CSRINDONESIA – Entah sejak kapan, Ditengah perjalanan Lentera Angin Nusantara, dan kebanggaan pada karya kami “Penari Langit” kincir Angin kecil, tiba tiba saya kehilangan kepercayaan diri.
Bukan pada Teknologi, tapi pada Tujuan saya pulang. Lalu rumput yang tetap tumbuh di pasir Gersang site penelitian Kincir Angin kami di Ciheras menyadarkan saya.
Bahwa AnugrahNYA untuk bumi pertiwi dan segenap Makhluknya itu bukan hanya Angin dan segala teknologi pemanfaatannya. Rumput pun tetap tumbuh, Lalu tugas saya mencari apa makna tegar dan terus tumbuhnya rumput di pasir Gersang sisa penambangan pasir besi ini.
Dan itu mengantarkan saya pada sebuah keyakinan, bahwa benarlah Langit dan Bumi dan segala yang terbentang didalamnya adalah Anugrah untuk kehidupan kita. Dan melahirkan tekad, untuk mendirikan “Lentera Bumi Nusantara”.
Rumput membisikkan pada saya yang miskin Ilmu ini, secuil pengetahuan , bahwa ia dapat menjadi pakan domba atau sapi. Dan lebih bermanfaat kelak Dan saya memutuskan mengajak adik adik mulai belajar beternak Domba.
Dimulai dari 1 ekor.. Hingga ke hari ini, Ratusan ekor.. Yang kami kelola berasama masyarakat desa sekeliling Site Penelitian kami. Di Tahun 2015, dari hasil belajar beternak domba, kami mengelola Qurban kami sendiri 9 ekor domba.
Lalu di tahun 2016, Alhamdullaah teman teman yang percaya pada kami, ikut menitipkan Amanah BerQurban bersama di Ciheras, sebanyak 99 ekor Domba. 25 ekor domba dari kandang kami, dan 74 Domba dari Para petani Sekitar.
Semangat mengajak mereka semakin tertanam. Perjuangan diteruskan. Hingga, pada Idul Adha 1438H, 1 Sept 2017 lalu, Alhamdulillaah atas karuniaNYA menggerakkan hati para Sahabat FB saya, untuk bersama berQurban di Ciheras membawa hasil mengembirakan. 230 Domba dan Kambing , titipan Amanah Qurban para sahabat, yang dibagikan ke hampir 3000 kepala keluarga di sekitar Desa kami dan Kampung kampung di pelosok Bukit yang selama ini tak ada Qurban.
Begitu banyak masyarakat petani Domba yang merasa terbantu, kami semua bersyukur. Pendampingan terus kami lakukan. Tentu untuk bisa meneruskan kegiatan ini, kami harus mengambil sedikit keuntungan dari penjualan domba domba tadi. Pertanyaannya , kemanakah keuntungan itu digunakan.
Tak banyak yang bisa kami lakukan. Kami tak tahu apakah ini diluar sana disebut CSR , atau apa. Karna bagi Lentera Bumi Nusantara yang belum layak disebut sebagai Perusahaan sama sekali ini, rasanya terlalu pongah kalau bicara CSR. Sebagian keuntungan, kami gunakan untuk membeli domba domba bibitan baru, untuk dititipkan ke petani petani baru yang ingin ikut berpartisipasi beternak Domba. Sebagian untuk membantu pembuatan kandang mereka.
Sebagian untuk membantu modal membeli Sepeda Motor bekas untuk alat bantu mencari Rumput mereka, dengan sistem pengembalian /pembayaran “Cicilan pake Rumput” Dan sebagian untuk membeli alat alat olah raga seperti bola Voli untuk kegiatan pemuda sekitar. Dan hari ini, sebagian kemaren saya titipkan ke Gatot, Ayah Lina , gadis mungil pengangon domba, untuk memperbaiki jalan.
Ya, jalanan menuju bukit itu, selalu hancur dan susah dilewati setiap musim hujan. Dan tak ada yang memperbaiki selama ini. Waaah itu kan kewajiban pemerintah.. Bukan pekerjaan mas Ricky. Benar demikian. Juga bukan bermaksud menandingi atau memburukkan pemerintah setempat. Yang jelas, saya berdiskusi dengan Gatot, dan masyarakat setempat, karna saya juga sering lewat ketika ke Gunung mencari atau menimbang domba, dan sepeda motor Pinjaman dari mahasiswa KP yang saya gunakan sering Nyungsep disana.
Lalu kenapa tidak saya perbaiki saja, jika bisa. Juga ga harua melibatkam kontraktor kok. Bersepakat bersama, lalu seperti pagi ini, dibantu beberapa ibu ibu dan anak muda.kami lakukan perbaikan jalan. Meski belum lah bagus dan mulus, Setidaknya kami berharap, tetap bisa dilewati dengan aman ketika Musim Hujan nanti tiba. Tak perlu dana yang besar. 2 truk bebatuan sungai sudah sangat membantu memperbaiki bagian yang rusak paling parah. Mereka berterima kasih pada saya.
Lalu saya jelaskan, ” Saya juga yang harusnya lebih berterima kasih, pada semua. Memberikan kesempatan pada saya membayar cicilan hutang hutang kehidupan saya.. Yang telah begitu banyak menumpuk karna berbagai hal..”.
Dan mereka mengernyitkan kening tak mengerti. “ya begitulah, sama sama berterima kasih kita.mohon impas aja.. ” lanjut saya.. Setelah selesai, Saya mengajak Gatot pulang. Ia tersenyum, “nanti kalau pak Riki mau perbaiki yang jelek sebelah sana, saya siap membantu” dengan mata berbinar, menggendong Lina pulang. Dan saya sangat bersyukur Saya sangat berterima kasih Pada para sahabat yang ikut berpartisipasi berQurban di Ciheras, sehingga kami Lentera Bumi Nusantara – LBN bisa sedikit memberikam manfaat bagi masyarakat Ciheras, sebelum kelak bermanfaat bagi Bumi Nusantara dan bahkan peradaban dunia kelak. Aaah.. Pencitraan lagi. Karna, saya cuman disuruh jadi mandor dan nongkrongin ibu ibu yang bekerja..
Sama mereka. Kalau kerja malah bikin lama .. Hihihi Selamat Tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1439H. Dan, Semoga tahun depan, Lebih banyak yang berpartisipasi berQurban bersama kami. Salam hangat. Ciheras, 20170921 #LenteraBumiNusantara #CeritaCiheras #DombaCiheras
-FB Ricky Elson