Home CSR Lingkungan Gandeng Greeneration Foundation, Akzonobel Gelar #OperasiTangkapPlastik

Gandeng Greeneration Foundation, Akzonobel Gelar #OperasiTangkapPlastik

5801

CSRINDONESIAJAKARTA,  Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Jambeck Research Group pada tahun 2015, Indonesia diindikasikan sebagai negara penghasil sampah plastik laut terbesar kedua setelah Tiongkok. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science ini memperkirakan bahwa sampah plastik laut di Indonesia mencapai angka hingga 1,29 juta metrik ton per tahun. Melihat fakta tersebut, pihak pemerintah telah menargetkan untuk mengurangi jumlah plastik dan limbah lainnya yang mencemari wilayah perairan Indonesia sebanyak 70% pada tahun 2025.

Menyadari akan pentingnya kelestarian dan kesehatan lautan, AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis global terkemuka, pada hari ini mengumumkan inisiatif #OperasiTangkapPlastik di Kepulauan Seribu, Jakarta, bekerja sama dengan Greeneration Foundation. Upaya pengumpulan sampah lepas pantai ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut yang saat ini melanda daerah pariwisata dengan melaksanakan program pemberdayaan komunitas nelayan.

Junot Wijaya, Country Manager, AkzoNobel Marine Coatings Indonesia mengatakan, “Di AkzoNobel, keberlanjutan adalah fokus utama dalam segala hal yang kami lakukan. Dengan demikian, kami berusaha mengembangkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kami senang dapat menjalin kemitraan dengan Greeneration Foundationi yang menganut nilai-nilai keberlanjutan serta kepedulian yang sama mengenai pencemaran plastik di laut. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat membantu memberikan solusi terhadap pengurangan sampah plastik laut.”

Kepulauan Seribu terpilih sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “10 Bali baru”, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Kawasan tersebut memiliki potensi komoditas ikan dan komunitas laut lainnya yang melimpah dan dapat dikembangkan, serta berperan sebagai pusat upaya konservasi laut di Jakarta, yang mana menjadikannya sebagai lokasi paling cocok untuk menjalankan inisiatif ini – dengan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang sebagai area fokus pengembangan.

Para nelayan setempat di kedua pulau tersebut akan direkrut sebagai ‘Rangers’ yang akan mendorong adanya pengelolaan persampahan yang berkelanjutan di Kawasan Strategi Pariwisata. Sebanyak 15 nelayan akan dipilih berdasarkan komitmen mereka untuk meningkatkan ekosistem di wilayah tersebut, yang di mana AkzoNobel bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta untuk mengidentifikasi kualifikasi para nelayan dalam program tersebut.

“Para Ranger diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada masyarakat, serta agar menginspirasi berbagai pihak untuk meningkatkan pengelolaan sampah di wilayah lainnya. Selain membangun kapasitas para nelayan, inisiatif ini juga akan dikembangkan menjadi strategi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan para nelayan,” tambah Junot Wijaya.

Bersama Greeneration Foundation sebagai organisasi yang memiliki fokus di isu pengelolaan persampahan yang berkelanjutan, 15 nelayan Ranger terpilih akan diberikan pengembangan kapasitas melalui serangkaian pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan kewirausahaan yang berkelanjutan untuk menangani masalah sampah padat di wilayah tersebut. Sebagai bagian dari program, AkzoNobel akan berkontribusi dalam memberikan pengetahuan tentang pengecatan kapal yang berkelanjutan serta pelatihannya, serta menyediakan cat International bagi para Rangers.

Vanessa Letizia, CEO Greeneration Foundation, mengungkapkan “Sebagai organisasi yang memiliki fokus di isu persampahan kami mendukung adanya upaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah di darat maupun di pesisir. Dengan adanya program pemberdayaan untuk para nelayan di isu persampahan pun secara tidak langsung akan memberikan dampak pada tangkapan ikan mereka, karena dengan ekosistem yang sehat dan lingkungan yang lestari akan memberikan timbal balik positif untuk manusia juga.”

Secara terpisah, AkzoNobel juga mendukung upaya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam mengumpulkan sampah di Kepulauan Seribu dengan penyediaan pemeliharaan kapal (on-board maintenance), termasuk pengetahuan mengenai pengecatan kapal yang tepat, untuk sembilan kapal pengangkut sampah yang secara teratur berhenti di pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

Drs. H. Isnawa Adji M. AP, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. “Kami menyambut baik dan mendukung inisiatif ini, karena sangat sejalan dengan upaya kami untuk menjadikan wilayah Kepulauan Seribu sebagai bagian dari program Kampung Iklim. Dengan adanya kapal yang terpelihara dengan baik serta upaya dari para nelayan, kami berharap kesadaran warga untuk mengelola sampah dan memperhatikan lautan dapat meningkat sehingga Kepulauan Seribu dapat menjadi daerah pariwisata yang lebih bersih dan indah. Hal yang lain, saya juga berterima kasih atas inisiatif atas dibentuknya para Rangers yang nantinya membantu Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dalam mengedukasi warga untuk bertanggung jawab terhadap permasalahan kebersihan lingkungan.”

Inisiatif #OperasiTangkapPlastik terinspirasi dari kemitraan global antara AkzoNobel dan The Ocean Cleanup dalam membersihkan pencemaran di laut. Melalui kemitraan ini, AkzoNobel menyediakan teknologi pelapis untuk perangkat dan peralatan yang digunakan oleh The Ocean Cleanup. Ini adalah sebuah kontribusi besar bagi upaya penting dari organisasi dalam membersihkan plastik dari lautan. Pembersihan ini akan dimulai di Great Pacific Garbage Patch pada September 2018.|CSRI/WAW