CSRINDONESIA — Sabtu, (15/07/23) lalu, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh mahasiswa/i STIKOM InterStudi jurusan Public Relation 2021. Kegiatan CSR ini diadakan dalam memenuhi praktik pada Mata Kuliah Corporate Social Responsibility & Ethics.
Kegiatan ini berlangsung sukses dengan mengusung tema “ Road to Mangrove Day : Protect the Mangrove, Protect Our Island,” yang berlokasi di Ekowisata Mangrove, Jalan Pantai Indah Utara 1 RT 007/007 Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Pantai Indah Kapuk. Kegiatan tersebut juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2023.
Sesuai dengan jumlah mahasiswa/i jurusan Public Relations 2021, sebanyak 18 bibit mangrove telah ditanam pada lahan yang sudah disediakan oleh petugas. Beberapa mahasiswa turut serta masuk ke dalam tanah lumpur untuk membantu menanam mangrove, sementara yang lain karena tidak berani masuk ke dalam lumpur tetap menyemangati teman-temannya dan membantu memberikan bibit untuk di tanam.
“Sungguh ini pengalaman yang mengesankan ikut terlibat dalam penanaman mangrove, banyak manfaat dan pengetahuan yang di dapat dalam praktek pada mata kuliah CSR & Ethics ini,”ujar beberapa peserta mahasiswa PR Stikom Interstudi yang terlibat.
Sebelum penanaman dilakukan, Pak Ujang selaku kordinator petugas di Ekowisata mangrove itu memberikan pengetahuan bagaimana cara menanam.
Agar bibit tertanam dengan baik maka lumpur perlu diuruk untuk tempat bibit, bisa juga dengan cara menginjakkan tumit belakang kaki sampai tampak lubang di lumpur sebagai wadah untuk menanam. Baru bibit diletakkan dan mulai ditutup lagi dengan tumit kaki untuk menutup lubangnya, dengan begitu tangan tidak akan kotor tanpa harus mengais atau mengambil lumpur.
Pak Ujang juga menambahkan bahwa dengan adanya pohon mangrove ini dapat mencegah terjadinya abrasi pada air laut, karena peran hutan mangrove sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut dengan akar tunggangnya yang bisa mengikis daratan pantai. Hutan mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2), disamping itu mangrove juga sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Pada Kawasan hutan mangrove ini, selain terdapat binatang laut, juga terdapat ekosistem hutan mangrove yang ruang lingkupnya juga sebagai habitat bagi burung ataupun kera ekor panjang yang dinamakan dengan “macaca”.
Selain menanam mangrove para mahasiswa/i Publik Relations Stikom Interstudi juga melakukan “operasi semut” yaitu suatu kegiatan bersih-bersih di sekitar area hutan dengan memunguti sampah-sampah plastik yang berserakan, karena kurangnya kesadaran pengunjung membuang sampah pada tempatnya meski telah disediakan.
Permasalahan lainnya adalah banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana di karenakan arus air laut yang membawa sampah selalu berdatangan ke pesisir air hutan mangrove. Selain itu para kera ‘macaca’ yang mencari makan di tempat pembuangan sampah yang sudah dikumpulkan tapi diaduk-aduk oleh mereka untuk mendapatkan makanan. “Padahal tidak kurang daun dan buah di hutan ini untuk makanan macaca, misalnya buah pedada yang sangat disukai kera banyak tumbuh di hutan mangrove ini ataupun buah mangga. Bilamana waktu musim dan masak tiba kami yang memeliharan ataupun menanam, hanya mendapati daun dan pohonnya saja, karena buahnya sudah habis dimakan macaca.” Cerita pak Ujang sembari tertawa lebar.
“Konsep menanam mangrove sambil melakukan operasi semut ini kami pilih agar bisa turut ikut serta dalam merawat dan melestarikan lingkungan. Selain itu, kami juga bisa memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, mengingat kami merasakan bagaimana sulitnya membersihkan sampah yang terbilang banyak di pesisir danau Ekowisata Mangrove. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat positif yang kami dapatkan setelah melakukan kegiatan CSR menanam mangrove ini” ungkap Tengku dan Sadam dari divisi Humas pada kepanitiaan kegiatan CSR.
