Arab Saudi akan mengubah 3 juta ton sampah menjadi bahan bakar setiap tahunnya
CSR-INDONESIA.COM – Arab Saudi akan memproses sekitar 3 juta ton sampah padat perkotaan setiap tahun untuk menghasilkan bahan bakar turunan sampah di enam provinsi menyusul perjanjian baru.
Dikutip dari Arabnews (2/7), proyek pengelolaan limbah plastik baru, kolaborasi antara MVW Lechtenberg dan Partner, firma konsultan lingkungan Jerman, dan penyedia solusi Norwegia Empower, diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 1.791.300 ton per tahun.
Ini akan berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan lingkungan Kerajaan menuju masa depan yang lebih hijau, yang bertujuan untuk mengurangi polusi dan melindungi sumber daya alam.
Hal ini juga sejalan dengan upaya negara untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui rencana dan proses yang dirancang dengan baik di semua sektornya, termasuk Strategi Lingkungan Nasional.
Untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jangkauan inisiatif ini, MVW Lechtenberg dan Partner Timur Tengah serta Saudi Investment Recycling Co. telah mendirikan usaha patungan.
SIRC adalah pemain kunci dalam proyek ini, berfungsi sebagai badan eksekutif untuk pengelolaan limbah di Arab Saudi, dan sepenuhnya dimiliki oleh Dana Investasi Publik Kerajaan.
Teknologi blockchain Empower akan sangat penting bagi proyek ini. Teknologi ini memungkinkan pelacakan dan pengelolaan sampah plastik secara transparan mulai dari pengumpulan hingga daur ulang, termasuk mengubah bahan bakar dari sampah.
Sistem ini akan memungkinkan pemantauan aktivitas pengelolaan limbah secara real-time, memberikan data yang berharga kepada para pemangku kepentingan seperti pemerintah kota, pemerintah, dan organisasi lingkungan.
Salah satu aspek penting dari proyek ini adalah penggabungan kredit plastik dengan bahan bakar yang berasal dari sampah.
Ini akan memberi insentif pada pembuangan limbah yang bertanggung jawab dengan memberikan imbalan finansial untuk kegiatan pengumpulan dan daur ulang limbah plastik yang terverifikasi.
Kredit tersebut dapat diperdagangkan dan dijual ke organisasi yang berupaya mengimbangi dampak plastiknya atau memenuhi standar lingkungan, dengan mempromosikan pendekatan ekonomi sirkular.
Pada bulan Januari, Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Arab Saudi meluncurkan rencana untuk meningkatkan kembali hingga 95 persen limbah negara itu, sebuah langkah yang diklaim akan menyumbang SR120 miliar ($31,99 miliar) terhadap produk domestik bruto, menurut Saudi Press Agency.
Prakarsa ini akan membantu menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan di sektor tersebut bagi warga negara Saudi dan berupaya meningkatkan hingga 100 juta ton limbah setiap tahunnya dalam upaya mendorong keberlanjutan. EDI