Jakarta, CSR INDONESIA – Meskipun iklan dalam bentuk rekomendasi Getok Tular (Word-of-Mouth) dari orang yang dikenal dan dipercaya masih menjadi sumber iklan paling dipercaya oleh konsumen di Asia Tenggara, media-media online yang dimiliki oleh pemilik merek semakin menemukan cara untuk masuk dalam lingkaran kepercayaan konsumen, demikian menurut laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Nielsen (2/10).
Survei Global Nielsen mengenai Kepercayaan Terhadap Iklan mensurvei 30.000 responden online di 60 negara untuk mengukur sentimen konsumen terhadap 19 bentuk media iklan berbayar (paid), media iklan yang diperoleh secara gratis (earned) dan media iklan yang dimiliki oleh pemilik merek (owned). Hasil survei ini mengidentifikasi format iklan yang paling diingat oleh konsumen dan format iklan apa yang memiliki potensi untuk bertumbuh.
Di Asia Tenggara, 88% konsumen menempatkan tingkat tertinggi kepercayaan mereka pada rekomendasi Word-of-Mouth dari orang yang mereka kenal. Konsumen Filipina memimpin dengan 91% (naik 1 poin dari tahun 2013). Kepercayaan pada Word-of-Mouth meningkat paling tinggi pada konsumen Vietnam yang naik 8 poin menjadi 89%, serupa dengan 89% konsumen Indonesia (naik empat poin) yang mempercayai bentuk iklan yang sama, diikuti oleh konsumen Malaysia dengan 86% (naik 1 poin), konsumen Singapura dengan 83% (turun dua poin) dan konsumen Thailand dengan 82% (meningkat tiga poin).
“Tak diragukan lagi, rekomendasi Word-of-Mouth dari orang yang dikenal dan dipercaya adalah cara terbaik untuk mempromosikan produk Anda kepada konsumen, khususnya ketika dikombinasikan dengan kekuatan dari iklan televisi dan digital.” kata Craig Johnson, Managing Director, Marketing Effectiveness and Reach Portfolio, Nielsen Southeast Asia, North Asia and Pacific. “Menguasai teknik pemasaran Word-of-Mouth online dapat menghasilkan jangkauan yang lebih cepat dan mewabah. Para pemasar merek dapat memperluas lingkaran kepercayaan konsumen, dengan melibatkan para pendukung merek (brand advocates) yang antusias untuk memperkuat pesan mereka dan memberi mereka alasan kuat untuk berbicara. Kepercayaan adalah sesuatu yang rapuh. Terapkan transparansi dan akuntabilitas, karena jika kepercayaan rusak, pendukung merek Anda juga memiliki kekuatan untuk merusak kredibilitas dan reputasi.”
Media online yang dimiliki oleh pemilik merek juga merupakan salah satu format iklan paling dipercaya di Asia Tenggara, dan situs bermerek berada di posisi kedua paling dipercaya dengan skor 77%. Sementara itu, 71% dari responden mengindikasikan bahwa merek mempercayai opini konsumen yang di-posting secara online. (WAW)