Selain sampah plastik dan sampah organik dari beberapa sisa makanan, kami juga menemukan ikan sapu-sapu yang masih hidup. Menurut pak Ujang, “Banyak para wisatawan dan pengunjung hanya pergi sekedar memancing saja di pinggiran danau yang banyak terdapat ikan-ikan. Ekosistem dan jaring-jaring kehidupan di danau air payau itu terdapat banyak ikan yang memang sangat dijaga. Terutama pada waktu-waktu tertentu beberapa warga ada yang melemparkan ratusan ikan-ikan ke dalam danau agar isi danau terdapat banyak ikannya. Seperti ikan belut, bandeng atau bahkan ikan sapu-sapu.
Kami banyak mendapati ikan sapu-sapu hasil pancingan yang menggelepar karena ditinggal pemancing yang tak mau membawa ikan sapu sebagai hasil pancingan. Ika yang mengelepar itu kami kembalikan lagi ke dalam habitatnya danau mangrove agar dapat bertahan dan melangsungkan hidupnya.
“Setelah pandemi, acara ini merupakan kegiatan pertama kita untuk melakukan praktik pada MK CSR&Ethics. Acara kemarin berjalan lancar, semua teman-teman merasa bahagia dan pastinya mendapatkan ilmu baru tentang tanaman mangrove ini. Semoga kedepannya kita bisa belajar lagi dengan cara seperti ini, biar ga bosen juga di kelas terus.” Imbuh Jazil Abdul Mufid Divisi Ketua Pelaksana kegaiatan CSR ini. Pemberian Kenang-Kenangan untuk Pak Ujang (kordinator pengelola ekowisata Mangrove PIK)
“Bersyukur kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik dan lancar, semua merasa senang. Saya pun senang melihat para mahasiswa sangat antusias ketika menanam mangrove di tanah berlumpur. Kegiatan yang dikaitkan dengan MK CSR & Ethics ini semoga berkesan bagi mahasiswa PR 2021 yang terlibat mulai dari perencanaan sampai evaluasi nanti, dalam hal ini kerja tim sangat diperlukan untuk suksesnya sebuah acara. Semoga teori dan praktek dalam MK CSR & Ethics ini bisa menjadi bekal yang berarti, saat mereka nanti bekerja di dunia nyata. Great PR 2021, tetap semangat, tetap positif dalam berpikir dan bertindak.” Tutur Ibu Dra. Susi Andrini, M.Si, yang akrab di panggil dengan bu Ussie, sebagai dosen pembimbing dan pengampu mata kuliah tersebut.
Lebih jauh bu Ussie mengatakan bahwa “Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Mata Kuliah, CSR&Ethics dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi untuk Pendidikan (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat bermanfaat dan berkesan bagi seluruh Mahasiswa/I STIKOM InterStudi jurusan Public Relations 2021 karena sudah berhasil ikut serta dalam pelestarian mangrove. Selain itu, kegiatan CSR ini juga diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga alam sekitar.
Terima kasih banyak kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini sehingga bisa berjalan dengan lancar, kepada Dinas Kota Pertamanan dan Hutan Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bapak Ujang Kustiawan sebagai pengelola Ekowisata Mangrove PIK, Jakartasatu.com, CSR-Indonesia.com, Win AC, Ibu Susi Andrini selaku dosen pengampu mata kuliah CSR & Ethics, Ibu Lovina dan seluruh teman-teman Public Relations 2021.
Semoga dengan adanya program kegiatan CSR ini membuat pembaca terinspirasi menjalankan kegiatan serupa untuk mengikuti gerakan peduli lingkungan hidup dan sekitar. Karena kalau bukan kita siapa lagi?
Penulis :
M. Saddam BA & Tengku Astari (Div.Humas) Mahasiswa Public Relations Angakatan 2023