
CSRNDONESIA – PT Federal International Finance (FIFGROUP), salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk berinisiatif melakukan upaya pencegahan serta penanggulangan kanker payudara dengan menggelar program seminar bertajuk
“Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI”. FIFGROUP berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dalam gelaran acara ini.
Kegiatan yang juga merupakan rangkaian HUT ke-35 tahun FIFGROUP ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, 10 Juli 2024 di Jakarta. Hadir dalam seminar tersebut, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar, Dr.
dr. Agus Sutarman, Sp.B. Subsp. Onk (K), SH,MH,MARS yang bertindak sebagai pembicara seminar, serta Direktur FIFGROUP, Esther Sri Harjati.

memberikan kata sambutan dalam seminar bersama FIFGROUP bertajuk “Edukasi
Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI” pada Rabu, 12 Juli 2024.
Linda Agum Gumelar sebagai Ketua YKPI dan sekaligus seorang penyintas kanker payudara pada sambutannya mengatakan, “Saya adalah penyintas kanker, so what gitu lho? Jangan denial, jangan takut, tapi lawan. Jika ditanyakan seberapa pentingnya deteksi dini kanker payudara? Maka jawaban saya adalah sangat penting. Karena jika kita bisa tahu lebih awal maka penanganan dan penyembuhannya lebih cepat.”
Selaras dengan Linda, Esther Sri Harjati, juga mengatakan bahwa kegiatan deteksi dini ini sangat penting untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan angka harapan hidup
perempuan.
“Dengan meluncurkan inisiatif ini, FIFGROUP berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengurangi peningkatan jumlah kanker payudara di Indonesia,” tambah Esther.

seminar “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI” pada Rabu,
12 Juli 2024.
“Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen FIFGROUP terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan serta masyarakat luas melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada Pilar FIFGROUP Sehat,” lanjut Esther.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) poin 3 tentang Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, poin 5 tentang Kesetaraan Gender, dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Seminar “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI” yang dihadiri oleh 50 peserta secara langsung di lantai 12 Menara FIF, Jakarta Selatan dan lebih dari 200 peserta yang hadir secara online itu terbagi ke dalam 2 sesi, yaitu sesi pemaparan tentang kanker payudara dan peragaan praktik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang benar dengan menggunakan alat peraga patung phantom.
Dalam kesempatan yang sama, FIFGROUP juga menyerahkan bantuan social menggunakan Dana Sosial Syariah dengan nominal sebesar Rp20 juta kepada YKPI yang diserahkan langsung oleh Esther Sri Harjati kepada Linda Agum Gumelar.
Praktik SADARI yang Benar dan Tepat
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) (12/2023), kanker membunuh hampir 9 juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.
Data ini diperkuat juga oleh data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO), bahwa di Indonesia, pada
2020 terdapat 396.914 kasus kanker baru, di mana kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6%, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi.
Oleh karena itu, melalui paparannya, dr. Agus Sutarman menjelaskan pentingnya melakukan deteksi dini, baik SADARI maupun dengan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dibantu oleh tenaga medis. Penjelasan dr. Agus mencakup
berbagai aspek penting mengenai kanker payudara, termasuk faktor risiko, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan.
“Pasien termuda saya itu umur 16 tahun dan itu pun terdeteksi sudah dengan tanda-tanda awal kanker payudara. Memprihatinkan, namun juga seperti alarm bagi kita
semua bahwa memang praktik SADARI sudah perlu dilakukan sejak perempuan mendapat haid,” tutur dr. Agus.
“Saya menganjurkan kepada perempuan, untuk terus melengkapi diri terkait informasi kanker payudara dan rutin melakukan SADARI. Jika ada gejala atau tanda, sekecil apapun, segera periksakan diri ke dokter, agar mendapat pemeriksaan dengan lebih komprehensif dan bisa dicegah sejak dini,” tambah dr. Agus.

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dengan nominal sebesar Rp20 juta saat
seminar “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI” pada Rabu,
12 Juli 2024.