
CSRINDONESIA – Di lereng Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, angin berhembus pelan membawa harum tanah basah dan dedaunan yang baru saja disentuh hujan. Di tengah hamparan hijau yang mulai pulih, sekelompok orang berdiri khidmat. Mereka bukan sekadar menanam pohon. Mereka menanam masa depan.
Jumat, 19 September 2025, menjadi hari bersejarah. PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak perusahaan Astra International, meresmikan perluasan Hutan FIFGROUP serta meluncurkan Desa Sejahtera Astra (DSA) binaan pertamanya di Karacak Valley. Acara itu bukan sekadar seremonial. Ia adalah puncak dari komitmen panjang yang telah dirintis sejak 2022.
Esther Sri Harjati, Direktur FIFGROUP, hadir dengan senyum mantap. Di depannya, Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina menyambut dengan antusias. Juga hadir perwakilan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kepala SMKN 04 Garut. Mereka bersama-sama menandai dimulainya babak baru konservasi dan pemberdayaan.
“Program ini bukan hanya tentang menanam pohon. Ini tentang menumbuhkan harapan,” ujar Esther, suaranya lirih namun penuh keyakinan.

Hutan yang Hidup dan Menghidupi
Sejak 2022, FIFGROUP telah menanam 106.997 pohon di berbagai penjuru Indonesia. Tahun ini, fokusnya adalah Garut. Sebanyak 25.000 bibit telah ditanam di area seluas 20 hektar. Tahun depan, tambahan 30.000 pohon akan menghijaukan Jayamekar dan Karacak.
Tapi yang istimewa di sini adalah caranya. FIFGROUP tidak sekadar menanam. Mereka bekerjasama dengan IPB menerapkan sistem agroforestri. Di antara pepohonan hutan, tumbuh juga alpukat, kopi, dan durian. Hutan tidak hanya pulih, tetapi juga menghasilkan.
Handian Purwawangsa, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, menjelaskan, pendekatan ini memadukan konservasi dengan ekonomi. “Kami ingin ekosistem pulih, erosi berkurang, tapi sekaligus masyarakat dapat penghidupan,” katanya.
Luthfianisa mengapresiasi langkah ini. “Ini nyata. Bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi. Pemerintah daerah mendukung penuh,” ujarnya.
Melindungi Si Mata Belang
Di sudut lain program, ada cerita lain yang menyentuh. SMKN 04 Garut dilibatkan dalam upaya konservasi Kukang Jawa. Satwa endemik berstatus terancam punah ini ditemukan masih bertahan di hutan-hutan Garut.
Siswa-siswa diajak mengenal, mencintai, dan melindungi primata nocturnal itu. Mereka belajar bahwa hutan bukan hanya tentang pohon, tetapi juga tentang segala kehidupan di dalamnya.
Tidak jauh dari area penanaman, di Karacak Valley, lima UMKM mulai menggeliat. Mereka adalah bagian dari Desa Sejahtera Astra binaan FIFGROUP. Ada yang mengolah kopi, membuat angklung, menganyam, memproduksi gula aren, dan membuat makanan ringan.
Mereka tidak hanya dilatih dan dibina, tetapi juga didampingi hingga memiliki pasar. Wisatawan yang datang ke hutan Karacak menjadi konsumen pertama mereka.
Estah dan Luthfianisa sempat meninjau salah satu UMKM kopi. Aroma sangrai yang harum menyambut mereka. “Inilah keberlanjutan yang sesungguhnya. Lingkungan lestari, masyarakat sejahtera,” ucap Esther.
Jalan Panjang Menuju Keberlanjutan
Inisiatif FIFGROUP ini bukan datang tiba-tiba. Ia adalah bagian dari Astra 2030 Sustainability Aspirations yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Esther menegaskan, langkah ini adalah wujud nyata kontribusi FIFGROUP pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan 15 (Keberlanjutan Ekosistem Daratan).
“Kami yakin program ini akan memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya untuk ekosistem, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” katanya.
Di Karacak Valley, hari itu, pohon-pohon baru mulai tumbuh. Kopi mulai disangrai. Anyaman mulai ditenun. Dan Kukang Jawa tetap bisa berlarian di malam hari. Semuanya berjalan beriringan. Seperti jejak hijau yang tidak hanya menancap di tanah, tetapi juga di hati.|WAW-CSRI