerap muncul tanpa gejala. Penemuan kanker pada tahap awal memungkinkan operasi kuratif dilakukan. Namun, pengobatan lain selain operasi tetap mungkin dapat mengendalikan penyakit dan menawarkan pasien kualitas hidup yang lebih baik.
“Minimnya gejala yang menonjol di tahap awal Kanker Hati menjadikan pemeriksaan kesehatan rutin merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk deteksi dini Kanker Hati dan penyakit hati lainnya untuk mendapatkan prognosis yang positif,” ungkap Dr. Cheah Yee Lee menutup paparannya. (WAW)