CSR Indonesia – Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor teh. Namun demikian, kondisi sektor teh negara ini justru semakin terpuruk dan memberikan dampak buruk pada para petani serta pekerja sebagai pelaku ekonomi yang terlibat dalamnya. Struktur pasar monopsoni yang terbagun dalam sektor teh, menempatkan para petani pada ujung mata rantai supply yang cukup panjang tanpa memiliki posisi tawar untuk menentukan harga produk mereka. Di sisi lain, industri teh negara ini memiliki keterbatasan kemampuan untuk memberikan nilai tambah pada produk teh yang berakibat pada rendahnya nilai jual karena diekspor dalam bentuk curah.
Sementara itu pemerintah Indonesia juga kurang memberikan perhatian pada sektor teh nasional, dan bahkan menyerahkan perkembangannya pada mekanisme pasar, yang hanya semakin memperkuat posisi aktor yang bermodal besar importir, blender dan packer.
Berhadapan dengan tuntutan dari masyarakat etis, muncul inisiatif-inisiatif CSR yang menunjukan kepada publik bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial. Namun secara umum, tanggung jawab sosial perusahaan pada rantai supply dalam sektor teh Indonesia belum terbangun. Pemahaman mengenai tanggung jawab sosial perusahaan beru sebatas wacana di tingkat manajemen perusahaan-perusahaan besar di sektor teh. Perusahaan-perusahaan tersebut memahami CSR sebagai sebuah bentuk kegiatan sosial yang bersifat kreatif, insidental dan tidak terarah dalam sebuah program. Maraknya inisiatif-inisiatif CSR yang disertai dengan proses sertifikasi dan penciptaan standar-standar baru justru semakin membebani para pelaku ekonomi lemah.
Oleh sebab itu, Indonesia perlu memiliki sebuah standar yang bersifat nasional yang berpihak pada kepentingan para petani dan pekerja perkebunan, yang ditetapkan oleh para stakeholder di sektor teh di negara ini yang mengacu pada standar internasional. Standar ini berfungsi untuk mengantisipasi maraknya standar-standar yang dibuat oleh buyer internasional yang tidak melibatkan para stakeholder di Indonesia sebagai produsen. Standar ini yang akan menjadi acuan standar para buyer. Berbagai problematika tersebutlah yang kemudian diangkat dalam buku berjudul Inisiatif CSR di Sektor Teh di Indonesia yang diterbitkan The Business Watch Indonesia (Member Of OECD Watch). Menggunakan judul tersbeut, Veronica Ratri Kustanti berharap agar terdapat titik terang bagi para pekerja teh Indonesia dikehidupannya. (SEA)