Home Berita Di Kolam Harapan, Lele Menjadi Simbol Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa

Di Kolam Harapan, Lele Menjadi Simbol Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa

79
Penebaran Benih Ikan Lele
Penebaran Benih Ikan Lele

Yayasan Desa Bukit Indah Purwakarta Kembali Raih Kepercayaan PT Hino Motors Sales Indonesia, untuk jalankan program CSR pembuatan kolam ikan lele

CSRINDONESIA – Pagi itu, sinar matahari menembus lembut rimbunnya pepohonan di Kebun Kehati, Griya Asri, Purwakarta. Tanah masih lembab oleh embun, tapi semangat para ibu dari Kelompok Wanita Tani sudah menyala. Di antara mereka berdiri kolam-kolam baru yang tak sekadar berisi air, melainkan juga harapan akan masa depan yang lebih mandiri serta dapur yang lebih terisi.
IST
IST
Hari itu, 11 April 2025 bukanlah hari yang biasa bagi mereka. Di sinilah, di titik yang tenang ini, sebuah kolaborasi nyata antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat kembali terjalin. Yayasan Desa Bukit Indah Purwakarta kembali mendapatkan kepercayaan dari PT Hino Motors Sales Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan unit kolam ikan lele.
Tak hanya kolam yang diberikan, tapi juga ilmu. Bersama Dinas Perikanan Kabupaten Purwakarta, digelar pelatihan budidaya lele bagi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani—mereka yang selama ini diam-diam menjadi penopang ketahanan keluarga. Kini, mereka tak hanya mengurus dapur, tapi juga menghidupkan kolam.
IST
IST
“Budidaya lele ini dapat membantu menambah pendapatan harian ibu-ibu. Tapi lebih dari itu, ini juga tentang ketahanan pangan,” ujar Intan, Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta. Dalam sebaris kalimatnya, tersimpan narasi besar: tentang upaya swadaya desa, tentang mengurangi ketergantungan pada impor, tentang memperkuat pasokan ikan lokal.
Dyah M, Head CSR PT Hino Motors Sales Indonesia, menegaskan bahwa program ini bukan hanya kegiatan sosial, tapi investasi sosial. “Budidaya lele juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa serta pengembangan ekonomi masyarakat desa,” katanya.
Tidak ada tepuk tangan yang meriah, tak ada seremoni yang mewah. Tapi di balik tiap siraman air ke kolam, tiap tabur benih lele yang dijatuhkan dengan hati-hati, terselip semangat untuk tumbuh bersama. Dan Yayasan Desa Bukit Indah Purwakarta menyadari betul kekuatan kolaborasi itu.
Mereka menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Tapi mungkin, lebih dari sekadar ucapan, kolam-kolam itu sendiri akan jadi saksi bisu bagaimana pemberdayaan perempuan, ekonomi lokal, dan ketahanan pangan bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana—seekor lele, sehelai niat baik, dan kerja bersama. Karena kadang, perubahan besar memang dimulai dari kolam kecil. |RLS-CSRI