CSRIndonesia – Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri rotan dimana sebanyak 85% material rotan berasal dari Indonesia. Adanya dukungan dari Pemerintah yang saat ini sedang menggalakkan ekspor untuk produk rotan dan melarang ekspor untuk material rotan menjadikan peluang yang sangat besar untuk mengembangkan industri ini.
Terkait dengan industri ini, berbagai desain yang terbuat dari rotan seperti perabot ruang dan furniture, meja, kursi, lemari, dll dapat dibuat dengan mudah.
AIDA Rattan Industry sudah ada di kota Cirebon sejak tahun 2004 dengan pangsa pasar terbesar adalah ekspor. AIDA Rattan Industry berpengalaman dalam memproduksi furnitur rotan yang berkualitas tinggi dengan menggunakan material lokal yang digabungkan dengan desain dari designer Indonesia dan luar negeri dan menggunakan teknologi Jerman, demikian dikatakan Kurt Schuetz (14/11/2016) lalu, komisaris PT AIDA SCHUETZ-VIVERE-JERMAN, ini dalam International Rattan Forum and National Policy Dialogue yang diselenggarakan oleh Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) pada 13-16 November lalu di Cirebon dan Jakarta.
Sebagai perusahaan di bidang rotan, AIDA sangat memperhatikan model desain dari produk yang dibuatnya untuk para pelanggan atau clientnya. Tidak hanya berfokus pada kepuasan pelanggan namun dengan memberikan perhatian lebih, AIDA selalu berusaha untuk bisa memenuhi apa yang menjadi harapan clientnya. “Akuntabilitas merupakan bentuk dari perilaku Yang bisa diandalkan, bisa dipercaya, dan memiliki ability untuk menjawab dan menjelaskan pada seluruh rangkaian proses dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan,” jelas Schuetz.
Saat ini, PT Laminatech Kreasi Sarana (anak perusahaan PT Gema Graha Sarana Tbk) telah melakukan pembelian 90% saham PT AIDA Rattan Industry. Pembelian ini bertujuan untuk pengembangan lini bisnis Perseroan baik di pasar domestik maupun ekspor. Potensi ini yang mendorong perseroan untuk berperan serta dalam mengembangkan produk furnitur yang berkualitas dan dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional, untuk dapat menghasilkan produk furnitur rotan yang berkualiatas tinggi.
Seperti yang dijelaskan, Prayitno Presiden Direktur PT AIDA, “Per Oktober tahun ini AIDA telah diakuisisi oleh anak perusahaan Vivere yang focus di bidang retail dan sudah ada sejak 32 tahun lalu.” ujarnya.
Sebelumnya kami adalah buyer PT AIDA, lanjutnya. Jadi khusus untuk pengembangan produk rotan ini sejak dua tahun lalu, kami telah bekerjasama dengan sejumlah showroom pembeli produk AIDA di forum lokal. “Namun karena pengetahuan rotan di budaya kita itu belum begitu familier, jadi perlu edukasi lebih jauh lagi,” kisahnya.
Prayitno juga mengatakan, Bahkan sesungguhnya kekuatan rotan itu jauh lebih kuat, lebih lentur daripada kayu sehingga mudah dibentuk dengan desain-desain yang cantik dan menawan, apalagi dalam pembuatan produk tanpa menggunakan paku yang semuanya dengan tehnik saling mengait antara satu dengan lainnya.
“Sehingga tercipta desain yang terkesan luxurious dan elegan, tentu saja dengan memproduksinya dengan baik dan benar dan kualitas yang terjamin,”pungkasnya. (SUN)