Home Inovasi Discovery Communications Melawan Perdagangan Hewan Liar dengan Iklan

Discovery Communications Melawan Perdagangan Hewan Liar dengan Iklan

1155
Iklan bertitle "Be Informed, Buy Informed" akan ditayangkan di seluruh Asia-­Pasifik setelah penayangan khusus di Konferensi Hanoi Mengenai Perdagangan Ilegal Hewan Liar

CSRINDONESIA – Jakarta, Sebagai dukungan pada komitmen dalam menyelamatkan spesies paling langka dunia, Discovery Networks Asia-­Pacific hari ini mengumumkan peluncuran suatu iklan layanan masyarakat yang diciptakan secara orisinil, iklan layanan masyarakat ini dinarasikan oleh aktor Edward Norton dan akan akan ditayangkan di kanal-­kanal Discovery di Asia Pasifik guna membantu meningkatkan kesadaran tentang, serta berupaya menghentikan, perdagangan ilegal produk-­produk spesies langka.

Discovery telah memperlihatkan secara perdana iklan layanan masyarakat ini di Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) pada bulan September lau. Iklan ini merupakan bagian dari kampanye multiplatform untuk meningkatkan kesadaran tentang dan menurunkan permintaan akan produk-­produk hewan liar yang dijual secara ilegal. Peringatan ini ditujukan untuk masyarakat global agar dapat lebih paham dalam melakukan pembelian, karena pembelian tanpa didasari pemahaman ini secara tidak langsung mempengaruhi perdagangan ilegal hewan liar. Hal ini dikarenakan keinginan untuk memiliki sesuatu yang langka dan tidak biasa – mulai dari cinderamata dan barang-­barang kecil berharga murah sampai dengan perhiasan kecil dan produk fashion – bisa mendorong terjadinya perburuan liar, pembantaian, dan pemusnahan banyak spesies hewan.

Dalam penayangan Iklan Layanan Masyarakat ini di Afrika dan Asia Pasifik, Discovery bermitra dengan kampanye Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Kehidupan Liar (United Nations (UN) Environment and the Wild for Life campaign), yang diluncurkan pada bulan Mei 2016. #WildforLife bertujuan untuk menggerakkan jutaan orang untuk berpartisipasi di dalam proses pencanangan komitmen dan melakukan aksi melawan perdangan ilegal hewan liar.

Erik Solheim, Kepala UN Environment, mengatakan, “Perdagangan ilegal hewan liar mendorong punahnya banyuak spesies. Kita harus mengubah perilaku masyarakat dan menggerakkan mereka untuk menghentikan tragedi ini. Namun yang terpenting adalah kita butuh generasi berikutnya untuk menjadi konsumen yang lebih bertanggungjawab dan pemelihara yang lebih peduli. Untuk mewujudkannya, kami membutuhkan kerjasama antara sektor publik dan swasta. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat bekerja dengan Discovery Communications dalam upaya untuk menghentikan perdagangan ilegal hewan liar. Perdagangan ini mempercepat kerusakan alam kita, namun kita dapat mencegahnya bersama.”

Arthur Bastings, Presiden dan Managing Director, Discovery Networks Asia-­Pacific, mengatakan, “Discovery merupakan perusahaan berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam meningkatkan kesadaran akan konservasi spesies selama lebih dari 30 tahun ini. Melindungi dan menampilkan keindahan yang ditawarkan oleh planet kita merupakan hal yang sangat penting bagi kami dan kami sangat senang untuk dapat membagikan pesan penting ini kepada penonton di Asia. Dukungan dari rekan-­rekan kami untuk usaha ini sangat tidak ternilai dan kami berharap bahwa dengan bersama-­sama, kita dapat membantu mengakhiri isu global ini.”

Ted Osius, Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam, mengatakan, “Konferensi Hanoi Tentang Perdagangan Ilegal Hewan Liar merupakan kesempatan yang luar biasa bagi masyarakat global dapat bersatu dan mengambil sikap tegas melawan perdagangan ilegal yang menghancurkan alam kita. Pemerintahan Vietnam harus dipuji karena telah mewadahi pertemuan penting ini dan merangkul pemimpin dunia, organisasi non-­pemerintah dan sektor swasta untuk bekerjasama guna mewujudkan solusi nyata dalam menuntaskan perdagangan ilegal hewan liar, sebuah krisis global.”

Menurut Wildlife Conservation Society, perdagangan hewan liar saat ini diperkirakan telah menjadi perdagangan ilegal terbesar keempat setelah perdagangan obat-­obatan terlarang, manusia, dan senjata, dengan nilai 19 miliar dollar AS setiap tahunnya (tidak termasuk ikan dan kayu).

Discovery belakangan ini telah meluncurkan Proyek C.A.T., sebuah kerjasama bersejarah dengan World Wildlife Fund (WWF) untuk menyelamatkan salah satu spesies paling langka dunia – harimau. Discovery membiayai dan membantu konservasi area suaka seluas hampir 1 juta acre (sekitar 400.000 hektar) di perbatasan India-­Buthan guna melindungi dan meningkatkan populasi harimau liar. Dengan diberikan ruang yang cukup, mangsa dan perlindungan akan perburuan, maka dipercaya populasi harimau akan meningkat. Selama seratus tahun terakhir ini, populasi harimau liar telah turun drastis sebesar 96% menjadi kurang dari 4.000. Proyek C.A.T. bertujuan untuk menggandakan populasi ini pada tahun 2022. Untuk informasi lebih lanjut mengenai proyek ini, kunjungi discovery.com/projectCAT. (WAW)