CSRINDONESIA – Hari ini, Hari Kesadaran Tsunami Sedunia 2024, menandai peringatan yang sangat penting, yaitu 20 tahun sejak Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004. Bencana yang merenggut ratusan ribu jiwa di berbagai negara. Peringatan tahun ini ditujukan untuk menghormati kenangan akan peristiwa tersebut dengan mewariskan pelajaran berharga mengenai tsunami kepada generasi berikutnya. Selain itu, peringatan ini juga merayakan kemajuan dalam sistem peringatan dini tsunami yang telah berkembang pesat dan berperan penting untuk menyelamatkan nyawa.
Tema tahun ini, “ Memberdayakan Generasi Muda dengan Pelajaran dari Tsunami Samudra Hindia 2004 – Setelah Dua Dekade,” menekankan pentingnya mengajarkan kesiapsiagaan kepada kaum pemuda. UNESCO, melalui inisiatif seperti Program Tsunami United , berupaya membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat bertindak cepat dan aman jika tsunami terjadi. Upaya ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan bagi generasi yang lahir setelah tahun 2004, sehingga para pemuda lebih siap melindungi diri sendiri dan komunitas mereka.
Mengapa Kesiapsiagaan Tsunami Penting bagi Generasi Muda?
Tsunami adalah bencana yang jarang terjadi tetapi sangat menghancurkan, dan ketika terjadi, nyawa bisa hilang dalam hitungan menit. Para ilmuwan telah lama mengamati bahwa wilayah yang pernah terkena tsunami berpotensi mengalaminya kembali, terutama di daerah rawan gempa. Hal ini menjadikan edukasi sebagai faktor penting dalam mengurangi korban dan memperkuat ketangguhan komunitas.
Bagi mereka yang mengalami langsung Tsunami Samudra Hindia 2004, pengalaman dan pelajaran yang didapat—seperti mengenali tanda-tanda peringatan dini dan pentingnya mencari tempat yang lebih tinggi—telah tertanam kuat dalam ingatan mereka. Namun bagi generasi muda saat ini, yang banyak di antaranya lahir setelah atau masih terlalu kecil untuk mengingat bencana tersebut, pemahaman ini mungkin terasa jauh dan abstrak. Generasi ini mungkin tidak sepenuhnya menyadari urgensi atau langkah-langkah penyelamatan yang perlu diambil saat tsunami terjadi.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, UNESCO berkomitmen untuk memastikan generasi muda dapat memahami ilmu tentang tsunami dan dibekali strategi yang dapat menyelamatkan nyawa. “Kesiapsiagaan adalah alat yang dapat dibawa oleh kaum muda sepanjang hidup mereka,” ujar Ardito Kodijat, Pejabat Profesional Nasional, UNESCO-IOC . ” Dengan menanamkan kesadaran akan tsunami sejak dini, kita membangun budaya kesiapsiagaan yang akan menjadi penentu keselamatan saat terjadi krisis”
Inisiatif UNESCO: Melibatkan Generasi Muda
Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Tsunami Sedunia dan mengambil pelajaran dari peristiwa tahun 2004, UNESCO memimpin berbagai upaya edukasi yang ditargetkan untuk melibatkan generasi muda dalam memahami risiko dan respons terhadap tsunami. Program Tsunami United merupakan salah satu inisiatif utama dalam misi ini, yang melibatkan siswa dari 19 negara di wilayah Samudra Hindia, termasuk Indonesia, dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan. Beberapa kegiatan tersebut adalah:
- Pembelajaran Interaktif dan Pembangunan Keterampilan: Melalui serangkaian sesi online, siswa SMA berdiskusi tentang topik yang berkaitan dengan tsunami, serta mengikuti sesi pembelajaran tentang keterampilan komunikasi kreatif dan inovatif.
- Kampanye Kesadaran yang Kreatif : UNESCO mendorong generasi muda untuk menyebarkan pesan kesiapsiagaan melalui kampanye kesadaran tsunami yang mereka buat sendiri. Dipimpin oleh para siswa, proyek-proyek ini memanfaatkan cerita yang inovatif dan media sosial untuk berbagi pengetahuan tentang kesiapsiagaan menghadapi tsunami.
- Menginspirasi Aksi melalui Rekognisi: Dengan memadukan wawasan dan pencapaian konkret, beberapa kampanye karya siswa akan ditampilkan dalam Simposium Tsunami Global ke-2 UNESCO-IOC.
- Koneksi dengan Dunia Nyata: Untuk memperluas wawasan, para siswa mendapat kesempatan istimewa untuk berbincang langsung dengan astronot Sunita Williams yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Dalam diskusi ini, mereka membahas berbagai topik, termasuk ketahanan wilayah pesisir terhadap tsunami dan cara memantau bencana alam dari luar angkasa.