Jakarta, CSR INDONESIA – Prijono Sugiarto, Direktur PT Astra Internasional dalam rilisnya (30/7) menyebutkan laba bersih konsolidasian dari segmen alat berat dan pertambangan meningkat sebesar 3% menjadi Rp 2 triliun.
PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 9% walaupun laba bersih meningkat 4% menjadi Rp 3,4 triliun karena diuntungkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah. UT memperoleh pendapatan dalam dolar Amerika Serikat.
Pada segmen usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar 14%, merefleksikan penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 38% menjadi 1.375 unit, dimana sebagian penurunan ini diimbangi oleh peningkatan pendapatan suku cadang dan servis.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak perusahaan UT di bidang kontraktor penambangan batu bara, mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 9% karena kontrak produksi batu bara menurun 8% menjadi 52 juta ton, seiring dengan penurunan kontrak pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 8% menjadi 372 juta bank cubic metres akibat menurunnya rasio pengupasan tanah (stripping ratio).
Anak perusahaan UT di bidang pertambangan mencatat penurunan penjualan batu bara sebesar 18% menjadi 2,8 juta ton, mengakibatkan menurunnya pendapatan bersih sebesar 18%. UT dan anak perusahaannya memiliki kepemilikan di sembilan tambang batu bara dengan perkiraan jumlah cadangan sebesar 403 juta ton.
Sepanjang kuartal kedua tahun 2015, UT menyelesaikan penambahan akuisisi 10,1% saham perusahaan konstruksi PT Acset Indonusa Tbk, sehingga kepemilikannya meningkat menjadi 50,1%. Acset Indonusa adalah perusahaan konstruksi yang melaksanakan kegiatan pembangunan fondasi, struktur, sipil dan jasa mekanikal. Pada semester pertama, kontribusi Acset Indonusa belum signifikan. (WAW).