Home Berita Cahaya Bangsa pada SATU Indonesia Award 2015

Cahaya Bangsa pada SATU Indonesia Award 2015

1430
JAKARTA, CSRINDONESIA – Background berwarna merah bermanikam kerlip cahaya lilin, menghiasi   panggung  buat  tujuh katagori  penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk  (SATU) Indonesia Award 2015, di Gedung Astra Internasional , Jakarta (21/10).  Mereka adalah anak Indonesia yang berkarya,  berbakat, berdedikasi dengan mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk kemajuan  Indonesia  di masa datang. Semangat juang mereka patut diacungi jempol yang tak pernah putus asa sekalipun badai menerjang.
 
Sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda dan bekerjasama dengan Tempo group, Astra International Tbk senantiasa memberikan kontribusi kepada anak bangsa yang patut untuk diberikan Award SATU Indonesia yang kini telah berjalan 6 tahun ini. Berbeda dengan awards sebelumnya, kali ini selain dari individu ada juga yang diberikan dalam katagori kelompok. Seperti  Grombyang Os dan katagori lainnya pada  bidang pendidikan, lingkungan, wirausaha (UKM),  kesehatan dan teknologi. Apalagi ada dua peraih awards untuk bidang pendidikan. Juri benar-benar ‘mati kutu’ tidak bisa menentukan satu pemenang saja
 
“Baru kali ini para juri kewalahan untuk menentukan pemenang  awards dalam katagori pendidikan. Sulit sekali memutuskan siapa pemenangnya, melewati diskusi panjang, akhirnya Astra menetapkan  dua orang sebagai pemenang yaitu Tutus Setiawan (Surabaya) dan Risna Hasanudin (Papua). Sedangkan untuk lingkungan di raih oleh Trisno (Semarang),  bidang Wirausaha : Faishal Arifin (Jawa Timur),  bidang kesehatan Dani Ferdian (Bandung), bidang  teknologi  Hadi Apriliawan dan kelompok Gombrang Os oleh Jordan Andrean dan Saepul Anwar (Pemalang),” jelas Yuliawan Warman,  Head Of Public Relations Devision PT Astra International, Tbk pada sambutannya mengawali pembukaan awards itu.
 
Ia juga menambahkan, semakin banyaknya peserta yang ikut, menambah kerja dan beban juri untuk menentukan siapa pemenangnya. Proses yang sudah dimulai sejak tahun lalu itu menganut system diskualifikasi atau system gugur. Diawali dengan pendaftaran dan pengisian berkas, jika tidak sesuai dengan persyaratan langsung gugur. Laju pendaftar peserta awards mengalami kenaikan yang signifikan yang diawalai hanya 120 orang saja pada taun 2010 menyusul 492 orang di tahun 2011, 1088 orang di tahun 2012, 1606 di tahun 2013, 1833 orang di tahun 2014 dan kini ada 2071 orang pada tahun 2015 ini.
 
Ia juga berharap, dengan semangat kekinian ini,  harusnya Indonesia bisa semakin maju karena negara kita ini adalah negara yang sangat beruntung, tinggal bagaimana memberdayakan sumber daya manusianya (SDM). Maka dengan demikian akan tumbuh dan tumbuh lagi lilin lilin kecil yang menerangi bumi Indonesia dan  cakrawala jagad raya dan bumi pertiwi (SUN/CSR)