Home Berita BUKTIKAN KEPERPIHAKAN MU

BUKTIKAN KEPERPIHAKAN MU

101

BUKTIKAN KEPERPIHAKAN MU

Kalau sahabat mengikuti tulisan saya maka pasti sudah mulai hafal terhadap dua hal yang saya benci. Yang satu yang namanya Negara berbisnis atau BUMN sebagai mesin agen kebangkitan ekonomi berbasis Negara “state driven” (katanya loh ya. kalau kenyataannya untuk kepentingan golongan, ya gitu deh).

Bagi saya menggerakan 800 BUMN adalah Negara Indonesia bukan berbasis ekonomi pancasila lagi tetapi sudah jadi sosialis kiri dan saya bukan sosialis kiri. Yang pastinya saya pro swasta UKM yang anti kapitalis.anti kapitalis ala IMF.

Yang berikutnya saya sangat benci adalah BANK. Bagi saya bank adalah praktek rentenir di legalkan dan bagi saya orang yang meng klaim dirinya banker adalah rentenir berdasi.

Contoh anda ambil KPR, lalu anda menyicil perbulan katakan 2 juta rupiah. Kita semua tahu bahwa yang 1,5 juta adalah membayar bunga yang 500.000 mengurangi cicilan. Sinting bin rentenir ini system. Dimana kalau melaksakan membantu ekonomi rakyat yang di balik, yang 500.000 biaya bank, yang 1,5 bayar cicilan.

Kita sengaja di peras tenaganya di perbudak oleh bank selama mungkin, untuk memperkaya bank. Memperkaya kapitalis. Yang hebat lagi sudah 7 presiden system bank nya sarua, sama. Terutama bagian kreditnya. Asli di hisap (uang anda) dengan system yang merugikan peminjam.

Karena itu saya heran bin bingung bin pesimis urusan ekonomi Indonesia bisa jadi nomor 5 besar ekonomi dunia di tahun 2050 seperti yang di propagandakan kaum suka pamer tersebut.

Bagaimana mungkin ekonomi Indonesia kuat kalau system keuangannya pembiayaannya berbasis rentenir. Termasuk yang namanya kartu kredit dan fintech yang amit amit bin serakah. Kok di diamkan sih, malah di lebel di dukung ojk lagi.

Kayak ngak ada solusi lain. Eh ada sih solusi bebas riba santara-an. Di mana di agama yang saya anut harus bebas riba, alias system bebas riba itu halal bin barokah. Tetapi masih di haramkan saat ini sama pemegang otoritas. Hebat lah pokoknya otoritas itu maha benar, dalil agama saya saja tidak di gubris.

Balik ke bank. Balik ke pembiayaan. Balik ke bagaimana membangun ekonomi. Proyek ada, tetapi fulus pembiayaan ngak ada, bahkan ngak ada jalurnya, akhirnya banyak anak bangsa balik lagi jadi ngelamun sambil ngemil micin. Karena ngak bisa gerak.

Coba kita ilustrasikan bagaimana saat ini kita mencari pendanaan.

1. Kita cari angel investor.
Angel investor biasanya sangat pilih pilih,hanya mengincar yang pasarnya besar, unik, karakter pebisnisnya bagus ( walau masih belia) dan tersering kita kenal dekat. Kuncinya adalah kedekatan psikologis. Angle investor biasa orang dekat dengan kita. Contoh bill gates, angel investornya warren buffet karena kedekatan emosional, mereka tiao minggu main bridge (kartu) bareng.

2. Private equity pemodal partikulir
Para pemodal (pribadi) yang akan membiayai anda biasanya juga akan mengunci habis seluruh asset anda diluaran juga saham anda. Bahkan tidak jarang mereka masuk kemanajemen. Sama persis angel investor namun biasanya lebih ringan angel investor karena kedekatan psikologi.

3. Venture capital
Ini investor yang bisa berubah menjadi monster buas yang akan memangsa anda. Mereka bagaikan kapal keruk yang akan menyedot hampir seluruh kepemilikan asset anda dan pastinya minta hingga mayoritas kepemilikan serta mayoritas pengelolaan. Kita buktikan dengan para “yukikon yukikon online online bisnis” itu. Semua yang katanya Indonesia faktanya Indonesia nya minoritas. Namun ada tapinya, rugi besarpun mereka berani.

4. Bank
Ada 2 mantra bank yang harus di penuhi, satu masalah akuntabitas, system akunting oembukuan ter audit plus kontrak rencana bisnis kedepan. Dan yang kedua, JAMINAN YANG SANGAT BAGUS. 3 atau 5 kali lipat nilai pinjaman kalau pelru dan yang gampang di jualnya dan berharap bisnis anda tidak jalan kalau perlu dannanti di sita mereka. Ini terutama bank swasta yang mata duitan begini atau pegawai bank atasan di bank manapun, akan mainkan peluang sita asset ini ( beli murah). Jahat mereka punya niat itu.

5. Listing go public di BEJ.
Nah ini lebih ajaib lagi, kapitalisasi kalau tidak salah market cap anda harus 100 milyar ada yangbilang 50 milyar. Di tambah haru slulus seleski ketat standar dunia 9 baca standa amerika) pakai lembaga rating dan asfiut keuangan dunia seperti AA, PWC, EY sejenis gitu dah dan milyaran and akeluarkan jauh sebelum lemantai di bursa. Bayangkan sementara ada 40 juta UKM mana ada yang bakal bisa listing IPO di bursa efek begini.

Lalu kita berhenti sebentar sampai di sini sebelum si sontoloyo ini nyampah ribuan fakta mengenai bank. Di mana keberpihakan pada UKM. Mana nya? 5 hal yang ada di atas tidak ada satupun pendanaan atau pembiayaannya bisa membantu UKM. Paling pol yang nomor satu, itupun karena kedekatan pribadi.

Jadi? UKM ngak ada solusinya. UKM ngak bisa di biayai banyak karena UKM seakan memang harus di bikin tidak bisa naik kelas. UKM harus terus jadi “serangga”. Makan rempahan sampahnya sisa sisa para kapitalis berpesta plus sekarang BUMN lagi pesta, pesta pinjem duit aseng lagi hahaha.

Yo wis lah, wahai 01 dan 02 kalau memang serius kelaola Negara mbok UKM ini kecil jumlahnya ya tolong kami di perhatikan. Kami kecil secara jumlah kapitalisasi pasarnya tetapi 90% angkatan kerja di serap oleh pengusaha UKM yang kalian belum pernah perhatikan secara serius.

Gitu ya nggih, wis stop pamer pamer ya om 01 dan stop gebrak meja muring muring ya 02,sing genah gitu loh ah. Mau dapat mandat rakyat kok UKM ngak di garap. #peace

OLEH Mardigu Wowiek

Previous articleBizcom Pertemukan Investor Agroteknologi, Wujudkan Pertanian Modern
Next articleCSR Indonesia AWARDS 2019 Dedikasi Bagi Kepedulian