Jakarta, CSR INDONESIA–Pameran Seni Rupa Nusantara 2015 yang bertemakan “Art Chipelago” ikut memamerkan gairah membara dari sebuah gejolak sanubari terdalam. Gairah tersebut terpancarkan dari lukisan karya Galih Reza Suseno Pameris asal Boyolali, Jawa Tengah.
“Karya saya menggambarkan sebuah gejolak sanubari yang tetap berjuang dengan gairah afa asa yang membara, meski disekelilingnya telah runtuh dan porak poranda dari generasi yang membara,” jelas Galih kepada CSR Indonesia, Selasa (26/5).
Karya Gallih bertajuk “Tak Terbentang Asa Kuda Hitam” menjadi salah satu lukisan yang ikut dipamerkan di Galeri Nasional yang lolos seleksi dari 23 provinsi dengan jumlah perupa sebanyak 106 perupa. Karyanya lolos saringan dari 385 perupa dari 25 Provinsi.
Pameran ini akan berlangsung dari tanggal 25 mei hingga 7 juni 2015 di Gedungg A, B, dan C Galeri Nasional. Event ini merupakan event yang diselenggarakan dua tahunan di helat, guna memberikan kesempatan para perupa nusantara dalam menunjukan kreativitas dan eksistensinya.
Galih sendiri merupakan salah satu perupa muda yang lahir pada 24 tahun lalu. Pameran ini bukanlah yang pertama kalinya, karyanya bahkan pernah bertengger di Exhibition of Technologi and Innovation on Batik and Glass Painting di CIT University Australia pada tahun 2010.
Laki-laki pengagum Anis Baswedan ini juga pernah menjadi juara pada ajang Peskismas cabang lukis tingkat nasional umum di Lombok Mataram pada tahun 2012. Selain ini masih banyak segudang prestasi lainnya yang telah dia capai. (HAG)